Somebody To You

1.6K 85 52
                                    

Kepulan asap keluar dari mulut seorang lelaki yang kini duduk dengan santai di warkop yang tidak jauh dari kampusnya.

Daffa meneguk kopi hitamnya dengan hikmat, matanya kemudian tertuju kepada segerombolan murid smp yang baru saja keluar dari gerbang sekolahnya.

"Ternyata ada untungnya juga kampus kita dekat sekolah smp."

Daffa melirik kearah Agung.

"Bisa lihat dede gemes." Agung cecengesan.

Lelaki berdarah setengah turki itu mendengus.

"Mau jadi pedofil lo?"

Agung menempelkan jadirnya di bibir Daffa.

"Sthh, bukan pedofil kawan, tapi Sugar Daddy."

Daffa menepis jari Agung di bibirnya, "gak pantas lo jadi sugar daddy!"

"Eh-eh ada dede gemes.." Agung tiba-tiba mengabaikan Daffa dan malah menggoda dua siswi smp yang sedang jajan gorengan.

Salah satu siswi itu bersembunyi dibelakang temannya.

"Mau beli gorengan de?" tanya Agung basa-basi.

Gorengan di warkop itu memang terkenal akan kelezatannya, apalagi bakwan jengkolnya.

Salah satu siswi yang menjadi temeng temannya itu menatap Agung dengan sinis

"Udah tahu mau beli, masih aja nanya!" sewot siswi itu.

Agung mengkepalkan tangannya gemas, "ih lagi marah juga kamu gemesin banget de!"

"Syuh syuh kakak jauhan sana, temen aku sampe ketakutan gini gara-gara kakak!"

Agung berdecak, "elah de, padahal gue gak ngapa-ngapain."

"Muka lo kaya penjahat kelamin sih Gung." timpal Daffa sambil ngakak.

"Ini lagi, Om bisa minggiran dikit ga? Aku mau ngambil plastik buat ngewadahin gorengan!" sewotnya lagi.

Daffa melongo, Agung tertawa ngakak, ia menepuk-nepuk bahu temannya sambil mengelus perutnya yang terasa kram.

"Makanya Daf, muka lo jangan boros-boros amat hahaha.."

Daffa menggeram kesal, matanya mentap tajam bocah tengil itu yang sayangnya wajahnya sangat menggemaskan.

Daffa mengelus dagunya yang memang ditumbuhi brewok, sehingga membuat wajahnya terlihat menua sebelum waktunya.

"K-Kirana, Om itu jadi marah loh.. aku takut.." cicit teman dibelakang tubuhnya.

"Lo!" Daffa menggeram, sehingga membuat Kirana tersentak.

Agung menghentikan tawanya, menatap temannya itu waspada, pasalnya Daffa tidak akan segan-segan memberinya pelajaran kepada orang yang membuatnya marah.

"Daf tenang, dia hanya anak kecil!"

Daffa tidak menggubis, matanya menatap intens Kirana yang menatapanya dengan berani.

"Apa?!" sewot Kirana.

Daffa menarik dagu Kirana, Daffa kemudian mendekatkan wajahnya.

Kirana menelan salivanya, menunggu apa yang Daffa lakukan kepadanya.

Daffa menggeram ketika melihat wajah polos Kirana, Daffa gemas ingin mengigit pipi tembam Kirina, namun yang terjadi Daffa menyentil dahi Kirana dengan keras sehingga membuat dahi putih itu memerah.

"Ahh sakit, dahi aku.. Om jahat banget sih?!"

Daffa melotot seram, ia kembali menyentil Kirana namun kali ini mulutnya.

About Us Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang