33. Rindu

216 41 8
                                    

Terkadang sesuatu yang kamu rindukan adalah sesuatu yang sering membuatmu terluka

-Fiola
.
.
.

Hampir pukul tiga malam ketika Keenan dan anak-anak kontrakan sampai di Bandara Ahmad Yani

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hampir pukul tiga malam ketika Keenan dan anak-anak kontrakan sampai di Bandara Ahmad Yani. Setelah menempuh perjalanan kurang lebih hampir 50 jam atau dua hari lebih, akhirnya mereka bisa memijakkan kaki lagi di tanah air dengan selamat.

Rasa lelah juga mata yang mengatuk meski sudah tidur di pesawat membuat Keenan ingin segera sampai kontrakan dan merebahkan tubuhnya di kasur.

"Mau pakai satu atau dua taksi?." Tanya Keenan sembari menyeret kopernya.

"Nggak usah pakai taksi, kita dijemput."

Keenan mengernyitkan dahinya. "Dijemput? Sama siapa?."

Daniel mengangkat dagunya menunjuk dua perempuan yang berdiri tidak jauh dari mereka.

Keenan terkejut melihat keberadaan dua perempuan yang tidak lain adalah Lea dan Fiola.

Saat ini sudah pukul tiga malam, dan dua jam yang lalu saat Keenan mengecek ponsel di Bandara Soekarno-Hatta keteka mereka transit dan berpisah dengan Arka, Keenan ingat bahwa Fiola mengatakan bahwa dia sudah beranjak tidur. Lalu mengapa sekarang perempuan itu ada disini?.

Namun, meski begitu Keenan tidak bisa menutupi rasa bahagianya saat kembali melihat wajah Fiola secara langsung. Keenan tidak bisa menahan senyumnya saat ia berjalan menghampiri perempuan itu.

"Welcome back, Nan.."
Keenan mengangguk sembari memperlebar senyumnya. Sejujurnya ia juga ingin memeluk Fiola seperti Daniel yang kini memeluk Lea meskipun perempuan itu tampak protes.

Keenan ingin membawa Fiola kedalam pelukannya tapi ia tidak bisa, yang ada ia hanya terdiam sembari terus memandangi Fiola.

"Capek?." Tanya Fiola lagi

Keenan mengangguk. "Dikit."

Fiola tersenyum lantas menepuk-nepuk bahu Keenan. "Ya udah, nanti langsung istirahat."

Keenan kembali mengangguk, Ia benar-benar bahagia melihat Fiola.

Sedangkan disisi lain, Jati dan Chandra hanya bisa menghela nafas sembari mencari topik pembicaraan sendiri. Setelah tadi di Soekarno-Hatta melihat drama Arka dan Sierra yang melepas rindu. Kini di Ahmad Yani mereka harus melihat drama Daniel dan Lea yang tampak penuh dengan keributan juga drama Keenan dan Fiola yang tampak meluapkan rindu melalui pandangan mata dan senyuman.

Sungguh nasib hidup menjomblo.

"Ini jadinya mau kangen-kangenan dulu atau langsung pulang?." Tanya Jati yang membuat perdebatan antara Daniel dan Lea selesai, juga Keenan seketika tersadar.

Bahkan kini Keenan sudah lupa dengan rasa lelahnya.

"Ya udah ayo pulang.. Kalian juga pasti capek kan?." ucap Lea kemudian.

Dear Keenan (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang