37

3.8K 394 18
                                    

Jisoo membawa mobilnya dengan kecepatan di atas rata-rata. Rasanya takut, bahkan sangat takut, dia tidak peduli dengan bunyi klakson serta teriakan orang-orang dijalan.

Tujuannya kali ini hanya satu, yaitu pergi mencari dimana adiknya sekarang berada. Dia tidak akan memaafkan dirinya, jika terjadi sesuatu kepada adiknya.

Ketika dia tengah menyetir, mobilnya hampir saja menabrak sebuah mobil biru yang ada ditengah jalanan. Untungnya Jisoo bisa mengerem nya tepat waktu, jika tidak entahlah apa yang akan terjadi.

Jisoo berdecak kesal, ketika mobilnya hampir menabrak mobil biru tersebut. Tapii tunggu..... Mobil itu mirip seperti mobil?

Jisoo bergegas turun dari mobilnya ketika menyadari sesuatu. Dia mendekati mobil tersebut dengan perlahan, dan mobilnya kosong?

"Bukankah ini mobil Chaeyoung...." gumamnya pelan. Dia beralih ke depan mobilnya untuk melihat plat mobil tersebut.

"Ini benar mobilnya...."

Mobil tersebut kosong, entah kemana sang pemilik mobil tersebut perginya. Tapi ini sungguh bahaya karena menyimpan mobil tepat ditengah jalan, bagaimana jika ada pengendara yang mengantuk atau yang tidak melihat?

Jisoo merogoh sakunya untuk mengambil ponselnya. Dia memencet media telpon untuk menelpon adiknya. Berkali-kali Jisoo menelpon namun sama sekali tidak ada jawaban, membuatnya sangat panik ditambah seseorang yang menerornya mengirimnya sebuah pesan chat.

"Jisoo unnie?" panggil seseorang dari belakang.

Mendengar suara seseorang yang sangat familiar baginya, Jisoo segera melihat kearah belakang. Betapa leganya dia ketika melihat siapa orang tersebut.

"Chaeyoung!! Kau membuat unnie panik." ucap Jisoo dan segera memeluk erat tubuh adiknya tersebut.

Chaeyoung terlihat bingung dengan sikap Jisoo yang tiba-tiba saja memeluknya. Namun dia tetap membalas pelukan kakaknya tersebut.

"Unnie mengapa bisa ada disini? Bagaimana keadaan Lisa? Dia baik-baik saja kan?"

Jisoo melepaskan pelukannya, dan mengangguk menanggapi pertanyaan Chaeyoung tersebut. Dia mengusap lembut pipi chubby milik adiknya itu.

"Kau, ini sangat bahaya Chaeyoung-aaa. Mobil mu bisa membahayakan pengendara lain."

"Ban mobilku terkana paku, entah siapa yang menebarkan paku di jalanan." jelasnya kepada Jisoo.

"Tapi kau baik-baik saja? Tidak ada yang terluka?"

Chaeyoung menatap Jisoo dengan heran, dia mengangguk saja menjawab pertanyaan tersebut.

Jika Chaeyoung baik-baik saja, lalu siapa yang dimaksud oleh orang yang pengirim pesan tersebut? Lisa serta Jennie berada di rumah sakit, dan sudah dipastikan juga mereka baik-baik saja. Lalu siapa yang dimaksud oleh orang tersebut? Jisoo hanya memiliki tiga orang adik, dan ketiga adiknya pun sudah dipastikan aman olehnya.

Ting

Jisoo melihat pesan masuk tersebut, dari orang yang sama yang menelponnya serta menerornya. Dia mengirimkan Jisoo sebuah pesan suara, namun sebelum dirinya mendengarkan pesan tersebut dia mengajak Chaeyoung untuk masuk kedalam mobilnya. Untuk mencegah sesuatu yang tidak diinginkan nantinya.

"Mengapa kau biarkan mobil mu di tengah jalan? Dan tadi kau pergi kemana?" tanya Jisoo kepada Chaeyoung.

Chaeyoung membuka botol air yang dia bawa, dan menunjukkannya kepada Jisoo. "Aku membeli air." jawab Chaeyoung atas pertanyaan Jisoo.

"Tidak ada yang terluka? Kau benar baik-baik saja?" ujar Jisoo mengulang pertanyaan.

Chaeyoung mengambil tangan Jisoo, dan meletakkannya di wajahnya, "Unnie lihat? Aku baik-baik saja. Tidak usah khawatir, kajja kita pergi ke rumah sakit untuk melihat Lisa."

Bogoshipda LisaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang