25.

1.3K 130 1
                                    

Selamat membaca!

••••

Malam ini dirumah,Aqeela sedang membaca novel kesayangannya di balkon kamarnya.

Namun dengan tiba tiba kepalanya mendadak pusing dan hidungnya mengeluarkan darah lagi.

Dengan langkah pelan Aqeela menuju kamar nya dan mencari kotak p3k untuk membersihkan darah dihidungnya.

Ceklek

"Non"

Tiba-tiba pintu kamar terbuka yang membuat Aqeela membalikan badannya dan menyembunyikan kapas bekas darahnya di belakang tubuhnya.

"Em maaf non bibi lancang ngebuka pintu kamar non enggak ngetuk pintu dulu"

"I iya bi gak apa apa,emangnya bibi mau ngapain?"

"Dibawah ada non Sandi non"

"Oh kalau gitu suruh dia tunggu aja dibawah bentar lagi Qeela bakal kesana"

"Yaudah non bibi kebawah lagi ya,sekali lagi maaf ya non hehe"

"Iya bi gak apa apa"

Setelah Aqeela mengatakan itu bi Surti pun turun kebawah.

"Huft..."

Setelah membuang kapas bekas darah nya Aqeela pun turun kebawah menemui Sandrina.

Tap! Tap! Tap!

"Tum-"

Grepp!

Belum saja Aqeela menyelesaikan perkataannya Sandrina langsung saja memeluk Aqeela erat.

"Aaaa Aqeela gue seneng banget huwaaaaa"

Teriak Sandrina heboh dengan memeluk sangat erat Aqeela hingga membuatnya susah bernafas.

"S San lepas dulu gue gak bisa nafas"

Mendengar hal itu Sandrina langsung saja melepas pelukannya ditambah cengiran khasnya yang sungguh tidak terlihat berdosa.

"Uhuk gila lo San,lo mau buat gue mati sekarang?uhuk"

"Hehe maaf Qeel habis nya gue lagi seneng banget sumpah"

"Seneng sih seneng tapi gak gitu juga kali San"

"Hehe,lo mau tau gak gue seneng kenapa?"

Ditanya seperti itu tentu saja Aqeela menggelengkan kepalanya karena dia bukan tipe cewe yang kepo.

"Ih gitu lo mah gue ke kesini itu mau cerita sama lo masa lo gak mau tau sih"

Aqeela tidak mengubrisnya dia melewati Sandrina begitu saja lalu duduk di sofa ruang tamu.

"Qeel..."

Panggil Sandrina dengan wajah memelasnya sambil berjalan menghampiri Aqeela yang sedang duduk.

"Apa yang buat lo seneng hm?"

"Aaaaa sahabat ku ini baik banget mau dengerin cerita gue gak kaya si Saski tuh yang malah asik telponan sama si Keisha"

Ucapnya kesal karena sebelum dia kerumah Aqeela tadi dia sempat kerumah Saskia untuk mengajaknya mendengar kan ceritanya di rumah Aqeela.

"Maklumin aja kan mereka pasangan baru jadi lo mau cerita atau gak nih?"

"Ya mau lah"

"Yaudah buruan"

"Hihi gue malu Qeel"

"Kalau malu yaudah gak apa apa gak usah dilanjut ceritanya"

"Ihhhh Aqeelaaaaa"

Rengek Sandrina yang membuat Aqeela terkekeh.

"Yaudah apa?"

Tanya Aqeela yang membuat pipi Sandrina kembali memerah saat mengingat kejadian sore tadi.

"Gue hihi gu gue tadi sore habis ditembak sama..."

Ucap Sandrina menggantungkan perkataannya sementara Aqeela hanya menaikan sebelah alisnya sambil tersenyum kecil.

"Rey"

Ucap Sandrina pelan lalu segera menutup wajahnya dengan kedua tangannya karena dia yakin wajahnya sudah memerah layaknya tomat.

"Ohhh"

Aqeela hanya menganggukan kepalanya sambil ber oh ria membuat Sandrina melepas kedua tangannya dari wajahnya dan menatap Aqeela dengan sebal.

"Ih kok gitu doang sih respon nya"

"Ya terus gue harus gimana?harus lompat lompat?lari larian?teriak teriak keliling komplek kaya orang gila gitu?"

"Ya gak gitu juga kali Qeel tapi masa responnya cuma 'oh' doang?kasih selamat kek,peluk gue kek,atau apa kek gitu?"

Mendengar penuturan dari Sandrina Aqeela pun menggeser duduk nya lalu memeluk Sandrina dari samping.

"Asal lo tau kebahagian gue cuma cukup liat orang orang terdekat gue bahagia jadi gue juga ikut bahagia kok tapi biar lo lebih percaya sama kebahagian gue gue mau bilang 'semoga lo langgeng dan bahagia selalu sama Rey sampai maut yang memisahkan kalian berdua"

"Amin?!...aaaaa thanks Qeel gue yakin doa itu tulus kan dari hati lo buat sahabat lo yang manis nan cantik ini kan?"

Ucap Sandrina sambil membalas pelukan Aqeela dari samping juga.

"Engga gue cuma ngawur kok kasih selamat ke lo nya"

"Aqeelaaaaaaaaaa"

Rengek Sandrina lagi yang membuat Aqeela terkekeh lagi dan lagi lalu makin mempererat pelukannya pada Sandrina yang dibalas tidak kalah erat juga tentunya.

••••

SanQeel aja dulu ya...


MY BEST FRIEND IS MY HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang