37.

1K 115 2
                                    

Selamat membaca!

Kringggggggggggggggggg

Bel pulang sekolah berbunyi.setelah guru keluar kelas, Sandrina langsung berlari menyerobot desakan para murid yang menghambat di pintu masuk/keluar kelas.

SyaQeel,KeiSas,terutama Rey mengernyitkan dahinya bingung dengan sikap Sandrina.

Tanpa ba bi bu Aqeela langsung bangkit dari duduknya hendak keluar bangku namun tangannya dicekal oleh Rasya.

"Mau kemana?"tanya Rasya.

"Susul Sandi,awas"ucap Aqeela dan tanpa disadari dirinya menghentakan tangan Rasya sedikit kasar.

"Sas ayo"ajak Aqeela yang diangguki oleh Saskia.

"By nanti jangan lupa ya!!"teriak Keisha pada Saskia.

"Tenang Baby aku gak akan lupa kok!!"balas Saskia lalu segera berlari menyusul Aqeela dan Sandrina.

"Masih sempet-sempetnya lo bucin,ayo susul Sandi,yok Sya"ajak Rey lalu berlari diikuti Rasya.

"Yee sirik aja lo"balas Keisha ikut berlari juga.

Sementara disisi lain terlihat 3 orang gadis yang masih setia duduk dibangku nya siapa lagi jika bukan Thalita cs.

"What,tadi Saskia beneran manggil Keisha Baby kan? Wah gak bisa nih"ucap Nadin kesal.

"Kayanya mereka ber enam pacaran d---"ucap Kayla terpotong.

"Jangan ngadi-ngadi lu kalau ngomong Kay"ucap Nadin tidak terima.

"Kan kayanya gimana sih lo,lagian ya tadi juga Saskia sama Keisha saling manggil Baby kan,trus Rey,"ucap Kayla yang baru menyadari sesuatu.

"Rey apa? Rey pacar nya Sandrina gitu"ucap Nadin.

"Wah gak bisa dibiarin nih my love-love Rey pacaran sama si Sandrina-Sandrina itu"ucap Kayla tidak terima.

"Trus gimana dong,gue gak terima kalau my baby Keisha udah ada pawangnya"ucap Nadin.

"Tha diem aja lo,emang lo terima kalau Aq-Aqeela itu beneran pacar nya Rasya"ucap Nadin pada Thalita yang hanya diam saja.

"Ya gak lah,gue diem aja karena lagi mikirin rencana yang bagus buat rebut Rasya dkk jadi milik kita"ucap Thalita.

"Gimana? Gimana?"tanya Nadin dan Kayla serempak.

"Kita liat aja nanti"ucap Thalita dengan senyum miring diwajahnya.

Kembali pada Aqeela dan Saskia yang sedang mencari keberadaan Sandrina.

"Qeel Qeel itu Sandrina,bukan?"tanya Saskia sambil menunjuk Sandrina yang sedang berlari menuju gerbang.

"Iya itu Sandi,ayo kejar"ucap Aqeela lanjut berlari diikuti Saskia dibelakang nya.

"Sandi"panggil Aqeela dengan mencekal tangan Sandrina agar gadis itu berhenti berlari.

"Sandi lo kenapa sih? Kalau ada masalah cerita,jangan menghindar kaya gini"ucap Aqeela saat membalikan badan sahabatnya dan terlihat matanya yang sembab.

"Hosh hosh San lo kenapa? Hosh kok mata lo sembab"ucap Saskia dengan nafas tersenggal-senggal.

Sandrina diam tidak menjawab dengan matanya yang berkaca-kaca membuat Aqeela menghembuskan nafasnya pelan.

"San kalau lo ada masalah ceritain aja ke gue atau ke Saskia kita kan sahabat lo jangan dipendem sendiri San"ucap Aqeela lembut.

"Ggue gak mau cerita di sini"ucap Sandrina pelan namun masih bisa di dengar oleh Aqeela dan Saskia.

"Yaudah nanti malam gue bakal kerumah lo sekalian nanti gue nginep,gimana?"tanya Aqeela.

Sandrina mengangguk semangat dengan senyum cerah yang terbit dibibirnya.

"Nah gitu dong San senyum,lo.jelek tau kalau lagi cemberut kaya tadi"ejek Saskia yang membuat Sandrina cemberut lagi.

"Eh tapi gue gak ikut ya,biasa ada urusan hehe"ucap Saskia dengan cengiran khas nya.

"Hilih bilang aja kali kalau ada urusan sama Keisha,dasar bucin"ucap Sandrina kembali mengejek.

"Sirik aja lo"balas Saskia.

Aqeela hanya menggeleng-gelengkan kepalanya melihat kedua sahabatnya ini yang saling mengejek.

Tiba-tiba saja Aqeela merasakan sakit luar biasa dikepalanya lantas tangannya terangkat untuk memegang kepalanya.

Duh kok kepala gue sakit lagi ya,ucap Aqeela dalam hati.

Tubuh nya hampir saja oleng kebelakang untung saja ada dua sahabatnya yang sigap menolong Aqeela sebelum tubuh nya ambruk ke tanah.

"Eh Qeel lo kenapa? Lo gak papa kan? Ada yang sakit?"tanya Sandrina dan Saskia beruntun.

"Oh gue gak papa kok paling cuma pusing biasa aja"jawab Aqeela.

"Syukurlah kalau lo baik-baik aja"ucap Saskia yang diangguki oleh Aqeela.

"Qeel,San,Sas!!"teriak 3 pemuda di belakang siapa lagi jika bukan SyaReyKie.

"Huft... akhirnya ketemu juga,kalian lari nya cepet banget sih"ucap Rey dengan nafas tersenggal-senggal.

"Tau nih"timpal Keisha.

"Hehe ya maaf,kamu capek gak By? mau minum?"tanya Saskia.

"Boleh By,haus nih"ucap Keisha.

"Bentar yah.... nih"ucap Saskia sambil menyerahkan sebotol air pada Keisha.

"Makasih By"ucap Keisha lalu meminum air yang diberikan oleh Saskia tadi.

"Sama-sama,yang banyak minum nya By"ucap Saskia.

Percakapan dua sejoli itu tentu saja menjadi perhatian SyaRey dan SanQeel.

"Bucin"ucap mereka berempat serempak.

"Sirik aja lo pada"ucap KeiSas.

"Yaudah kalau gitu gue sama Saskia izin pamit luan ya,bye"pamit Keisha yang diangguki oleh teman-temannya.

Setelah itu KeiSas pergi menuju parkiran untuk mengambil motor Keisha.

"San ayo pulang"ucap Rey dengan menarik tangan Sandrina namun tangannya ditarik kembali oleh gadis itu.

"Aku pulang naik Taxi aja Rey"ucap Sandrina.

"Qeel---"ucap Rasya terpotong.

"Gue juga naik Taxi,bareng sama Sandrina,yuk San"ajak Aqeela pada Sandrina.

Gadis itu mengangguk lalu mereka berdua pergi menuju gerbang menunggu Taxi yang lewat.

"Kok sikap Sandi jadi aneh ya Sya?"tanya Rey pada Rasya.

Rasya tidak menjawab dia malah langsung pergi keparkiran untuk mengambil motor kesayangannya dengan perasaan yang campur aduk.

Rey yang melihat itu lantas menyusul Rasya menuju parkiran dengan perasaan bingung terhadap perubahan sikap Sandrina yang berubah drastis.

••••

Gimana seru gak?

Aku yakin jawabannya,gak sih hehe...

Soal nya alur makin ambruk setiap part nya,maafkeun saya ya hehe :)

Yang mau kasih saran untuk cerita ini dipersilahkan lewat dm atau komentar.sekian.

MY BEST FRIEND IS MY HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang