Menghancurkan atau Dihancurkan

871 78 2
                                    


"Li, kebaikan apa pun yang Fay tampakkan jangan mempercayainya. Saat ini antara kamu dan Fay hanya 'MENGHANCURKAN ATAU DIHANCURKAN.'" Ibu kini mewanti-wanti.


"Ya, Bu."


"Apa kamu sudah tidur, Li? Maaf jika Ibu mengganggu."


"Hem?" Aku kembali melirik jam dinding. Lalu menyamakan waktu yang ada di ponsel. Benar jam 03.18. Kenapa Ibu tanya begitu? Apa Ibu bergadang?


"Ya, sudah. Li tidurlah. Ingat pesan Ibu, jangan terperdaya oleh sikap Fay, dan lekaslah pulang ke Indonesia. Assalamualaikum."


"Waalaikumsalam," jawabku pelan. Ucapan Ibu seolah terpatri dalam ingatan, kalimatnya sama persis yang Shinta ucapkan dulu padaku.


Hari itu ia berlari terengah menghampiri. "Li ... Lo harus tau seperti apa Fay!"


Dahiku mengerut seketika. Baru juga datang, Shinta seperti orang kesurupan yang bicara ngelantur.

"Lo kenapa, sih, Shin? Lo habis nyabu lagi, ya?"


"Nggak. Beneran deh. Aku lihat sendiri, Fay bareng Doddy sekarang." Shinta bersikeras menceritakan apa yang dilihatnya.


"Udah, deh. Gue tau lo dendam sama doi gara-gara ketauan ortu lo ngisep. Tapi kan dampaknya baik, Shin. Lo bukan lagi pecandu. Dan lo tau dengan jelas sekarang doi pacar gue. Sahabat lo!"


"Li, beneran lo kudu percaya sama gue." Shinta membujuk.


"Oke. Gue bakal percaya. Mana buktinya?" Tanganku menengadah. "No pict, HOAX!"

Kumiringkan senyum.


Shinta menggaruk kepala tak gatal. "Yah, gue kan takut ketauan, Li. Boro-boro mau motoin mereka. Kalo ketangkep bisa mampus gue."


"Okeh ... kalau gitu, jan lagi lo katain Kak Fay yang nggak-nggak."


"Li serius, deh. Antara lo dan Fay cuma 'MENGHANCURKAN ATAU DIHANCURKAN,'" tandas Shinta menakut-nakuti. 


Namun, hari itu aku cuma geleng-geleng melihat kelakuan Shinta yang tak bisa berhenti dendam pada Fay. Padahal niat pria itu baik, menjauhkan kami dari narkoba.


Dan hari itu, aku menyesal tak mendengarkan Shinta sejak awal. Terlambat mengambil keputusan untuk mengakhiri hubungan dengan Fay. Lalu, sekarang ... jalan yang kutempuh telah membawa pada kehancuran karena ulah Fay.


"Siapa, Dek?" Suara berat Gus karena kantuk membuatku menoleh. Semua bayangan Fay buyar.

Noda +21 (Lengkap)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang