Clothes don't make he man
-unknown
.
.
.Seperti yang sudah dikatakan oleh Daniel, siang harinya saat Keenan baru saja menyelesaikan satu dari tiga kelasnya hari itu, Ia mendapatkan pesan dari Kaleandra. Rupanya perempuan itu adalah salah satu Sie Humas dari acara konser Dies Natalis kampusnya. Lea mengatakan bahwa dia ingin meminta Keenan untuk menjadi salah satu guest star di acara itu sebagai DJ.
Seluruh warga kampus memang sudah tahu jika Keenan memiliki banyak pekerjaan sampingan salah satunya sebagai seorang DJ, karena beberapa kali juga Keenan sempat mengisi acara bazaar maupun konser di kampusnya. Rencananya Lea mengajak Keenan untuk bertemu dan membicarakan perihal acara itu. Keenan sih oke-oke saja, dan akhirnya mereka berunding untuk menentukan kapan mereka bisa bertemu.
Dan jadilah sore ini Keenan mendatangi kafe tempat dirinya janjian dengan Lea. Tapi... Keenan tidak datang sendiri karena Daniel ngotot pengen ikut. Kalau kata Daniel sih, dulu waktu jaman Maba (Mahasiswa Baru), katanya Lea sempat tertarik dengan Keenan, tapi itu dulu, beberapa tahun yang lalu. Tapi tetap saja, Daniel ingin berwaspada, siapa tahu kan hati Lea kembali belok kepada Keenan, kan Daniel jadi tidak rela. Biar bagaimanapun Lea itu masih gebetannya.
"Lo serius nih, Nan. Beneran nggak mau dikenalin sama cewek cakep?."
Keenan menyeruput kopinya sebelum menjawab pertanyaanDaniel.
"Lea maksud lo?."
Daniel berdecak. "Ya kagak lah, maksudnya yang lain."
"Enggak."
"Gil—."
"Lo nggak bisa ya sehari aja puasa ngomongin cewek?" Keenan memotong.
"Susah Nan. Jadi gimana?"
Keenan mengendikkan bahunya.
"Ini Lea mana sih? Lama bener." Ucap Keenan kemudian.
Sebenarnya Keenan hanya ingin mengalihkan pembicaraan saja sih, karena Keenan sudah bosan dengan topik bahasan Daniel yang tidak jauh-jauh dari cewek cantik dan selalu ingin menjodoh-jodohkan Keenan dengan kenalan perempuannya.
Sebagai cowok nrmal, tentu Keenan juga suka dengan cewek cantik. Hanya saja Keenan itu tipe orang yang tidak suka membicarakan tentang sesuatu yang dimiliki orang lain. Entah itu tampangnya, hartanya, sifatnya atau apapun itu.
Dan bagi Keenan membicarakan atau menilai seorang hanya dari penampilan fisik itu bukanlah hal baik. Lagi pula Keenan juga belum ada niatan menjalin sebuah hubungan, jadi daripada nantinya ia terlihat seperti memberi harapan, maka lebih baik tidak usah berkenalan sekalian. Tapi meski begitu, sebenarnya teman perempuan Keenan juga banyak. Tapi hanya sekedar teman. Teman kelas, teman organisasi, teman kelompok dan teman juga teman bisnis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Keenan (TERBIT)
Teen FictionIni adalah kisah tentang seseorang yang bernama Keenan. Seorang pria dengan pemikiran sederhana yang perlahan akan membuatmu jatuh cinta. Dear Keenan, Mengenalmu adalah sebuah keberuntungan. Terimakasih atas hal-hal sederhana yang telah kamu berikan...