43. Happy Sunday

213 44 7
                                    

Setiap saat yang gue habiskan bersama lo. Gue selalu bahagia. Makasih banyak karena sudah hadir di hidup gue

-Fiola
.
.
.

Minggu pagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Minggu pagi..

Biasanya saat minggu pagi semua penghuni kontrakan akan bermalas-malasan. Selepas subuh mereka akan kembali tidur dan melaksanakan kegiatan seperti membersihkan rumah dan masak lebih siang daripada biasanya.

Namun, jika tidak malas selepas subuh mereka akan mulai bersiap untuk jogging di area car free day yang ada di pusat kota. Kalau kata Daniel 'sekalian cuci mata.'

Namun minggu pagi ini mereka memilih untuk bermalas-malasan. Kecuali Keenan yang selepas subuh langsung berganti pakaian dan mengeluarkan motornya.

"Mau kemana Nan? Pagi buta kayak gini?." Tanya Jati yang memang tidak terbiasa tidur setelah subuh. Jadi pria itu memilih untuk menonton TV di ruang tengah.

"Jemput Fiola."

"Gelap-gelap gini?."

Keenan mengangguk. "Gue sama Fiola mau ke pantai. Lihat sunrise."

"Ooh... Mau lihat sunrise.. ya udah hati-hati."

Keenan mengangguk lantas segera melesatkan motornya menuju kos Fiola.

Saat ini masih pukul lima pagi, jadi langit masih cukup gelap dan udara juga masih terasa dingin.

Dari jarak sepuluh meter, Keenan tersenyum saat melihat Fiola tengah berdiri di depan kosnya. Perempuan itu mengenakan kulot panjang dan mengenakan jaket tebal.

Keenan menghentikan motornya dan langsung disambut dengan senyuman oleh Fiola.

"Udah lama nunggu?." Tanya Keenan

"Enggak, gue juga baru turun kok."

Keenan pun menyerahkan helm pada Fiola. Perempuan itu segera memakainya dan naik ke motor Keenan.

"Dingin banget nggak sih?." Tanya Fiola saat perempuan itu menaiki motor Keenan.

Perempuan itu melingkarkan tangannya pada perut Keenan.

Keenan pun menyentuh tangan Fiola yang begitu dingin lantas menggenggamnya.

"Tangannya masukin saku jaket gue aja." Ucap Keenan seraya membawa tangan Fiola ke dalam saku jaketnya.

Fiola pun menurut. Lalu setelahnya Keenan melajukan motornya menuju pantai yang kurang lebih membutuhkan waktu dua puluh menit untuk kesana.

"Bakal dapet sunrise nya nggak ya?." Tanya Fiola di tengah-tengah perjalanan.

"Nggak tahu sih, tapi semoga dapet."

"Aamiin."

Fiola mengeratkan pelukannya kala Keenan menambah kecepatan motor yang mereka tumpangi agar segera sampai di pantai.

Dear Keenan (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang