16.

1.6K 149 2
                                    

Selamat membaca!

Siang ini di kantin.Aqeela cs sedang makan dengan sangat lahap karena mereka belum sempat sarapan pagi kecuali Aqeela yang hanya memainkan makanannya.

"Qeel kenapa gak dimakan makanannya?"tanya Sandrina yang sedari tadi memerhatikan Aqeela.

Aqeela hanya menggelengkan kepalanya lesu yang malah membuat SanSas kompak memandang satu sama lain seolah bertanya 'Aqeela ada masalah?'

"Qeel lo ada masalah?"tanya Saskia.

Pertanyaan dari Saskia membuat Aqeela menghentikan aktifitasnya dan menatap lurus kedepan.

Hal itu membuat Sandrina dan Saskia yakin kalau Aqeela memang menyembunyikan suatu hal dari mereka.

Lalu pandangan Sandrina dan Saskia pun beralih ke Rasya cs yang sedang berjalan mencari bangku dengan gandengan masing-masing.

Tahan api cembokur lo San ini demi Aqeela,ucap Sandrina dalam hati sambil bangkit dari duduknya.

"San gue ikut"ucap Saskia yang diangguki oleh Sandrina.

Lalu Saskia pun bangkit dari duduknya.

"Qeel kita kesana dulu ya"pamit Saskia yang hanya diangguki oleh Aqeela.

Setelah merasa Aqeela setuju Saskia dan Sandrina pun mulai berjalan ke arah Rasya cs.

"Sya"panggil SanSas.

Merasa di panggil Rasya pun berjalan ke arah SanSas.gandengannya?bodo amat!

"Kenapa?"tanya Rasya.

"Aqeela"satu kata dari SanSas mampu membuat Rasya langsung menengok ke arah Aqeela yang sedang duduk di bangku pojok.

Karena memang dari lahir Rasya peka jadi dia hanya mengangguk saja.

Saat Rasya akan melangkah ke bangku kantin yang Aqeela duduki tiba-tiba tangannya di tahan oleh gandengannya,Nara.

"Kamu mau kemana sayang?"tanya Nara dengan nada manjanya yang membuat SanSas memutar bola mata malas.

Biasalah?!

"Bukan urusan lo dan satu lagi kita putus"ucap Rasya ketus lalu menghentakan tangan Amel yang ada di tangannya dengan kasar.

Merasa sudah lepas Rasya pun segera melangkah ke bangku kantin yang Aqeela duduki.

"Ih kok kamu gitu sih Sya baru aja tadi kita jadian"ucap Nara sambil menghentakan kaki nya kesal.

SanSas?tentu saja mereka sudah tertawa terbahak-bahak.

"Aduh hahahaha ngakak"

"Iya San ngakak banget,sakit perut gue hahahaha"

"Ketawa aja terus sampe sukses"ucap Nara ngegas lalu pergi dengan menghentakan kaki nya kesal.

Sementara SanSas mereka masih tertawa terbahak-bahak karena kelakuan Nara.

Kita tinggalkan SanSas yang masih tertawa terbahak-bahak itu mari kita kembali ke SyaQeel(Rasya Aqeela).

"Ekhem" Rasya pura-pura terbatuk saat sudah berada di bangku samping Aqeela.

Hening!

Aqeela tidak menjawab.

"Ekhem"

Dehem Rasya lebih keras namun tetap sama tidak ada yang menyahut

"Ekhem ekh-"Batukan Rasya terpotong.

"Berisik kalau mau duduk,duduk aja"ucap Aqeela ketus tanpa melihat Rasya.

"Ngegas mulu ih"

"Duduk?!"

"Iya iya santai dong mbak"

Ucap Rasya lalu duduk dibangku samping Aqeela.

"Lu kenapa bengong mulu Qeel?ada masalah ya?"

Aqeela tidak menjawab.

Dengan tiba-tiba Rasya pun menggenggam tangan Aqeela yang membuat sang empu kaget dan menengok ke arah Rasya.

"Lo kenapa?kalau ada masalah cerita aja gue siap kok jadi pendengarnya"ucap Rasya sambil tersenyum.

"Semalem gue mimpi buruk"

"Mimpi buruk apaan?"

"Mipi pulang-"ucap Aqeela terpotong.

"Ya baguslah Qeel kalau mipi  pulang jadi lo gak berdua mulu sama bi Surti"potong Rasya.

"Tap-"ucap Aqeela terpotong.

Ting

Nontifikasi masuk ke hp Aqeela langsung saja dia merogoh saku seragamnya.

Isi pesan:

Mami

'sayang mami sama papi sore ini pulang dan kita ada kejutan buat kamu jangan pulang telat ya,bye Qeela'

Setelah membaca pesan itu perasaan Aqeela menjadi campur aduk disisi lain dia senang tapi disisi lain dia juga takut kalau mimpi itu benar-benar terjadi.

"Pesan dari siapa Qeel?"

"Nih liat aja"

Ucap Aqeela sambil menyerahkan hp nya pada Rasya.

"Wah bagus dong Qeel yeay akhirnya mipi pulang tapi kok bunyah gak ngabarin gue ya?"tanya Rasya pada dirinya sendiri.

"Mereka emang belum pulang kali Sya"sahut Aqeela.

"Iya juga ya,huft yaudah deh gue doain semoga mereka cepet balik amin"

Aqeela hanya diam merenung.

"Tapi Qeel kok lo gak seneng sih?"tanya Rasya.

"Gue takut mimpi buruk itu bakal jadi kenyataan Sya"

"Oh iya emang mimpi buruk apaan sih?"

"Gue mimpi mipi pulang tapi bukan kerumah melainkan..."ucap Aqeela menggantung karena tak sanggup untuk menceritakannya pada Rasya.

Untung Rasya peka,

Dia langsung saja membawa kepala Aqeela agar bersender di bahunya lalu mengusap kepala Aqeela lembut.

"Udah gausah takut itu cuma mimpi Qeel"ucap Rasya.

"Tapi kalau bener gimana hiks"

"Eh jangan nangis dong,udah ya tenang itu gak akan terjadi percaya sama gue"ucap Rasya lalu,

Cup

Rasya mencium pucuk kepala Aqeela agar sahabatnya itu bisa merasa tenang.

Aqeela hanya mengagguk dan perlahan mulai merasa tenang.

Ettt itu kantin loh ramai pula.

Adegan tersebut menjadi perhatian para murid ada yang baper,ada yang nangis karena terlalu baper dan ada yang berteriak histeris karena terlau baper.

Tapi namanya juga lagi mesra mesraan tentu aja ngerasa 'dunia milik berdua' pasti itu!
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

MY BEST FRIEND IS MY HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang