15. Sweetest Thing

295 53 4
                                    

Hal termanis di dunia adalah saat seseorang memberikan perhatian-perhatian kecilnya yang bahkan terkadang tidak pernah kamu sadari

-Fiola
.
.
.

Hari yang sudah di tunggu telah tiba, perayaan terbesar dalam rangka menyambut hari ulang tahun kampus telah di mulai.

Semua warga kampus sibuk menyambut perayaan itu, baik mahasiswa biasa, mahasiswa yang meramaikan stand bazar, mahasiswa yang akan menampilkan pertunjukan, para panitia penyelenggara hingga dosen-dosen yang turut memeriahkan acara.

Malam ini adalah malam puncak, dimana menjadi malam penutupan setelah hampir satu minggu berbagai kegiatan lomba dan festival telah diselenggarakan. Malam ini adalah malam yang paling dinanti, dimana sebuah konser penutupan yang menghadirkan berbagai macam guest star dan penampilan lain untuk memeriahkan acara.

Keenan dan Mark masih berada di backstage. Penampilan mereka ada di bagian akhir tepat sebelum Irreplaceable--band yang akan menjadi guest star utama mereka.

"Lo nggak deg-degan Bang?."

Mark yang baru saja mengganti bajunya berjalan ke arah Keenan yang masih sibuk bermain game di ponsel.

"Nervous." Keenan menjawab tanpa mengalihkan pandangannya dari ponselnya. Sementara Mark, melangkahkan kakinya mendekati Keenan dan duduk di hadapan pria itu.

"Tapi lo kelihatan sangat santai, Bang. Nggak kelihatan kayak orang lagi nervous. Apa mungkin karena lo udah biasa manggung kali ya."

"Nggak juga." Keenan meletakkan ponselnya dan memilih menyerah dengan  game yang sedang ia mainkan. "Gue tiap mau manggung selalu nervous, deg-degan, takut, pokoknya gitu-gitu. Tapi yaa kalau kita nurutin perasaan yang kayak gitu, yang ada malah bikin down mental kita. Jadi ya, di buat santai aja. Everything will be okay. Kita udah latihan keras, so kita pasti bisa menampilkan yang terbaik."

"Nah, bener juga ya, Bang."

Keenan mengangguk, selanjutnya ia beranjak dari duduknya. "Gue ke depan bentar, mau lihat panggung."

Keenan melangkahkan kakinya keluar, mencoba melihat keadaan yang ada. Namun, ketika ia baru saja berjalan beberapa langkah, ia melihat seorang perempuan yang tampak kebingungan. Keenan ingin mengabaikannya, namun perempuan itu tampak sangat familiar bagi Keenan. Maka dari itu Keenan mendekat.

"Mba... Fiola??."

Pria itu terkejut, saat ia mengenali perempuan berambut panjang dengan kaos putih itu.

Perempuan itu sama terkejutnya, namun ia merasa sangat lega saat akhirnya ia menemukan apa yang ia cari.

Perempuan itu sama terkejutnya, namun ia merasa sangat lega saat akhirnya ia menemukan apa yang ia cari

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lo ngapain di sini?." Keenan bertanya penasaran. Pasalnya satu jam lalu, perempuan ini mengiriminya pesan dan mengatakan bahwa dia tidak akan hadir di festival.

Dear Keenan (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang