Ini sudah tepat dihari keempat dimana Donghae, Lisa, serta Jisoo dirawat. Keadaan mereka sudah membaik, Donghae sudah sadarkan diri dan dia hanya tinggal menunggu luka jahitnya mengering. Jisoo, sang sulung pun sama sudah sadarkan diri, walaupun keadaannya tidak sebaik sang ayah. Sedangkan Lisa... Keadaannya pun sama sudah membaik, namun dia masih nyaman dengan tidurnya.
Hari demi hari keluarga Lee lewatkan dengan begitu banyak rintangan. Banyak hal yang tidak diinginkan terjadi, seperti; Mobil kesayangan Chaeyoung yang terbakar, salah satu maid di mansion tewas dengan luka tusukan, dan kecelakaan sang supir yang terjadi saat ingin menjemput Jennie.
Mereka berusaha tidak memperdulikan hal itu, walaupun kejadian itu selalu menjadi bayang-bayang dalam pikiran mereka.
Mereka menjalani hari seperti biasa, saling tidak mengetahui kabar dan keadaan satu sama lain. Dimana Donghae yang dirawat hanya diketahui oleh sang istri serta anak sulungnya. Jisoo yang juga dirawat hanya diketahui oleh kedua adiknya. Dan yang terakhir Lisa, mereka tau si bungsu sedang dirawat... Namun mereka seolah lupa akan hal itu.
Jennie, Chaeyoung, keduanya terus berada diruangan Jisoo. Mereka merawat kakak sulungnya dengan begitu baik. Namun mereka melupakan adik bungsunya yang masih juga belum sadarkan diri.
Sedangkan Jisoo, karena keadaannya juga yang masih tidak diperbolehkan untuk bepergian keluar dari ruang rawatnya.. membuatnya juga lupa akan adik bungsunya yang masih dirawat.
Mereka menghabiskan waktu canda tawa bersama, dan melupakan si bungsu yang masih bermain di alam bawah sadarnya.
.
.
.
.
.Ruangan rawat Jisoo selalu dipenuhi dengan canda tawa, dipenuhi dengan tawa kedua adiknya. Seperti sekarang...
Ketiganya tengah menonton film horor bersama. Jennie serta Chaeyoung naik keatas ranjang Jisoo karena takut. Padahal yang menyarankan menonton film horor adalah keduanya, namun mereka juga yang takut.
Chaeyoung memeluk Jisoo, dia sama sekali tidak melihat filmnya namun selalu ikut berteriak jika Jennie berteriak. Sedangkan Jennie, dia menutup sedikit matanya menggunakan tangannya.
Jisoo menggeleng melihat kelakuan kedua adiknya ini. Namun hatinya menghangat melihat kedua adiknya yang manja kepadanya. Untuk pertama kalinya dia merasakannya, merasakan bagaimana menjadi seorang kakak sesungguhnya.
"Kalian yang mengajak, tapi kenapa kalian juga yang ketakutan seperti ini-
"AKHHHHH"teriak kedua gadis tersebut bersamaan ketika melihat hantu nya muncul dilayar televisinya.
Jisoo segera menutup telinganya menggunakan tangannya ketika mendengar teriakkan nyaring dari sampingnya.
"Yaa!" Jisoo mengambil alih remote yang ada ditangan Jennie, dan segera mematikan televisinya.
"Ahh, unnie..." seru keduanya.
"Wae?" sahut Jisoo bingung.
Chaeyoung serta Jennie mendengus kesal. Keduanya beranjak turun dari ranjang Jisoo, mereka memilih untuk duduk di sofa.
"Geurae... Maafkan unnie," ucapnya meminta maaf kepada kedua adiknya tersebut.
Keduanya melirik sekilas kearah Jisoo, seperti adik yang sedang marah dengan kakaknya, Jennie serta Chaeyoung tidak membalas perkataan Jisoo.
"Unnie bahagia, untuk pertama kalinya unnie merasakannya. Gomawo Jennie-yaa, Chaeyoung-aaa." celetuk Jisoo. Dia menatap lembut kearah kedua adiknya yang sedang marah terhadapnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bogoshipda Lisa
Fanfictionsorry jika ada kesamaan waktu tempat judul nama atau latar belakang itu semua terjadi karena ketidak sengajaan this is my first story Gadis cantik yang Selalu menyimpan semuanya sendiri termaksud prestasi bahkan penyakit nya "Mianhea lisa...