15

4.2K 335 1
                                    

Chaeyoung sedang duduk di bawah pepohonan besar sambil membaca sebuah novel, Yerin sudah pulang sedari tadi dan Chaeyoung pun sepertinya hari ini tidak akan menginap di apartemen milik Yerin itu.

Seharusnya Chaeyoung sehabis pulang dari kampus dia harus langsung pergi ke kantor eomma nya itu, untuk memahami pekerjaannya itu namun dia malas untuk pergi ke kantor itu dan memutuskan untuk berdiam diri di kampus.

Chaeyoung menutup buku yang dia baca itu dan meletakkannya di samping dia duduk lalu menyenderkan kepalanya pada kursi yang dia duduki dan memejamkan matanya itu.

Ketika dia sedang menikmati senderannya itu pada kursi tiba tiba ada seseorang yang menggesernya dan tentu saja membuatnya terganggu, dia membuka matanya dan melihat seorang namja yang bertubuh tinggi itu sudah ada di sampingnya.

"Aissshh, aku sudah meminta maaf apa maumu"

"Aku hanya ingin duduk saja" ucapnya

"Kau tidak lihat kursi sebelah pun kosong, mengapa kau menggangguku"

Chaeyoung berdiri dan ingin pergi dari tempat itu namun namja itu memegang lengan Chaeyoung.

"Chanyeol.."

Chaeyoung menatap namja tinggi itu yang masih duduk di kursi itu.

"Aku sudah tau itu" ucapnya dan berusaha melepaskan genggaman dari Chanyeol

"Lalu namamu" ucapnya masih dengan lengan yang menggenggam lengannya Chaeyoung

"Apa itu penting untukmu"

"Ne"

"Chaeyoung"

Dia tersenyum ke arah Chaeyoung menampilkan lesung pipinya itu.

"Tidak usah senyum menyeramkan, lepaskan tanganku"

"Eohh, mianhea" ucapnya lalu melepaskan genggamannya itu

Chaeyoung langsung pergi dari tempat itu meninggalkan Chanyeol sendiri di situ.

Chanyeol menatap kepergian Chaeyoung itu dia hanya terus tersenyum saja.

"Gadis yang manis"

####

Dia sudah berada di mansion nya itu, dia bersiap siap untuk pergi lagi ke suatu tempat.

Dia berjalan keluar membuka pintu kamarnya itu lalu menutupnya kembali, sedari pulang sekolah tadi dia merasakan nyeri pada dadanya lagi.

Dia berjalan menuruni tangga besar itu, dia melihat beberapa maid yang sedang bekerja, dia tidak begitu dekat dengan maid yang ada di mansion nya itu terkecuali dengan salah satu maid yang sekarang entah pergi kemana, Lisa selalu membuat tembok agar para maid tidak terlalu dekat dengannya, bukannya tidak ingin tapi dia sudah tau akan seperti apa jika orang tuanya tau dia dekat dengan maid, mereka akan berpikir bahwa dia anak yang manja.

"Nona Lisa kau ingin kemana" ucap salah satu maid

Lisa menoleh kearah suara itu dan menatap kepada maid yang bertanya padanya itu.

"Ada urusan" ucapnya lalu pergi keluar

Ketika dia halaman mansion dia lihat beberapa sopir dan ada satu sopir yang sedang membersihkan mobilnya, itu adalah mobil pemberian orang tuanya kepadanya namun dia tidak pernah menggunakannya dan mendiamkannya saja terparkir di halaman mansion nya itu, mungkin setiap minggu sopirnya itu akan membersihkan mobilnya karena pasti banyak debu yang menempel.

"Nona Lisa, apa anda ingin saya antar" ucap salah satu sopir itu

"Tidak, saya pergi sendiri saja" ucapnya dan pergi meninggalkan mansion itu untuk pergi ke halte bus

Bogoshipda LisaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang