27. Happier

233 45 15
                                    

my goal is just to be happier

-Keenan
.
.
.

Every year my goal is just to be happier

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Every year my goal is just to be happier

Keenan tertegun melihat tulisannya pada sebuah buku catatan kecil yang tiba-tiba muncul dari dalam lacinya.

Keenan ingat betul kapan ia menulisnya. Catatan itu ia tulis di penghujung tahun setelah satu bulan kedua orang tuanya resmi bercerai. Untuk pertama kalinya Keenan merasakan dirinya begitu kosong, hampa dan juga seperti kehilangan semangat hidup. Meski sejak awal yang menyarankan kedua orang tuanya bercerai adalah Keenan, tapi tetap saja kehilangan sebuah keluarga yang utuh membuat hati Keenan tidak bisa seterusnya merasa baik-baik saja.

Maka dari itu, Keenan menulisnya. Ia selalu berharap agar dirinya menjadi lebih bahagia dari sebelum-sebelumnya. Ia berharap semuanya akan tetap membahagiakan meski semuanya telah berubah.

"Nan.. ada Fiola." Suara Daniel yang berteriak dari luar menyeret Keenan dalam kenyataan. Ia sampai lupa jika akan pergi bersama Fiola.

Ia dan Fiola akan pergi untuk melakukan pemotretan, akhir-akhir ini Fiola memang sering ikut Keenan pemotretan. Perempuan itu mendadak menjadi pengarah gaya yang membantu Keenan, katanya sih daripada gabut di kosan, lebih baik ikut Keenan jika memang Keenan tidak keberatan.

Maklum, liburan semester sudah di mulai, jadi mereka tidak ada kegiatan kuliah. Sebagian besar teman-teman kuliah mereka juga pulang ke rumah masing-masing termasuk Lea dan Arka. Keenan tidak pulang karena ia sedang memiliki banyak job juga karena Keenan merasa tidak memiliki tempat untuk pulang. Mungkin nanti, dua minggu sebelum masuk kuliah ia akan menyempatkan pulang ke rumah bapaknya.

Keenan segera beranjak keluar untuk menghampiri Fiola. Hubungannya dengan Fiola kini berangsur membaik, tidak ada lagi batas penghalang yang sempat membelenggu mereka. Meski mereka masih dalam hubungan tanpa status, tapi setidaknya Keenan tidak perlu khawatir lagi akan hati Fiola—setidaknya untuk saat ini

"Kok udah kesini sih Fi, kan mau gue jemput."

Keenan bertanya begitu ia sampai di ruang tamu. Fiola yang sebelumnya tengah berbicara dengan Daniel pun menoleh.

“Udah jam sembilan dan lo nggak bisa di hubungi, gue takut lo kelupaan. Makanya gue kesini.”

“Lah.. udah jam sembilan?.” Keenan melirik jam di tangannya, benar saja.. sekarang sudah jam sembilan lebih dua belas.

“Ya udah deh, ayo berangkat.”

Fiola mengangguk lantas segera berdiri dan berpamitan dengan Daniel
“Hati-hati Nan, jangan ngebut. Bilang customer lo aja kalau lo agak telat.” Teriak Daniel saat Keenan dan Fiola berjalan keluar mengambil motor.

Dear Keenan (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang