Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Playlist🎶: Jason Mraz - More Than Friends (Feat Meghan Trainor)
🔐
"Sudah berapa banyak aku berkisar dengan kata-kata yang indah nan sempurna? Rasanya.. Percuma jika sampai saat ini, aku masih belum bisa mengutarakan isi hatiku.Tentangmu, dan tentang rahasia cintaku."
🔐
Sosok bertubuh mungil itu dengan santai bersandar dipohon yang tepat ditaman belakang rumahnya.
Matanya menatap teduh sekumpulan kata yang berada didalam novel yang dipegangnya.
Sampai terlalu terhanyut dalam ribuan kata, tiba-tiba sesuatu yang berat menimpa pahanya. Pemilik mata sipit yang sedari tadi membaca novel, ia menundukkan pandangannya, dan melihat sosok tubuh tegap berotot sedang tidur dipangkuannya.
Yuqi Elleina, menutup novelnya dan menyimpannya disebelah tubuhnya. Seakan tahu keinginan seseorang yang ada dipangkuannya itu, Yuqi mengelus rambut kecoklatan dengan lembut.
Leonard Maxwell menghembuskan nafasnya, senyuman kecil terbit dibibir tipisnya. Lalu ia membalikkan wajahnya kearah perut datar Yuqi, dan menenggelamkan wajahnya.
"Aku marah padamu." ucap Leo terdengar seperti rengekan.
Yuqi menaikkan sebelah alisnya. "Apa salahku?" tanya Yuqi dengan datar.
Leo berdecak. Lalu ia menatap Yuqi yang berada diatasnya. Mata coklatnya menatap Yuqi dengan tajam.
"Aku sudah mengirim pesan kepadamu, untuk datang dipertandingan basket ku. Tapi, kamu tidak datang. Kamu tahu? Aku sedari tadi menunggumu, Yuqi!"
Yuqi menghembuskan nafasnya. Lalu ia mengelus dahi Leo dengan lembut, seketika wajah Leo menjadi relaks.
"I'm Sorry."
Leo terdiam. Mata coklatnya menatap Yuqi dengan intens. Leo menghembuskan nafasnya. Lalu ia kembali menenggelamkan wajahnya diperut rata Yuqi.
