-8

4.5K 440 3
                                    

Dia membanting pintu itu dengan keras mungkin perasaan nya kali ini campur aduk antara bahagia karena eomma dan eonni nya itu pulang dan juga sedih atas perkataan eomma nya itu

"Mengetahui perkembangan anaknya saja dia tidak tau, lalu bagaimana bisa dia berbicara seperti itu eohh" hatinya begitu sakit ketika mendapatkan perkataan seperti itu dari eomma nya

"Ani, aku tidak boleh menangis hanya perkataan seperti itu tak apa Lisa" dia mencoba menguatkan dirinya sendiri, agar tidak kembali mengeluarkan air mata

Namun sepertinya perkataannya tidak membantu sama sekali, air mata itu terus mengalir dan isakan itu, tidak dapat di bohongi bahwa kali ini Lisa benar benar sedih atas perkataan eomma nya itu

"Jebal, jangan menangis lagi aku tidak ingin, aku tidak ingin terlihat lemah" dia berteriak sekencang mungkin agar rasa sesak di dadanya itu hilang

"Kumohon Lisa hanya perkataan seperti itu tak apa" dia masih berucap untuk menguatkan dirinya sendiri.

Namun sepertinya perkataan eomma nya itu selalu terbayang di pikirannya

"Sulit, sangat sulit untuk menjadi apa yang mereka mau, aku rela belajar semalaman, aku rela meluangkan waktu mainku. mereka tidak tau aku mengikuti semua les pelajaran agar bisa menjadi seperti yang mereka inginkan" ucapannya terhenti ketika dia kembali terisak

"Bahkan ketika aku memenangkan olimpiade matematika saja mereka tidak tau" dia tertawa lalu kembali terisak lagi dengan tangisannya

"T-tak apa aku mengerti, memang sepertinya aku terlihat seperti orang bodoh" dia tersenyum dengan air mata yang terus mengalir di pipinya

"Tak usah tunjukkan apapun kepada mereka, aku akan menyimpan semuanya sendiri" dia bangkit dari duduknya tapi tiba tiba saja dadanya begitu sesak dia memukuli dadanya agar rasa sesak itu hilang namun, bukannya hilang tapi rasa sesak itu malah menjadi

"A-ada apa lagi denganku"

####

Dia sudah ada di mobil untuk kembali ke apartemennya setelah pertemuannya dengan adiknya itu

"Perkataan Jennie ada benarnya, tapi apa hubungan kita akan seperti ini terus"

Perkataan Jennie memang benar orang tuanya itu tidak akan mengizinkan mereka untuk berkumpul atau menikmati kesenangan mereka bersama

Tiba tiba saja pikirannya di penuhi oleh adik bungsu nya itu

"Mansion"

Jisoo berjalan mengendarai mobil untuk menuju ke mansion, entah kenapa tapi pikirannya itu di penuhi oleh Lisa, tidak ingin pikiran di otaknya terus menggila Jisoo memutuskan untuk pergi ke mansion dan melihat Lisa.

"Aku akan menginap di sana dan menemaninya"

Setelah perjalanan dari kantor Jennie akhirnya Jisoo sampai di mansion itu, dia memutuskan untuk memasuki mobilnya ke halaman depan mansion

"Apakah ada tamu, tapi mobil biru itu seperti punya Chaeyoung" dia melangkah masuk ke dalam mansion

Namun saat dia berjalan masuk ke dalam mansion dan melihat seseorang sedang menangis di tangga membuat nya terkejut, karena siapa sangka orang yang dia rindukan sedang berada di mansion

Dia berlari menghampirinya "Eomma, wae" Jisoo memeluk dan menenangkan eomma nya

Joohyun sangat tau itu suara siapa, dia tau bahwa itu suara dari putri pertamanya, dia benar benar tidak bisa berhenti menangis perkataan Chaeyoung begitu menyesakkan baginya

"Eomma sudah, ada apa?" Jisoo menuntut eomma nya itu untuk turun ke bawah dan duduk di sofa

"Tolong cerita padaku ada apa"

Tidak ada jawaban dari eomma nya itu hanya terdengar isakan tangis nya saja

"Apa Lisa menyakitimu?"

"Ani, sayang dia tidak menyakiti eomma, tapi eomma lahh yang telah menyakitinya"

"Maksud eomma"

"Eomma begitu jahat karena telah mengatakan itu kepadanya" dia kembali terisak oleh tangisnya

"Eomma tenangkan dirimu dulu" Jisoo mendekap erat tubuh eomma nya agar tangisan eomma nya hilang

"Sudah, apa sudah tenan-"

PRANGG!!

Ucapan Jisoo terpotong ketika suara pecahan barang terdengar di lantai atas, dengan cepat Jisoo naik ke atas dan sepertinya suara itu terdengar dari arah kamar Lisa

Sebelum dia datang Chaeyoung sudah ada di depan pintu kamar Lisa, dia berusaha membuka pintu itu namun sepertinya Lisa mengunci nya dari dalam

"Lisaa-yaa apa kau baik baik saja"

"Tolong buka pintunya"

Ucapan Chaeyoung begitu kencang namun sepertinya Lisa tidak mendengarnya, segera Jisoo menghampirinya.

"Wae, Chaeyoung-aaa"

"Unnie"

"Apa kau bisa membuka pintunya"

"Lisa menguncinya"

"Lisa apa kau dengar unnie"

"Lisa tolong buka pintunya, Jisoo unnie sekarang ada di sini" Chaeyoung masih berusaha menggedor pintu nya

"Maka dari itu eomma tidak ingin kalian berkumpul" dia berjalan dan menghampiri kedua putrinya itu, sepertinya dia sudah berhenti dari tangisan nya itu

"Lihat, kalian terlihat manja ketika berkumpul seperti ini, berdirilah tanpa harus bersandar"

Chaeyoung dan Jisoo di buat kebingungan dengan sifat eomma nya seharusnya eomma nya itu khawatir akan keadaan Lisa sekarang, tapi dia malah berbicara seperti itu

"Adikku seperti ini karena mu!" Teriak Chaeyoung kepada eomma nya

"Jika terjadi sesuatu pada adikku, aku tidak akan pernah memaafkan mu!!"

Jisoo yang sama sekali tidak mengerti akar dari permasalahan ini tentu saja di buat bingung, dari eomma nya menangis di tangga, dan Chaeyoung yang marah terhadap eomma nya dan Lisa yang entah kenapa.

Sepertinya adiknya itu mendengar keributan di luar kamarnya itu

"A-aku tidak apa"

"Lisa, lalu suara apa itu" Chaeyoung seperti nya benar benar khawatir akan keadaan adiknya

"Bukan apa apa unnie"

"Apa maksudmu bukan apa apa, aku mendengar suara pecahan barang" tentu saja Jisoo tidak percaya dengan yang di katakan adiknya itu, bagaimana dia bilang tidak apa apa dengan suara pecahan barang itu

"T-tidak usah peduli"

Benar kata Lisa bukankah mereka biasanya tidak peduli satu sama lain lalu kenapa sekarang mereka begitu peduli dengan keadaan Lisa

"Lisa kamu bisa membereskan semuanya sendiri nak?"

"N-ne eomma" lisa sama sekali tidak membuka pintunya

"Ada apa kalian pulang ke mansion?"

"Hanya ingin" jawab mereka secara bersamaan

"Lalu ada apa eomma pulang ke mansion" Jisoo bertanya karena tidak biasanya eomma nya itu pulang

"Eomma rin-"

"Jebal, katakan yang sebenarnya ada urusan apa kau pulang ke mansion" Chaeyoung memotong ucapan eomma nya itu

"Kau akan memegang salah satu perusahaan butik eomma"

Vote and komen thank you


--------------------

Lagi ada otak walaupun acak"kan:)

Bogoshipda LisaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang