Setiap orang pasti memiliki alasan dari setiap tindakannya, tetapi tindakan kekerasan tidak akan bisa dibenarkan dengan alasan apapun itu
-Keenan Bharata
.
.
.Satu hal yang tidak pernah Fiola sangka-sangka sebelumnya adalah bisa mengakrabkan diri dengan sosok Keenan Bharata. Sosok yang sebelumnya tidak pernah terlintas sedikitpun di pikirannya, bahkan ia sama sekali tidak mengharapkan bisa mengenal sosok Keenan.
Tapi, rencana Tuhan sepertinya berkata lain, kini bisa dikatakan Fiola sudah cukup akrab dengan Keenan. Beberapa kali bertemu, berbicara dan jalan bersama tentu membuat keakraban Fiola dengan Keenan semakin meningkat. Setelah mengenal Keenan lebih jauh, Fiola bisa paham mengapa orang-orang di sekitarnya selalu memuji Keenan dan mengagumi sosoknya. Bahkan kini bisa dikatakan Fiola mulai kagum dengan Keenan, juga ia mulai merasa nyaman.
"Kontras banget nggak sih?." tanyanya tatkala mereka tengah dalam perjalanan pulang. Lebih tepatnya Keenan tengah mengantar Fiola pulang ke kosan.
Sejak sore tadi, banyak sekali hal-hal random yang mereka bicarakan. Salah satunya seperti saat ini, mereka tengah membicarakan warna favorit mereka yang saling berlawanan. Dimana Keenan yang sangat menyukai warna hitam dan Fiola yang selalu jatuh cinta dengan warna putih.
"Iya kontras banget, tapi mereka kalau di padu-in cocok sih."
"Kayak Maba."
"Hah?." Keenan mengernyitkan dahinya, ia tidak salah dengar kan? "Maba?."
Fiola mengangguk. Benar, yang ia maksud adalah Maba alias 'Mahasiswa Baru.'
"Kok Maba sih?."
"Iya, soalnya waktu jaman maba kan pakainya hitam putih. atasan putih sama bawahan hitam. dulu kita juga gitu kan?."
Mendengar pernyataan Fiola seketika Keenan tertawa. Perempuan ini benar-benar tidak bisa di tebak. Sejak tadi pemikiran Fiola benar-benar out of the box.
"Ih kok ketawa sih?."
"Abis lo random banget. Bisa-bisanya kepikiran soal maba."
Fiola terkekeh, benar juga. "Abisnya tiba-tiba kepikiran aja."
"Oh iya Nan." ucap Fiola sembari mengubah posisi berjalannya. Kali ini ia berjalan mundur, satu langkah di depan Keenan. Sehingga membuat mereka saling berhadapan.
Keenan mengangkat alisnya, menunggu kelanjutan dari ucapan Fiola sembari mengawasi perempuan itu. Keenan khawatir jika perempuan itu terjatuh karena berjalan mundur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Keenan (TERBIT)
Teen FictionIni adalah kisah tentang seseorang yang bernama Keenan. Seorang pria dengan pemikiran sederhana yang perlahan akan membuatmu jatuh cinta. Dear Keenan, Mengenalmu adalah sebuah keberuntungan. Terimakasih atas hal-hal sederhana yang telah kamu berikan...