"kau bodoh Lisa"
"Jangan memalukan keluarga kita"
"Eomma hanya tidak ingin Chaeyoung sepertimu"
"Belajar lebih giat lagi"
"Untuk meraih peringkat 20 kau tidak bisa"
"Raihlah prestasi seperti para unnie mu"
"Jangan karena kau anak bungsu kau jadi pemalas"
"Kau pikir eomma tidak tau"
"Apa kau masih jadi anak yang bodoh"
Dia terbangun dari tidurnya itu dengan berkeringat dingin dan napasnya yang memburu, ucapan orang tuanya itu benar benar menguasai pikirannya.
Sekarang jam menunjukkan pukul 02:30 dia terbangun dari tidurnya karena ucapan kedua orang tuanya itu berhasil memasuki mimpinya.
"Aku tidak akan bisa tidur lagi"
Dia berjalan dan meninggalkan tempat tidurnya itu, dia melangkah untuk pergi ke balkon untuk menenangkan pikirannya itu.
Helaan nafas itu terdengar sangat berat "Lupakan Lisa, lupakan"
Dia memandangi langit yang kini terlihat sangat gelap, sepertinya kali ini tidak ada bintang cantik yang menghiasi langit itu.
"Sangat gelap, jika bintang tidak ada untuk menemani langit"
Lisa sangat menikmati udara di malam hari, pikirannya mulai tenang ucapan orang tuanya sudah tidak terbayang lagi di pikirannya.
"Jika aku mati, apa mereka akan mengetahuinya"
Lisa berpikir bahwa jika nanti suatu saat dia mati apa ada seseorang yang mengetahuinya atau tidak ada satupun orang yang mengetahui itu, karena mereka semua sibuk dengan dunia mereka sendiri.
Dia berpikir untuk tidak pergi tidur lagi karena dia tidak ingin ucapan kedua orang tuanya itu terbayang lagi di pikirannya, dia memutuskan untuk menikmati langit malam sampai pagi tiba.
"Sayang sekali langit kali ini tidak begitu cantik, kemana perginya bintang kali ini"
Ketika dia sedang menikmati langit malam dia mendengar suara ketukan di pintunya itu dia tidak berniat berbicara apapun ataupun membuka pintu itu.
"Lisa sayang mianhea appa harus pergi, ada pekerjaan yang harus appa urus" setelah mengatakan itu tidak ada lagi suara atau apapun itu, sepertinya appa nya itu sudah pergi
"Pergilah dan tidak usah kembali" dia tersenyum walaupun hatinya sakit
Lisa sudah terbiasa dengan kesendirian itu, namun entah mengapa jika salah satu dari keluarga mereka pulang dan ingin pergi lagi, kenapa perasaan Lisa sangatlah sakit seperti baru pertama kali di tinggalkan seorang diri.
Dia memejamkan matanya dan menikmati angin dingin yang berhembus di sana.
####
Ada seseorang lagi yang belum tertidur saat ini, dia memutuskan untuk menikmati udara malam saat ini sambil menikmati kopi hangat.
"Aku tidak ingin mimpi itu kembali lagi"
Dia menatap langit yang kali ini sangat gelap karena tidak ada cahaya bintang di sana.
Seperti kehidupannya yang begitu gelap karena tidak ada penerang bagi kehidupannya.
"Langit kali ini gelap seperti kehidupanku" ucapnya sambil tertawa pelan
Ting!
Ponselnya berbunyi, dia langsung mengambil ponselnya untuk melihat siapa yang mengirim pesan tengah malam seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bogoshipda Lisa
Fanfictionsorry jika ada kesamaan waktu tempat judul nama atau latar belakang itu semua terjadi karena ketidak sengajaan this is my first story Gadis cantik yang Selalu menyimpan semuanya sendiri termaksud prestasi bahkan penyakit nya "Mianhea lisa...