I'm just worried about you
-Keenan Bharata
.
.
.Senyummu sungguh menawan
Wajahmu ayu rupawan
Kemana mata memandang
Hanyalah dirimu yang selalu terbayangA ya ya hatiku tergoda..
A ya ya sungguh mempesona..
A ya ya saat memandangmu hati bergetar..
Keenan geleng-geleng kepala saat keluar kamar dan disuguhi pemandangan Daniel dan Jati yang sedang berjoget di ruang tengah sembari menikmati alunan musik yang ada. Sudah bukan hal baru lagi bagi Keenan untuk melihat hal ini, bahkan terkadang Keenan juga ikut bergabung.
"Gila.. kayaknya besok gue harus dateng ke konsernya Nassar deh." Celetuk Daniel di sela-sela jogetnya.
Jati yang ada di hadapannya mengangguk setuju. "Gue juga, gila pecah banget pasti kalo dengerin di konser.. abis ini puter yang mati lampu."
"Siapp.."
Keenan tambah geleng-geleng kepala mendengar percakapan dua manusia pecinta dangdut itu.
"Eh Nan, geleng-geleng aja lo. Sini lah joget bareng kita.."
"Nggak dulu. Mau mandi gue."
"Masih ada si Chandra, lagian lo baru bangun seenaknya aja mau mandi. Antri lah, gue sama Jati juga antri. Sini joget dulu. Ngilangin stres."
Keenan menggeleng. "Nggak lah, besok aja. Mau ngopi dulu." Ucapnya seraya berjalan menuju dapur, ia sedang tidak minat berjoget. Sementara Daniel dan Jati melanjutkan kegiatan joget mereka.
Jati pernah bilang "dangdutan kuwi salah satu kenikmatan duniawi sing iso nggo ngilangi stres." Maka dari itu Jati suka sekali dangdutan. Keenan setuju sih karena kadang saat Keenan ikut dangdutan bersama Jati dan Daniel, stresnya sedikit hilang. Tapi bukan berarti jalan satu-satunya menghilangkan stres itu dengan dangdutan atau joget-joget seperti itu. Melainkan lebih ke mengelola pikiran dengan baik, membuatnya setenang mungkin dan tidak lupa untuk senantiasa mendekatkan diri kepada Allah.
Ya biar bagaimanapun Allah tetap menjadi sumber utama yang memberi kita kekuatan dan menjadi sumber ketenangan buat kita. Keenan jadi ingat petuah Bapaknya, "Kalau lagi banyak masalah, stres, hidupnya berantakan. Itu tandanya kamu lagi jauh sama Allah. Cobalah perbanyak doa dan ibadah, dekatkan diri kepada Allah, minta ketenangan dan minta jalan keluar. Ingat yo le yang memberi kamu hidup itu Allah, Allah yang ngasih kamu segalanya. jadi kamu nggak boleh menjauh apalagi ninggalin Allah."
Ahh.. mengingat Bapak, Keenan jadi rindu. Mungkin besok kalau ada hari libur ia harus berkunjung ke rumah Bapak. Sekalian bertemu adik barunya yang sudah setahun ini belum pernah ia jenguk sama sekali.
"Si Arka tumben belum bangun?." Tanya Keenan saat mereka semua sudah selesai mandi dan kini tengah berkumpul di ruang makan. Chef pagi ini adalah Jati dan hari ini Keenan sedang tidak ada tugas apapun di kontrakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Keenan (TERBIT)
Teen FictionIni adalah kisah tentang seseorang yang bernama Keenan. Seorang pria dengan pemikiran sederhana yang perlahan akan membuatmu jatuh cinta. Dear Keenan, Mengenalmu adalah sebuah keberuntungan. Terimakasih atas hal-hal sederhana yang telah kamu berikan...