Para penghuni di mansion Lee semuanya sudah rapih dengan jas mereka masing-masing, mereka sedang duduk di meja makan dan menunggu sarapan siap.
Eunha duduk di tempat dimana biasa Lisa duduk. Eunha juga sudah siap dengan seragam sekolahnya.
"Appa.... Apa Lisa benar-benar tidak pulang?" tanya Jisoo khawatir.
"Nde, sepertinya begitu" jawabnya.
"Aku akan mencarinya se-
"Kau harus pergi ke kantor Lee Chaeyoung" potong Joohyun.
"Sehabis aku pulang dari kantor!" tekannya kepada Joohyun.
"Tidak usah terlalu khawatir begitu kepadanya, eomma tau dia pasti sedang bersenang-senang bersama teman-temannya" ucap Joohyun asal, yang membuat seluruh anggota keluarganya menjadi menatapnya tajam.
"Saya rasa anda sudah melewati batas Nyonya Joohyun" ucap Jisoo kepada Joohyun dengan embel-embel nyonya.
"Apa anda tau dimana Lisa berada? Apa anda tau apa yang sedang dilakukan Lisa sekarang? Dan apa anda tau bagaimana keadaannya sekarang?" tanya Jisoo langsung.
"Unnie jangan seperti itu dengan Imo.." ucap Eunha.
Jisoo melirik sekilas kearah Eunha. Tentu saja Eunha membela Joohyun, karena setiap saat Joohyun selalu membela Eunha.
"Mianhea... tapi jika kau haus akan kasih sayang jangan disini. Karena seluruh keluarga Lee disini tidak akan pernah ada yang memperdulikan mu. Bahkan melirik mu saja kita tidak sudi" ucap Jennie langsung tanpa bertele-tele.
"Eohh... Betul yang dikatakan unnie ku! Tamu tetaplah tamu bagi kami, dan bersikaplah layaknya seorang tamu" lanjut Chaeyoung.
"hiks.... hiks..."
Jisoo tersenyum mendengar ucapan dari kedua adiknya. Jisoo melirik sekilas kearah Joohyun yang sepertinya akan mengeluarkan amarahnya, karena keponakan kesayangan telah dibuat menangis.
"Lee-
"Lee Jisoo, Lee Jennie, Lee Chaeyoung dan blaa blaa blaa. Aku sudah sering mendengar itu" potong Jennie dengan ucapan Joohyun.
"Aku pergi" Jennie langsung pergi meninggalkan ruangan makan.
"Eohh, sepertinya ruangan ini akan dipenuhi oleh tangisan bayi besar yang manja!"
"Jadi lebih baik aku pergi, dari pada kupingku tuli" Chaeyoung ikut pergi meninggalkan ruangan makan itu.
"Aku selesai" ucap Jisoo, dan langsung pergi meninggalkan ruangan makan tersebut.
"Apa yang kau lakukan! Kau lihat ketiga putriku tidak sarapan!"
"Dan untuk kau Eunha! Berhentilah menangis, ini masih pagi. Apa saat kau kecil tidak diajarkan bagaimana menjadi orang yang tangguh dan tidak cengeng?" tanya Donghae kepada Eunha.
"Imoo.... hiks.... hiks"
"Apa yang kau lakukan!" tegur Joohyun kepada Donghae.
"Sudah sayangg jangan menangis" ucap Joohyun berusaha menenangkan Eunha.
Donghae memilih untuk pergi meninggalkan ruangan makan tersebut. Dia tidak mengerti dengan sikap istrinya yang sangat memanjakan keponakannya itu.
####
Jari lentik itu mulai bergerak secara perlahan. Matanya yang terpejam juga mulai terbuka. Dia masih berusaha menstabilkan cahaya lampu yang menyorot ke matanya.
Melihat kearah kanan serta kiri, dia menyadari sesuatu, ternyata dirinya sedang berada di rumah sakit. Tapi ruangan rawatnya kosong? Bagus jika begitu, tandanya keluarganya tidak mengetahui bahwa dirinya sedang sakit bukan?.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bogoshipda Lisa
Fanfictionsorry jika ada kesamaan waktu tempat judul nama atau latar belakang itu semua terjadi karena ketidak sengajaan this is my first story Gadis cantik yang Selalu menyimpan semuanya sendiri termaksud prestasi bahkan penyakit nya "Mianhea lisa...