09.

1.7K 174 0
                                    

Selamat membaca!

Mereka terlalu asik bermain hingga mereka tidak menyadari bahwa jam sudah menunjukan pukul 23.14

"Hoammm...Sas,qeel tidur yuk gue udah ngantuk"ucap Sandrina sambil mengucek-ngucek matanya.

"Lo aja gue belum ngantuk"ucap Saskia.

"Ih jahat lo,qeel tidur yuk gue udah ngantuk banget nih"ucap Sandrina memelas pada Aqeela.

Aqeela pun melihat jam di pergelangan tangannya lalu mengangguk setuju.

"Mainnya lanjut besok aja guys,ini udah larut malam"ucap Aqeela.

"Tapi qeel gue belum ngantuk"keluh Saskia.

"Kalo merem juga nanti ngantuk ayo ah gue udah ngantuk banget nih"ucap Sandrina sambil menarik tangan Saskia.

"Ah lu mah,yaudah deh"ucap Saskia yang akhirnya mengalah.

"Yang cowo-cowo juga jangan tidur larut malam,ayo"ucap Sandrina sambil menarik tangan Rey.

"Eh eh iya iya"ucap Rey.

"Qeel bantuin diri ngapa"ucap Rasya manja.

"Manja lo,buruan"ucap Aqeela sambil mengulurkan tangannya.

Rasya pun menerima uluran tersebut namun dengan sengaja Rasya malah menarik tangan Aqeela yang membuat nya jatuh di pelukan Rasya.

Grep

Jantung gue,ucap Aqeela dalam hati sambil melihat wajah Rasya yang sangat dekat dengan wajahnya.

Selalu aja jantung gue dag dig dug kalau deket lo qeel tapi gue selalu nyaman berada di deket lo,ucap Rasya dalam hati sambil tersenyum.

1

2

3

"Ekhem gue udah ngantuk nih Sya qeel kalau mau buat baper anak orang jangan jam segini kali"sindir Sandrina yang membuat Rasya dan Aqeela tersadar dari lamunannya.

"Ih mana sini tangan lo"ucap Aqeela menahan kegugupannya sambil mengulurkan tangannya ke hadapan Rasya lagi.

Rasya menerima kembali uluran tersebut dan langsung berdiri.

"Yuk ah buruan"ucap Sandrina sambil menarik tangan Rey.

"Pelan-pelan Sandi nanti jatuh"peringat Rey karena Sandrina berjalan agak cepat dengan keadaan mata yang sedikit tertutup.

Sandrina tidak menghiraukan ucapan Rey dan terus berjalan hingga kaki nya tersandung oleh dahan kayu yang sedikit besar.

Bruk

"Awss"ringis Sandrina karena lututnya memar akibat terkena batu-batu kecil.

"Makanya hati-hati kepala batu banget sih lo,sini mana gue liat"ucap Rey lalu berjongkok untuk melihat luka memar di lutut Sandi.

Plak

Sandrina memukul keras lengan Rey karena dia dengan jahilnya menekan luka memar Sandrina.

"Jangan di teken bego"ucap Sandrina kesel.

"Hehe peach San"ucap Rey dengan cengiran khasnya.

Lalu Rey pun berjongkok di depan Sandrina membuat Sandrina bingung.

"Ngapain?"tanya Sandrina.

"Kaki lo sakit kan?sini biar gue yang gendong"ucap Rey.

"Bilang aja lo modus kan"tuduh Sandrina.

"Kalau modus jam segini gak ada gunanya buruan naik"ucap Rey.

"Yaudah deh"ucap Sandrina pasrah lalu menaiki punggung Rey.

Langsung saja Rey berdiri dan berjalan ke rumah Aqeela sambil menggendong Sandrina di punggungnya.

Btw Syaqeel dan Keisas udah jalan duluan ya!

Skip

Saat ini Reysan sedang berada di sofa ruang tamu karena Rey terus memaksa untuk mengobati luka Sandrina akhirnya Sandrina pun pasrah karena tidak ada gunanya menolak walau pun menolak pasti akan di paksa kembali.

"Udah"ucap Rey lalu mendongak menatap Wajah Sandrina.

Rey pun terkekeh karena ternyata sedari tadi Sandrina sudah tertidur dengan begitu pulasnya.

Akhirnya Rey pun menggendong Sandrina ala bridal style menuju kamar Aqeela yang ada di lantai dua.

Tok tok tok

Rey mengetuk pintu kamar Aqeela dengan susah payah karena dirinya sedang menggendong Sandrina.

Ceklek

"Eh Rey Sandi kenapa?"tanya Saskia yang kaget melihat Sandrina yang di gendong oleh Rey.

"Cuma tidur,dah ah gue mau masuk"ucap Rey lalu menerobos masuk begitu saja.

Setelah menidurkan Sandrina di kasur milik Aqeela Rey pun beranjak dari kamar Aqeela.

"Thanks Rey"ucap Saskia yang diangguki oleh Rey lalu dia pun keluar.

Ceklek

"Sas lo tadi ngobrol sama siapa?"tanya Aqeela yang baru keluar dari kamar mandi.

"Itu sama Rey,baru aja dia ngegendong Sandrina ke sini"jelas Saskia.

"Oh"ucap Aqeela mangut-mangut.

"Yaudah tidur kuy"ajak Aqeela Saskia pun mengangguk setuju.

Akhirnya mereka pun ikut berbaring di kasur dan tidak lama mereka ikut menyusuri alam mimpi bersama Sandrina.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

MY BEST FRIEND IS MY HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang