#12

53 6 0
                                    

Geun-hye menari dengan sangat baik dan bagus. Tapi sayangnya Ji Woo sama sekali tidak memperhatikannya dan sibuk mengobrol bersama dengan Yoona. Melihat itu, Geun-hye  tampak seperti sangat kecewa.

Sedangkan Donghae terus mengingat perkataan Miss Jung agar jangan melewatkan siapapun yang mencurigakan.

Donghae tiba-tiba menabrak seorang pelayan yang datang membawakan minuman. Hal itu mengejutkan setiap orang disana.

“Maafkan aku.” ucap Donghae kepada pelayan, seolah-olah Donghae tidak sengaja menarik kerah baju pelayan barusan. Dan semua pun menjadi tenang kembali.

“Apa yang kau lakukan?” tanya Yoona dengan heran.

“Hey, cepat keluar! Sebelum semua orang menatapmu.” sela Ji Woo menghentikan aksi Donghae.

Lalu seperti orang kebingungan, Donghae pun pergi darisana.

Nona Choi mengirimkan pesan kepada seseorang, dia meminta dibuatkan dua gelas lagi dengan cepat. Dan Geum-runa memperhatikan itu.

Dibelakang, dapur. Tuan Park memasukan obat ke dalam minuman wine, untuk diantarkan kepada Yoona, tapi dia tanpa sengaja menjatuhkan semuanya, karena terkejut dengan kedatangan Tuan Choi.

Tuan Choi mendekati Tuan Park dan menggelengkan kepalanya, memintanya agar jangan melakukan itu.

"Aku hanya mengikuti perintah."

"Aku tahu. Tapi tidak boleh. Jangan sampai. Kau seharusnya tidak melukai orang, tidak peduli siapa yang memberimu perintah.” pinta Tuan Choi tulus.

Nona Choi merasa gugup, karena wine yang diperintahkannya belum datang dan diberikan kepada Yoona.

Melihat itu, Geum-runa tersenyum.

“Kenapa dia tidak datang? Dia akan berpidato sesudah segmen ini.” gumam Nona Choi, merasa sangat cemas.

“Dia tidak akan datang.” balas Geum-runa.

“Bagaimana kau tahu?” tanya Nona Choi terkejut.

Geum-runa hanya membalasnya dengan tersenyum.

Tuan Choi membuang semua wine didalam botol dan obat yang dibawa oleh Tuan Park kedalam tempat sampah. “Apa kau akan membiarkan Yoona pingsan didepan semua orang?” tanya Tuan Choi dengan suara pelan.

“Aku bilang padanya, kita seharusnya tidak melakukannya. Aku bilang padanya, itu tidak boleh terjadi. Sungguh.” jelas Tuan Park lalu menggenggam tangan Tuan Choi.

Dengan kesal, Tuan Choi menepis tangan Tuan Park.

Disaat itu tanpa mereka sadari seorang pelayan berjalan melewati mereka dengan membawa piring yang berisikan buah anggur.

Pelayan tersebut menaruh buah anggur yang dibawanya ke atas meja Yoona. Lalu dia berjalan pergi, dan memberikan kode kepada Geum-runa dan Geum-runa menganggukan kepalanya.

“Kau. Berapa banyak yang kau tahu?” tanya Nona Choi, menyadari hal itu.

“Ibu sudah tahu bahwa Park Siljang adalah penurut. Kenapa terus ambil resiko?” balas Geum-runa.

Yoona memperhatikan buah anggur didekatnya. Tapi sebelum Yoona makan, ia melihat ke sekelilingnya untuk memastikan, dan saat dia melihat semua orang memakan anggur yang tampak sama sepertinya. Maka Yoona pun mengambil satu buah dan memakannya.

Geum-runa melihatnya dan tersenyum puas.

Pertunjukan berakhir. Nona Choi berjalan ke depan, dan memulai pidatonya. Nona Choi berbicara dengan gugup. "Apa kalian menikmati pertunjukannya? Ah.. itu aku ingin mengumumkan sesuatu yang penting. Aku ingin mengundurkan diri sebagai pimpinan Fantasia dan Pimpinan baru kalian yaitu Yoona yang akan menggantikan aku. Silahkan Lim Yoona." ucap Nona Choi melihat ke arah Yoona.

True LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang