39

3.5K 364 9
                                    

Wanita itu terbangun dari tidurnya, kemarin malam dia tidur larut yang membuatnya bangun disiang hari seperti ini. Dia menatap kearah jam dinding untuk melihat jam, setelah itu dia berdiri dari tempat duduknya dan berjalan menuju toilet.

Setelah selesai dengan urusannya di toilet, wanita itu kembali duduk di kursinya tadi. Dia menatap dalam kearah sang suami yang masih tertidur dengan tenang.

"Aku akan meninggalkanmu jika kau tidak bangun-bangun."

Joohyun bahkan rela meninggalkan pekerjaannya demi menjaga sang suami yang tengah dirawat. Apapun akan Joohyun lakukan untuk pria tercintanya.

Drrt drrt

Mendengar suara ponsel yang berbunyi, Joohyun segera berdiri dari tempat duduknya dan pergi ke toilet untuk mengangkat telpon tersebut.

"Appa baru saja sampai di Korea. Bagaimana?"

"Appa...."

"Wae?"

"Dia belum juga membuka matanya,"

"Lalu bagaimana dengan pekerjaannya? Apa kau sudah meminta salah satu putrimu untuk menggantikannya terlebih dahulu untuk sementara waktu? Seperti apa yang appa bicarakan saat itu"

Wajahnya seketika berubah menjadi datar, begitu sempatnya? Bahkan sangat sempatnya menanyakan hal itu. Hal yang seharusnya tidak dibicarakan terlebih dahulu, mengetahui ada dua anggota keluarganya sedang dirawat.

"Joohyun? Kau mendengar apa yang appa bicarakan?"

Diam, Joohyun tidak menjawab perkataan itu.

"Apakah masih tersambung? Joohyun dengarkan appa, kau harus meminta salah satu putrimu untuk menggantikan Donghae sementara waktu."

"Joohyun?"

"Putri appa?"

"Bae Joohyun!-

Dia segera mematikan sambungan telpon tersebut. Tangannya mengepal kuat dengan ponsel yang ada digenggaman. Tidak habis pikir, ayahnya ternyata masih membicarakan hal itu. Seharusnya ayahnya sadar akan keadaan Donghae, pria yang sangat Joohyun cintai sedang tidak baik-baik saja.

Cairan bening itu lagi-lagi berhasil lolos keluar dari matanya. Dia ingin marah, ingin memberontak, tapi tidak bisa....Ini yang sangat Joohyun inginkan dari dulu, mendapatkan kasih sayang penuh dari sang ayah. Mendapatkan pujian dari sang ayah, namun apakah caranya ini salah?

Yaa... Dari dulu dia sudah menyadari bahwa caranya sangatlah salah. Dia salah mengorbankan keempat putrinya, dia salah menjadikan Donghae sebagai boneka ayahnya. Tapi dibalik itu semua dia mendapatkannya, Joohyun mendapatkan kasih sayang itu, Joohyun juga mendapatkan pujian itu, bahkan sangat sering.

Hanya ini satu-satunya cara agar dia tetap bisa menjadi putri kebanggaan ayahnya, dan apapun itu yang menjadi korbannya.

####

Kini ada dua orang yang menunggu diluar ruangan Jisoo. Operasinya sudah diselesaikan beberapa jam lalu, sebelum sang kakak kedua datang. Dokter sudah memperbolehkan mereka untuk melihat sang kakak, namun keduanya masih enggan masuk. Rasanya sangat jarang, bahkan tidak pernah mereka melihat Jisoo yang sedang berbaring lemah seperti itu.

Chaeyoung masih tidak berhenti menangis, dia benar-benar menyalahkan dirinya sendiri karena telat menyadari hal itu.

Saat tadi Chaeyoung dan Jisoo benar-benar hanya mengkhawatirkan Eunha yang sudah tidak sadarkan diri dengan begitu banyak lebam ditubuhnya. Bahkan Chaeyoung sendiripun menyadarinya ketika melihat wajah sang kakak yang berubah memucat. Disitulah dia baru sadar bahwa darah segar mengalir dari bahu kakaknya.

Bogoshipda LisaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang