📒 Permulaan

2.7K 130 1
                                    










"Kak Adam itu matahari, sedangkan Hana itu bumi. Bumi membutuhkan matahari bukan? Begitulah dengan Hana. Hana sangat membutuhkan Kak Adam."

- Hana Hellyora -










"Hana itu langit gelap dan Adam adalah pesulap yang bisa menghilangkan kegelapan."

- Adam Parwira Raditya-











🔰🔰🔰

Hana berdiri di taman sekolah, sekali-kali ia melihat jarinya yang terdapat luka-luka kecil akibat perbuatan Adam tadi sambil mendengarkan Desi yang berceloteh kepada Hana tentang apa yang ia lakukan kepada Adam tadi.

"Tapi, seenggaknya luka-luka kecil ini, jadi saksi bisu perjuangan Hana buat ngemilikin Kak Adam seutuhnya." Hana memasang senyuman manis, menatap Desi yang wajahnya sinis itu.

"Han, dengerin Desi dulu. Kak Adam itu enggak akan mau diajak pacaran, dia itu agamis. Dan kamu, seharusnya ingat kodratnya perempuan." Desi menatap mata Hana intens.

Hana berjalan menuju letak Desi, merangkul pundaknya kemudian berkata, "ya sudah, kan kata Desi, Kak Adam enggak akan mau pacaran, nikah aja deh. Selesai, kan?"

"Hana?! Desi serius. Desi enggak mau ya kalau Hana terus-terusan sakit akibat perilaku Kak Adam." Desi mengeluh, memijat pelipisnya.

"Desi kayak gini, bukannya gak setuju kamu sayang sama Kak Adam, toh itu perasaanmu sendiri. Yang Desi enggak setuju itu, cara kamu dapetin Kak Adam." Hana menoleh, menatap erat manik Desi.

"Terlalu receh." Desi menghembuskan napasnya gusar, kemudian membenarkan jilbab yang ia kenakan karena terkena terpaan angin.

"Desi, Hana enggak peduli." Hana berjalan meninggalkan Desi tanpa sakit hati sekali pun akibat perkataan Desi. Malahan ia biasa saja, omongan Desi tadi ibarat angin yang berhembus pelan.

Temenin aku dari nol, ya. Jangan pergi karena sepi. Mau, kan? Jadi pembaca yang menikmati proses? Terima kasih💛🌝

Take Me to Jannah (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang