Kali ini aku mengisahkan kisah temanku. Kisah ini benaran terjadi dan aku langsung bertanya 'Bagaimana' pertama kali kisah mereka dimulai.
Dengan seizin temanku, aku akhirnya diperbolehkan membuat kisah mereka.
Dan sicowok ini masih bertahan dengan perasaan yang sama, dan dengan cewek yang sama. Sampai saat ini.
Dan kisah ini tentang seorang cowok yang begitu posesif dan protective, karena ia tidak ingin kehilangan cewek-nya untuk kedua kalinya.
...
Raditya Dhefin Airlangga. Cowok itu masih tetap memeperhatikan Irena Alvika. Cewek yang ceria, cantik, dan dengan gigi gingsul menambah keimutan cewek itu.
Saat itu Radit masih berada di kelas 1 Smp. Orang bilang, rasa ini hanya Cinta Monyet. Namun bagi Radit, itu cinta sebenarnya.
Masih berlanjut dikelas 2 Smp. Radit masih bertahan dengan perasaan yang sama kepada Irena. Memang cinta pertama itu sulit untuk dihilangkan. Masih bertahan didalam hati.
Hingga dimana Radit sudah berada di 3 Smp. Dia akhirnya bisa dekat dengan Irena, mungkin itu juga berkat bantuan dari sahabatnya. Mungkin bisa dibilang jadi mak comblang.
Dan akhirnya. Radit bisa bersama Irena. Mungkin waktu itu Radit masih tidak tahu bagaimana cara pacaran. Radit hanya bisa menjawab ucapan Irena dengan kata seadanya. Atau bisa dibilang jutek. Tetapi jujur. Radit sungguh grogi jika berhadapan dengan Irena.
Hingga pada akhirnya..
"Maaf. Sepertinya hubungan kita cuma bisa sampai disini." ucap Irena sambil berbalik, dan meninggalkan Radit yang masih terpaku ditempatnya.
1 Bulan 1 Minggu, hubungan yang Radit pertahankan dan perjuangakan akhirnya roboh. Dan itu karena Radit sendiri. Andai waktu itu ia bisa menghilangkan sikap juteknya, mungkin Irena masih ada disisinya.
Beberapa bulan berlalu. Dan Radit masih bertahan dengan perasaannya kepada Irena.
Radit melangkahkan kakinya disepanjang koridor sekolah. Hingga langkahnya terhenti ketika melihat Irene sedang tertawa bahagia dengan Dimas. Teman dari temannya.
Ada rasa sakit hati yang bersarang dari hati Radit. Dia ingin menarik Irena kedalam pelukannya, dan ingin berteriak kepada Dimas, bahwa Irena adalah miliknya.
Namun.. Radit hanya bisa berdiam diri, melihat dari kejauhan, dengan memasang senyuman lirih.
Radit bahagia jika Irena bahagia. Walaupun itu tanpanya, dan bukan karenanya.
💦
Irena menghentikan laju motornya dihadapan toko.
"Tunggu sebenar ya. Mama mau beli bahan-bahan buat kue dulu." ucap Mama Irena, dan cewek itu hanya mengangguk patuh.
Tangganya merongkoh ponselnya didalam saku jaket. Berharap bahwa ada chat dari Dimas. Namun harapannya musnah, kekasihnya itu tidak pernah mengirim chat apapun selama hampir 2 minggu.
Mata Irena menoleh kearah jalan. Hingga ia terpaku melihat seorang cowok dengan memakai seragam sekolah, dan mengendarai motor ninja birunya.
Mata mereka bertubrukan, selama beberapa detik mereka terus menatap. Sehingga sang cowok mengalihkan pandangannya, dan mulai mengegas motornya.
Irena terus melihat cowok itu sehingga sosoknya mengecil, dan menghilang.
Ada rasa menyesel dihatinya ketika melihat cowok itu. Memang, definisi 'Mantan itu semakin lama semakin cakep'. Dan Irena sedang merasakannya. Radit, cowok itu banyak berubah.