Seorang wanita yang bisa dibilang tidak muda lagi, namun masih memiliki wajah yang cantik dan kencang. Dengan penampilan yang sangat acak-acakan, serta pakaiannya yang sudah basah kuyup, dia berlari di koridor rumah sakit tersebut.
Dunianya runtuh seketika saat mendengar tentang kabar suami tercintanya. Tidak peduli bagaimana kondisi kota Seoul yang sedang hujan lebat, dia tetap pergi menuju rumah sakit. Tapi sayangnya jalanan kala itu sangat macet entah apa penyebab kemacetan tersebut. Seperti tidak restui oleh semesta untuk dirinya bisa melihat suami dan anaknya? Hingga akhirnya dia memutuskan untuk berlari menuju rumah sakit.
Dengan penampilan yang sangat kacau akhirnya sampai diruangan dimana suami dirawat.
Dia berjalan secara perlahan mendekati putrinya yang tengah duduk diluar ruangan. Dia menepuk pelan pundak anak sulungnya tersebut.
"Jisoo..." panggilnya dengan sangat pelan. Suaranya sudah hampir habis, akibat terus menangis saat di perjalanan tadi. Pikirannya terlalu kalut untuk berpikiran positif.
Sang pemilik nama melihat kearah belakang. Betapa terkejutnya dia ketika melihat penampilan ibunya yang sangat berantakan, bahkan pakaiannya basah seperti itu.
"Eomma, apa yang terjadi? Mengapa kau basah seperti ini." tanya Jisoo kepada ibunya tersebut. Dia membantu ibunya untuk duduk terlebih dahulu.
"Eomma..."
"Bagaimana keadaan appa mu? Dan apa yang lain sudah tau? M-mengapa bisa terjadi ini? Dia baik-baik saja kan? Katakan pada eomma dia baik-baik saja. Apa yang sebenarnya terjadi-
Grepp
Jisoo langsung memeluk tubuh sang ibu yang bergetar dia tidak peduli walaupun penampilan ibunya yang basah kuyup. Dia berusaha memberikan ketenangan, "Ssttt... Appa orang yang kuat percaya kepadaku."
"Mengapa ini bisa terjadi? Eomma benar-benar takut, sangat takut."
Jisoo melonggarkan pelukannya, dan mendorong pelan pundak ibunya. Dia menatap dalam manik matanya, perlahan dia mengusap air mata yang jatuh dari pipi ibunya.
"Eomma taukan bahwa appa itu kuat. Jadi tidak usah takut ne."
"Lalu mengapa appa mu--
"Appa sedang ditangani didalam, tenang saja aku yakin appa baik-baik saja." jelas Jisoo. Dia menggenggam tangan dingin ibunya. Jisoo meniup serta menggosok tangan dingin milik ibunya.
"Apa yang lain sudah tau?" tanyanya dengan menatap serius wajah Jisoo.
Jisoo menggeleng, "Aku tidak ingin memberitahu mereka sekarang, terutama Jennie."
"Mereka harus tau Jisoo, beri tau mereka tentang keadaan appa sekarang."
"Eomma, kedua adikku masih terkejut dengan kejadian Lisa. Kita tunggu sampai keadaan appa lebih baik."
"B--bagaimana keadaan Lisa?"
Jisoo tersenyum tipis mendengar pertanyaan sang ibu. "Samchon belum mengabari tentang itu, tapi semoga tidak terjadi sesuatu."
Pintu ruangan terbuka, dan mendapatkan seorang dokter serta beberapa perawatan yang keluar dari ruangan. Jisoo serta sang ibu segera berdiri dan mendekati dokter tersebut.
"Bagaimana keadaan suami saya? Dia baik-baik saja kan, dan apa, apa saya bisa melihatnya?" tanyanya dengan berturut-turut kepada dokter tersebut.
Jisoo segera merangkul pundak milik ibunya. Dia mengusap lembut pundaknya, "Eomma tenanglah."
KAMU SEDANG MEMBACA
Bogoshipda Lisa
Fiksi Penggemarsorry jika ada kesamaan waktu tempat judul nama atau latar belakang itu semua terjadi karena ketidak sengajaan this is my first story Gadis cantik yang Selalu menyimpan semuanya sendiri termaksud prestasi bahkan penyakit nya "Mianhea lisa...