#30

204 4 2
                                    

Donghae membawa Yoona ke taman, tempat mereka pertama kali bertemu.

"Apakah pohon yang berada di dekat kita itu benar-benar pohon Nubuat?"

Donghae mengangguk. “Ini membantu memutuskan kemana harus pergi selama waktu dan moment yang tepat.” jelas Donghae sambil memandang ke atas pohon.
Lalu Donghae mengambil satu daun yang akan terjatuh.

“Apa ada sesuatu yang tertulis disana?” tanya Yoona penasaran.

Tanpa menjawab, Donghae mengeluarkan spidol yang dibawanya, lalu menulis di atas daun tersebut dan kemudian memberikannya kepada Yoona.

11 Juli. Teater Balet Fantasia.

Yoona mendecih. “Kau benar- benar seperti pemimpin sekte sekarang.”

“Bisakah kau melakukannya untukku tanpa ramalan atau tanda? Aku belum pernah melihat penampilan resmimu. Aku ingin melihatmu melompat, memutar, tersenyum, dan menangis diatas panggung.” pinta Donghae meminta.

"Dua hari akan berlalu jika aku berlatih dan melakukan pertunjukan, sehingga itu membuang-buang waktu." keluh Yoona.

Donghae menggelengkan kepalanya, "Tarianmu menandai awal kita, dan aku ingin tarianmu menandai akhir kita juga."

“Jangan katakan itu akhir. Belum ada yang berakhir.” balas Yoona kesal. Yoona lalu berdiri. "Ayo pulang."

"Kau akan menari kan?" rengek Donghae manja.

"Tidak tahu." jawab Yoona dengan acuh, lalu berjalan pergi duluan.

“Kau bilang kita kehabisan waktu?” keluh Donghae menyusul Yoona.

Yoona mengambil kertas laporan Donghae secara diam-diam. Yoona berpikir sejenak sebelum menulis. Setelah itu, Yoona mulai menulis.

"Apa yang sedang kau lakukan?" tanya Donghae yang tiba-tiba datang.

Yoona segera menutupi kertas laporan yang sedang di tulisnya, "Aku sedang menulis di buku harianku."

“Jangan repot- repot. Aku menulis sangat banyak laporan, memohon menjadikanku manusia. Tapi dia membakar semua laporanku.” balas Donghae mengetahui apa yang sebenarnya sedang Yoona lakukan.

Mengetahui itu, Yoona menggerutu dan merasa kesal.

Donghae tertawa melihat Yoona yang kesal. "Kau tidak perlu menuliskan apapun, dan mempertaruhkan apapun."

“Sayang sekali. Karena aku akan menari, aku siap untuk bertaruh pada sesuatu.” gumam Yoona menatap Donghae. “Aku yang paling percaya diri dalam menari.”

Mendengarnya Donghae merasa sangat senang, ia langsung menarik Yoona ke dalam pelukannya. “Kau membuat keputusan yang benar!”

“Itu akan menjadi sangat cantik. Kau akan melakukan pekerjaan luar biasa.” puji Donghae sambil tertawa bahagia.

Yoona ikut merasa bahagia juga, ia tersenyum melihat Donghae tampak sangat bahagia.

Di dalam penjara. Geum-runa terlihat sangat muram, dan ia menatap ke arah selimut yang berada didekatnya sambil berpikir sesuatu.

Seorang polisi berlari dengan panik, dan melaporkan kepada rekannya bahwa Geum-runa gantung diri dengan selimut. Dengan cepat mereka langsung memanggil ambulans.

Geum-runa yang sudah tidak sadarkan diri dibawa pergi ke rumah sakit.

•~•

Semua penari melakukan pemanasan di ruang pertunjukan, termaksud Yoona.

Melihat itu, Ji Woo merasa puas. “Senang melihat kalian semua disini. Kita akan memulai latihan sesudah pemanasan.”

Donghae datang, dan duduk dibangku penonton. Yoona melihat Donghae dengan senyuman.

True LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang