29

3.4K 440 23
                                    

Keduanya langsung berlari ketika mendengar teriakkan dari Mingyu tadi. Pikiran Tzuyu serta Kyuhyun benar-benar tidak bisa tenang. Mereka harap Lisa baik-baik saja.

"Lisa... Bagaimana keadaannya?" tanya Tzuyu kepada Mingyu, ketika sudah sampai didepan pintu ruang rawat Lisa.

"Sedang diperiksa oleh dokter" jawab Mingyu.

Tzuyu memilih duduk di bangku yang kosong, dia benar-benar sayang terhadap Lisa. Tzuyu tau bagaimana susahnya sahabatnya ini menjalani hidup di dunia yang begitu kejam ini, maka dari itu Tzuyu tidak ingin sesuatu yang buruk terjadi pada Lisa.

Klek...

"Kai-ssi bagaimana Lisa?" tanya Kyuhyun langsung, ketika melihat Kai keluar dari ruangan rawat Lisa.

"Kondisinya semakin menurun, jika besok belum ada perubahan kita harus melakukan tindakan lanjut" jawabnya.

"Apa kita boleh melihat Lisa?" tanya Kyuhyun.

"Kalian bisa menemuinya besok pagi. Kalo begitu saya permisi" ucap Kai.

"Dunia begitu jahat Mingyu-aaa...."

"Mengapa harus Lisa yang mengalami semuanya?, Bahkan kehidupan yang sebelumnya saja Lisa belum pernah bahagia" Tzuyu menjeda ucapannya.

"Dan sekarang...."

Air matanya kembali mengalir dia tidak bisa menahannya lagi. Ketika mendengar bahwa kondisi Lisa semakin memburuk dadanya terasa sakit.

"Aku tidak tau apa yang sebenarnya terjadi terhadap Lisa, tapi kumohon jangan menangis" ucap Mingyu sambil mengusap lembut pundak Tzuyu.

"Aku ingin menemui Lisa"

Tzuyu bangkit dari tempat duduknya dan langsung membuka pintu ruangan rawat Lisa, dia tidak peduli walaupun dokter melarangnya untuk menemui Lisa sekarang.

"Tzuyu!"

Tzuyu masuk kedalam ruangan rawat Lisa. Baru di depan pintu Tzuyu sudah menghentikan langkahnya, hatinya begitu sakit ketika melihat wajah Lisa yang pucat serta ada alat bantu pernapasan di  wajah Lisa. Dia menghampiri Lisa secara perlahan.

"Lisa..." ucapnya dengan begitu pelan.

"Ireona... Kau membuatku khawatir"

"Jahat... Mereka jahat kepadamu Lisa, dunia ini jahat kepadamu" Tzuyu beralih duduk di kursi yang terletak disamping ranjang Lisa.

Tzuyu menggenggam lengan Lisa dengan erat, dia menumpahkan seluruh air matanya di lengan Lisa.

"Kau harus bangun dan menghapus air mata ini!" ucapnya dengan nada marah.

"Lisa-yaa... Aku tidak sanggup melihatmu seperti ini" lirihnya.

Klek...

"Tzuyu-aaa.... Biarkan Lisa beristirahat"

"Aniyoo paman.... Aku akan menemani Lisa disini!"

"Lebih baik kau pulang... Keluargamu pasti sangat khawatir"

Tzuyu menggeleng dengan cepat, tidak mungkin dia meninggalkan Lisa. Tzuyu ingin selalu ada disamping Lisa.

"Kau besok harus pergi sekolah bukan?" tanyanya.

"Aku akan membolos besok" jawab Tzuyu.

"Lisa tidak akan menyukai itu, lebih baik kau pulang dan besok kau bisa menemui Lisa lagi" jelasnya.

"Kajja kita keluar, besok kita temui Lisa lagi" ajaknya.

Tzuyu akhirnya bangkit dari tempat duduknya dan berjalan menuju keluar ruangan. Dia masih sangat ingin menemani Lisa, namun Tzuyu juga tidak boleh egois untuk membiarkan Lisa istirahat, sampai keadaannya membaik.

Bogoshipda LisaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang