Seberapa banyak pun kamu mencintai orang lain, pada akhirnya yang yang akan berbalik mencintaimu dan paling mencintaimu adalah dirimu sendiri
-Keenan
.
.
.
Pasca kejadian di Sawayaka, Keenan dan Fiola benar-benar tidak berhubungan lagi. Mereka seperti lost contact baik Keenan maupun Fiola tidak ada yang mau mengalah untuk menghubungi terlebih dahulu.Keenan menyimpulkan bahwa antara dirinya dengan Fiola memang sudah berakhir. Meski tidak ada kata memulai, tapi melihat Fiola jalan dengan pria lain bahkan sampai berbohong kepadanya membuat Keenan yakin bahwa sebenarnya ia tidak memiliki celah sedikitpun di hati Fiola.
Keenan tidak akan menyalahkan perasaannya yang perlahan tumbuh untuk Fiola, juga tidak akan menyalahkan Fiola yang menghiraukan perasaannya karena Keenan sadar baik perasaannya maupun perasaan Fiola tidak dapat di atur sesuai kemauan mereka. Perasaan itu hadir dan tumbuh dengan sendirinya tanpa diminta.
Sebenarnya Keenan juga tidak masalah jika Fiola tidak memiliki perasaan apapun kepadanya, hanya saja rasa hanya saja rasa kecewa akibat dibohongi oleh Fiola masih membekas di hati Keenan.
Keenan juga tidak menuntut permintaan maaf Fiola, ia hanya ingin mendengar penjelasan perempuan itu, mengapa dia sampai berbohong. Namun, sepertinya Fiola tidak memiliki niatan sedikitpun untuk menjelaskan.
Maka dari itu, Keenan memutuskan untuk mencoba menghentikan perasaannya meski ia belum benar-benar bisa. Baginya, tidak melibatkan Fiola di dalam hidupnya untuk saat ini adalah keputusan paling tepat sebelum dirinya terjatuh lebih dalam.
Sudah sekitar satu bulan hidup Keenan tanpa Fiola. Sesekali Keenan hanya mendengar kabar perihal Fiola saat Daniel berkunjung ke kos perempuan itu untuk menemui Lea.
Daniel juga bilang jika dia sudah tidak pernah melihat laki-laki yang waktu itu bersama Fiola datang ke kosan perempuan itu lagi.
Sehari-hari, hidup Keenan kembali seperti semula, menjalani rutinitas kuliah-tugas-organisasi-kerja-dan nongkrong. Tidak ada lagi bumbu-bumbu percintaan atau perasaan seperti butterfly effect yang ia rasakan beberapa waktu lalu.
Keenan benar-benar ingin menyelamatkan dirinya karena ia sadar bahwa seberapa banyak ia mencintai orang lain, pada akhirnya yang akan berbalik mencintai dirinya adalah dirinya sendiri.
"Eh tapi lo nggak ada niatan manggung di Fireflies lagi?."
Keenan menyeruput kopinya sebelum menjawab. "Nggak ah, udah lama gue vakum dari club, bar dan sejenisnya."
Sore ini Keenan sedang ngopi asik bersama teman-teman lamanya Dean, Vega dan Agni. Lebih tepatnya adalah teman yang dulu sering manggung bersamanya di Fireflies--salah satu club yang ada di pusat kota.
"Padahal banyak yang kangen sama lo loh Nan, terus sekarang lo kalau manggung gitu dimana?."
"Di party gitu sih paling. Acara privat atau acara resmi yang emang pakai DJ."
"Dan tempat yang no alkohol ya?." Sambung Dean.
Keenan mengangguk. "Gue juga udah jarang manggung sih akhir-akhir ini."
"Lo masih takut sama om lo yang bule itu ya?."
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Keenan (TERBIT)
Teen FictionIni adalah kisah tentang seseorang yang bernama Keenan. Seorang pria dengan pemikiran sederhana yang perlahan akan membuatmu jatuh cinta. Dear Keenan, Mengenalmu adalah sebuah keberuntungan. Terimakasih atas hal-hal sederhana yang telah kamu berikan...