Selamat membaca!
Bel istirahat telah berbunyi sejak 5 menit lalu.seperti biasa,dikelas hanya ada SyaQeel cs yang menunggu sampai tidak ada yang berdesakan lagi di pintu kelas.
Dibangku pertama terlihat Rasya dan Aqeela yang sedang memainkan ponsel masing-masing dengan kepala Rasya yang bersender di bahu kiri Aqeela.
Sementara dibangku kedua dan ketiga terlihat ReyKie sedang gencar membujuk Sandrina dan Saskia yang marah pada mereka padahal mereka berdua tidak tau mereka melakukan kesalahan apa hingga pacar masing-masing marah dan tidak ingin berbicara pada mereka.
"Ayolah Sas,ngomong dong kalau aku ada salah.kan aku bingung kaya gimana ngebujuk kamu nya kalau kamu gak ngomong-ngomong sama aku"ucap Keisha dengan tampang memelas yang diacuhkan oleh Saskia.
"Sas,Sas,Saskia ayo dong ngomong jangan diem aja kaya gini"ucap Keisha sambil mengguncang lengan Saskia yang sedang sibuk menulis.
Seketika mata Saskia melebar kala tulisannya tercoret.pelaku nya siapa lagi jika bukan Keisha.sementara Keisha meringis takut saat melihat pelototan tajam bak laser yang diberikan Saskia pada nya.
"Aaampu-n Sask---"ucap Keisha terpotong kala....
"KEISHAAAAAAAA TULISAN AKU JADI KECORET IHHHH KAMU MAHHHHHH!!!"teriak Saskia marah sambil menjambak rambut Keisha keras.
Dengan kompak,SyaQeel menghela nafas kasar dan memutar bola matanya malas lalu memakai earphone masing-masing sambil berkata dalam hati."perang dunia ke-5 chek..."
"Aaaa... aduh aduh Sas sakit Sas jangan dijambak dong"ringis Keisha yang dihiraukan oleh Saskia.
"Bodo!!!"ucap Saskia.bukannya memelankan jambakannya pada rambut Keisha,Saskia malah menarik rambut tersebut lebih keras dari sebelumnya.mungkin Saskia sedang mencari pelampiasan guna meredam emosi nya dan siapa lagi pelampiasan paling pantas selain Keisha.
Sementara Keisha,dia sudah pasrah dan hanya meringis kala tangan Saskia mencubit lengan dan perutnya secara bergantian.
Memar,memar deh tangan sama perut gue yang penting Saski gak diem lagi kaya tadi,ucap Keisha dalam hati.
Pergulatan yang dilakukan oleh Saskia yang terus menyerang tanpa ampun dan Keisha yang hanya pasrah itu tentu saja disaksikan oleh Rey yang sekarang sedang meringis membayangkan kala susah dan pengorbanannya untuk membuat Sandrina tidak cuek lagi padanya.
Ditambah sekarang Sandrina yang hanya diam dan memasang wajah kesal bin sebal khas miliknya yang membuat Rey makin takut untuk membujuk pacar nya itu.
Gimana nih makin takut aja gue ngebujuk Sandi yang lagi ngambek mode on,ucap Rey dalam hati sambil sesekali melirik Sandrina yang sedang sibuk menulis.
Kalau dasar nya gak peka yaudah gak akan peka ni orang,ih makin bete aja gue,ucap Sandrina dalam hati sambil melirik Rey dengan ekor matanya.
Melihat Rey yang sepertinya tidak ada tanda-tanda untuk membujuk nya,Sandrina memilih bangkit dari bangku yang membuat Rey mendongakan kepalanya.
"Mau keman---"ucap Rey terpotong.
"Sas gue mau ke kantin lo mau ikut gak?"tanya Sandrina pada Saskia.
"Ayo"ucap Saskia yang saat ini sudah selesai dengan acara pergulatan nya dengan Keisha.
Saskia keluar dari bangku yang membuat Keisha menghembuskan nafas nya lega.
"Qeel mau ikut ngantin gak?"tanya SanSas pada Aqeela.
"Kalian aja gue mau ke perpus"balas Aqeela yang diangguki oleh SanSas.
Lalu SanSas berjalan keluar kelas menuju kantin.
"Sha ke kantin juga yuk kita susul Sandi sama Saski"usul Rey.
"Lo duluan aja gue masih cap-eh eh eh jangan ditarik juga Rey tangan gue masih sakit nehhh"protes Keisha yang dihiraukan oleh Rey.
"Sya kita ke kantin luan ya"pamit Rey.
"Hm yee"balas Rasya tanpa mengalihkan pandangannya dari Ponsel miliknya.
Setelah ReyKie pergi tinggal lah Rasya dan Aqeela yang masih berada di dalam kelas.
"Yeayy-duh Qeel"ucap Rasya berubah menjadi ringisan membuat Aqeela menoleh kearahnya.
Terlihat Rasya sedang memegangi perut nya dengan wajah yang sedang menahan sakit membuat Aqeela khawatir dan langsung saja dia bertanya.
"eh eh kenapa Sya? Lo gak papa kan,Sya? Jangan bikin gue khawatir gue dong"ucap Aqeela khawatir.
Wajah Rasya yang tadi nya sedang menahan sakit seketika berubah menjadi menyebalkan ketika Aqeela bertanya khawatir pada nya.
"Cie khawatir sama gue ya Qeel cieeee"ucap Rasya.
Aqeela yang tadi nya khawatir tiba-tiba saja merubah wajahnya menjadi sedatar tembok membuat Rasya menunjukan cengiran khas nya.
"Hehe canda zeyeng"ucap Rasya dengan mengangkat jari nya yang berbentuk V.
"Hihi cindi ziying,dah lah gue mau ke perpus dulu"ucap Aqeela sambil bangkit dari tempat duduk nya.
Melihat itu Rasya langsung mencekal tangan Aqeela yang hendak pergi membuat Aqeela menoleh padanya.
"Gue ikut tapi gue mau ke toilet dulu,tungguin ya ya ya"ucap Rasya dengan tampang memelas nya.
"Ogah mending gue tungguin di perpus aja"ucap Aqeela.
"Yah Qeel bareng aja gue cuma bentar kok"bujuk Rasya lagi.
"Emmm...."gumam Aqeela berpikir.
"Ya ya ya"bujuk Rasya lagi.
"Iya iya deh,buruan jangan lama awas aja kalau lama"ucap Aqeela.
"Siap ibu negara,gue gak akan lama kok tungguin ya"ucap Rasya lalu segera berlari menuju toilet meninggalkan Aqeela yang geleng-geleng kepala dengan tingkah Rasya itu.
"Dasar"ucap Aqeela dengan senyum kecil yang terbit di wajah nya.entah lah dia juga tidak tau mengapa bibirnya membentuk senyuman kecil kala mendengar Rasya menyebutnya dengan panggilan 'Ibu negara'.
"Apaan sih Qeel,ngaco lo"ucap Aqeela menyangkal perasaannya yang selama ini ia pendam untuk dirinya sendiri dan juga hati nya.
••••
Cerita nya gak nyambung sama gak jelas,bye :)
Yang ingin memberi saran untuk cerita ini dipersilahkan lewat komentar atau dm.karena jujur saya perlu saran dari kalian.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY BEST FRIEND IS MY HUSBAND
Fanfiction_____________________________________________ "Sya lo kapan sih mau setia sama satu cewe?"tanya A. "asal lo tau,dari dulu gue udah setia sama satu cewe"jawab R. "setia apaan,setiap hari gonta-ganti mulu"ucap A. "emangnya siapa cewe yang lo setia in...