26

3.7K 424 30
                                    

Di mansion kali ini hanya ada dirinya sang istri serta adiknya, karena keempat putrinya pergi entah kemana.

Ketiganya tengah duduk di ruang keluarga dengan urusannya masing-masing. Seperti Donghae yang sibuk dengan laptopnya, Joohyun yang terfokuskan dengan ponselnya, serta adik Donghae yang fokus menonton siaran di televisi.

Sebenarnya Donghae masih bingung, bagaimana bisa adiknya itu pulang ke Korea bukannya pekerjaannya itu di Australia.

"Apa kau dipindahkan tugas ke Korea?"

"Ne... Senin besok aku sudah mulai masuk"

"Bagaimana pekerjaanmu di Australia?"

"Baik... Ada apa?"

Donghae mengangguk, "Tidak ada"

Donghae beralih melanjutkan pekerjaannya itu di laptopnya sore nanti dia harus segera kembali ke kantornya. Karena masih banyak pekerjaan yang harus dia urus. Dia pulang ke mansion hanya untuk bermalam saja dan melihat kondisi putri bungsunya, tapi siapa sangka bahwa ternyata ketiga putrinya yang lain serta adiknya juga tengah berada di mansion.

"Hyung.... Apa kau tidak kasian kepada mereka"

Donghae yang mendengar ucapan dari adiknya itu dia langsung menoleh kearahnya. "Mereka?" Tanya Donghae bingung.

"Ne... Keempat putrimu"

Donghae yang tau arah bicara adiknya, dia langsung menoleh kearah sang istri. Donghae mendidik putrinya seperti ini itu karena paksaan dari appa nya Joohyun, entah mengapa appa nya Joohyun itu menyarankan hal seperti ini saat Joohyun tengah mengandung Lisa. Jika ditanya mengapa? Maka jawaban nya adalah karena Lisa anak bungsu.

"Sudahlah Kyuhyun, kita bicarakan ini nanti aku sedang sibuk"

"Jika memang tidak bisa memberikan mereka kasih sayang, biarkan aku yang merawat keempatnya. Aku bisa membagi waktu kerja ku untuk mereka" ucapnya sambil menatap kearah Donghae serta Joohyun secara bergantian.

"Hyong... Nuna... Walaupun mereka sudah besar tapi mereka juga membutuhkan kasih sayang kedua orang tuanya. Apa pernah kalian memberinya kasih sayang yang tulus?" Dia menjeda perkataannya, sebenarnya sampai mulutnya berbusa pun dia yakin kedua suami istri ini tidak akan mendengarkannya.

"Kalian tidak pernah memberikan mereka rasa hangat, dan kenyamanan. Seolah tinggal di dalam penjara, mereka harus menuruti semua perintah kalian. Dan berhenti menjauhkan mereka satu sama lain!" tekannya dengan perkataan terakhir. Kyuhyun langsung pergi meninggalkan ruangan itu.

Donghae melirik kearah sang istri, seolah tidak ada yang berbicara apa-apa Joohyun terlihat asik dengan ponselnya. Donghae menghela nafasnya panjang, dia menutup laptop yang ada dipangkuan nya.

"Joohyun-aaa" panggilnya kepada sang istri.

Joohyun melirik sekilas kearah sang suami dan tetap memainkan ponselnya.

"Apa kita perlu memberbaiki semuanya?" Tanya Donghae.

Joohyun menghela nafasnya berat, "Biarkan aku egois.... Aku ingin terlihat menjadi anak yang penurut oleh appa ku" jawabnya.

"Cara appa mu tidak baik untuk anak kita Joohyun-aaa" lirihnya.

"Jika tidak baik.... tidak mungkin Jisoo, Jennie, serta Chaeyoung menjadi anak yang mandiri seperti sekarang" elak Joohyun atas perkataan Donghae.

"Lisa... Dia putri kecil kita, dan kita selalu membeda-"

"Aku tidak ingin membahas hal seperti ini" potongnya dan langsung bangkit dari tempat duduknya, dia segera pergi dan meninggalkan Donghae sendiri.

Bogoshipda LisaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang