Playlist : Rahasia Hati - Nidji
•
Ini kisahku.
Kisah yang tidak akan pernah terlupakan olehku. Kisah tentang cinta segi empat, dan itu benar-benar ada.
Dan ini juga tentang Dia.
Dia yang selama ini diam-diam memperhatikanku.
Dia yang selama ini diam-diam melindungiku.
Dia yang selama ini diam-diam menyimpan begitu banyak sakit, ketika dia melihatku mencintai sahabatnya sendiri.
Dan dia yang selama ini diam-diam mencintaiku, dibalik sikap dinginnya.•
Kisah ini dimulai ketika aku memiliki 3 sahabat yang sudah lama bersama dari sekolah dasar dan sampai sekarang kelas 3 SMA.
Claudia Kalista, biasa dipanggil Audi. Dia sedikit bar-bar menurut orang-orang. Tetapi menurutku tidak, dia memiliki wajah yang sangat manis, kepribadiannya yang sangat ramah membuat kadang setiap lelaki disekolah menyukainya. Tetapi hatinya sudah memilih satu nama, yaitu Kenzi Prasetyo.
Farel Bramasta, orangnya ceria, kadang usil, sama seperti Audi. Dan wajahnya sangat tampan. Dan dia adalah orang yang diam-diam aku cinta. Tetapi, aku tahu satu hal tentangnya, dia sangat mencintai Audi.
Dan yang terakhir ada Kenzi Prasetyo. Sifatnya sangat dingin. Kenzi jarang bicara, kadang dalam sehari bisa terhitung banyak kata yang ia ucapkan, dan itu hanya kata Iya dan Tidak. Aku tidak tahu banyak tentang dia, karena dia sangat tertutup. Namun entah kenapa, setiap dia menatapku, tatapannya selalu lembut dan kadang dia tersenyum tipis ke arah ku. Berbanding balik dengan orang yang tidak ia kenal, wajahnya selalu datar dan tidak pernah tersenyum, termasuk kepada Farel dan Audi.
Dan sekarang aku. Hyna Haruka, kata orang aku sangat pendiam, dan banyak bilang namaku sangat serasi dengan Kenzi. Mungkin serasi karena sama-sama jepang. Tidak jarang, banyak yang bilang aku cantik, menggemaskan, polos, dan pintar. Dan ada satu orang yang memanggilku dengan nama Hime, dan dia adalah Kenzi. Dan saat aku bertanya, kenapa dia memanggilku dengan nama Hime? Dia hanya menjawab, rahasia. Sangat aneh.
•
Hyna melangkahkan kakinya kearah halte, tangannya merasa dingin, lalu ia mengosokkan kedua tangannya agar merasa hangat, dan menangkupkannya dikedua pipi berisinya.
Hingga tiba-tiba mobil kuning berhenti tepat didepan Hyna. Kaca mobil penumpang perlahan-lahan turun, dan terlihat Audi tersenyum lebar kearah Hyna.
"Nana ayo masuk." ajak Audi. Lalu kaca pintu depan terbuka.
"Hey Nana. Ayo masuk, nanti kita telat." ucap Farel, membuta jantung Hyna berdetak dengan kencang. Lalu Hyna memasuki mobil itu, hingga tatapannya terfokus kepada sepasang mata hitam nan tajam, melihat kearahnya.
"Ya ampun Nana, jaketmu basah." pekik Audi.
"Tidak apa-apa, nanti juga kering sendiri." ucap Hyna sambil tersenyum kecil. Audi menggeleng, lalu ia membuka jaket yang dipakai Hyna.
"Nanti kamu masuk angin." ucap Audi. Lalu ia menarik jaket yang berada dibagasi.
"Kenzi. Pinjemin dulu ya." ucap Audi dengan lembut.