Gue tahu menghindar itu bukan hal yang bagus, tapi gue juga butuh waktu
-Fiola
.
.
.Pulang larut malam sudah bukan hal baru lagi bagi Keenan. Jangankan pulang larut malam, pulang menjelang pagi saja sudah sering Keenan lakukan. Maklum lah, pekerjaan sampingannya sebagai DJ membuat dirinya menjadi akrab dengan dunia malam dan pulang pagi.
Kali ini, Keenan baru selesai manggung di acara birthday party salah satu jurusan di kampusnya, tepatnya di hotel yang tidak terlalu jauh dari kontrakan, mungkin sekitar 45 menit jarak tempuh. Tapi.. karena kini sudah termasuk dini hari, jalanan sangat sepi sehingga Keenan hanya memerlukan waktu 25 menit untuk perjalanan pulang.
Keenan tidak langsung pulang ke kontrakan, tetapi ia memilih untuk membelokkan motornya ke tempat pemadam kelaparan alias Burjo motekar yang kebetulan buka 24 jam.
Sejak tadi, perutnya sudah meronta-ronta meminta makan. Maklum saja, karena terlalu sibuk dengan pekerjaan, Keenan jadi melupakan makan malamnya. Padahal panitia acara juga sudah menyiapkan konsumsi untuk dirinya, tapi sayangnya konsumsi itu tidak ia makan sama sekali. Salahnya sendiri sih tidak menyentuh konsumsi itu sama sekali.
Untung saja saat ini ada Burjo motekar yang akan membantunya menyelesaikan masalah perut yang lapar.
Keenan segera memesan makanan pada Aa' burjo. Karena sudah dini hari, stok makanan di burjo pun tinggal sedikit. Alhasil Keenan memilih untuk memesan kwetiau goreng spesial--satu dari tiga menu yang tersisa. Ia juga memesan kopi untuk menemani makannya.
Ya.. kopi memang sesuatu yang tidak boleh Keenan lewatkan terlebih saat malam dan pagi hari.
Sembari menunggu pesanannya jadi, Keenan mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru Burjo. Burjo ini masih bisa digolongkan dalam keadaan ramai mengingat kini hampir pukul dua dini hari dan masih banyak orang yang ada di sana.
Keenan bisa melihat ada tiga kelompok orang yang seperti tengah mengerjakan tugas. Ada pula yang dua orang yang tampak asik makan dan ngobrol dan juga satu perempuan yang tengah sibuk dengan ponselnya.
Tunggu..
Keenan menajamkan pandangannya pada perempuan yang tengah memainkan ponsel dengan ditemani segelas es goodday. Sepertinya Keenan mengenali perempuan itu.
"Fiola.."
Panggilnya, perempuan itu mendongak dan sedikit terkejut ketika matanya beradu pandang dengan Keenan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Keenan (TERBIT)
Teen FictionIni adalah kisah tentang seseorang yang bernama Keenan. Seorang pria dengan pemikiran sederhana yang perlahan akan membuatmu jatuh cinta. Dear Keenan, Mengenalmu adalah sebuah keberuntungan. Terimakasih atas hal-hal sederhana yang telah kamu berikan...