24

3.9K 410 13
                                    

Sekarang mereka semua tengah kumpul di meja makan, untuk pertama kalinya meja makan terisi dan hanya meninggalkan beberapa bangku kosong saja.

Gadis berponi itu tidak bisa tenang sama sekali, sedari tadi dia terus bergerak-gerak dari tempat duduknya dan tidak memakan makanan yang ada dihadapannya itu.

Lisa menatap kearah yang lain, yang tengah makan dengan tenang, bagaimana bisa mereka makan dengan sangat tenang seperti itu, sungguh Lisa tidak habis pikir.

"Bagaimana bisa mereka makan dengan tenang, Apa mereka tidak canggung sama sekali" gumamnya

"Lisa kenapa makanannya tidak dimakan sayang?" Tanyanya dengan lembut.

Lisa yang mendengar namanya disebut langsung menoleh kearah suara, "Eohh, aku tidak nafsu makan samchon"

Arah mata yang ada di meja makan langsung menatap kearahnya, sungguh dia tidak suka di tatap seperti ini. Gagal sudah rencana yang dia buat untuk bersenang-senang bersama Tzuyu. Namun ada rasa senang yang menyelimuti hati Lisa, karena untuk pertama kalinya meja makan terisi.

"Aku ke atas saja" saat dia hendak berdiri namun tertahan ketika mendengar suara seorang.

"Duduk, ada yang ingin eomma bicarakan"

Lisa menoleh sekilas kearah eomma nya yang tengah makan dengan begitu tenang, dia menghela nafasnya dan kembali duduk.

"Gwenchana?" Bisiknya kepada Lisa yang ada disampingnya.

Lisa melirik kearah Tzuyu dan mengangguk sambil tersenyum tipis.

"Bagaimana sekolahmu?" Mendengar suara seseorang Lisa langsung mengalihkan pandangannya dan langsung menoleh kearahnya.

Lisa sudah tau pasti eomma nya ini akan menanyakan perihal sekolahnya, sungguh tidak bisakah ketika bertemu dia menanyakan tentang kabarnya atau kesehariannya?.

"Baik" dia tidak berani menatap kearah eomma nya.

Semuanya langsung menghentikan aktifitas makan malamnya, dan langsung menatap kearahnya serta eomma nya.

"Eomma ingin kau memegang salah satu perusahaan appa mu" dia berucap dengan begitu santai.

Semua orang yang ada di meja makan dibuat terkejut akan keputusan wanita itu, bahkan sang suami pun terkejut dengan ucapan istrinya.

"Yeobo apa maksudmu?, Kita tidak ada membicarakan perihal ini" namun sepertinya sang istri tidak memperdulikan ucapan suaminya.

Lisa memejamkan matanya dan mencekam kuat pakaian yang dia gunakan, kenapa eomma nya selalu mengambil keputusan sepihak dia bahkan tidak menanyakannya terlebih dahulu kepada Lisa.

"Aku tidak setuju, mengapa kau selalu merasa tidak puas dengan semuanya?!"

Cukup kesabaran Chaeyoung sudah habis, cukup dirinya dan juga kedua unnie nya yang harus merasakan terkurung didalam gedung, dia baru merasakannya beberapa hari ini tapi sungguh itu sangat membosankan dan melelahkan. Jangan sampai adiknya merasakan itu, dia tidak habis pikir dengan pikiran eomma nya ini apa belum cukup dengan apa yang sudah dia dapat saat ini.

"Chaeyoung jaga bicaramu"

"Wae? Kau tidak suka! Aku juga tidak suka dengan keputusanmu itu!"

"Chaeyoung benar eomma, aku juga tidak setuju dengan keputusanmu itu" kini sang anak sulung yang bersuara.

"Eomma tidak meminta pendapat kalian, dan tidak ada penolakan" semua menatap kearahnya dengan jengah.

"Bagaimana bisa! Seharusnya kau bertanya terhadap Lisa terlebih dahulu apa dia ingin atau tidak!"

"Kau tidak mendengar perkataan eomma Chaeyoung? Sudah eomma bilang tidak ada penolakan dan eomma tidak minta pendapat kalian" dia berdiri dari tempat duduknya dan hendak pergi dari ruangan makan, sebelum suara seseorang menghentikannya.

Bogoshipda LisaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang