Sparkle

18.3K 770 76
                                    

Playlist🎶: RADWIMPS - Sparkle

🌌

"Jika bicara tentang takdir dan masa depan, berapa kali kita harus menggapainya?
Kita saling mencintai di tempat yang tak tergapai
Bahkan jarum jam terus bergerak sementara memperhatikan kita berdua
Kita berdua yang ada di dunia satu garis waktu
Bukan, berbagai garis waktu
Mari kita bertahan hidup."

🌌

Erlangga Romanov atau sering disebut Erla. Keturunan Indo-Rusia. Memiliki mata coklat terang yang tajam. Badan kekar berotot, berkulit eksotis seperti ibunya.

Mempunyai wajah yang bak malaikat, alis tebal, bulu mata yang lentik, hidung mancung, bibir tebal berwarna merah, rahang yang kokoh. Persis seperti ayahnya.

Erla menggendong tas ranselnya dibahu berototnya, dengan satu tangan yang memegang jaket khas universitasnya.

Tatapan matanya yang tajam melihat kearah depan, sebuah desa yang sangat asri, dengan masih mempertahankan rumah tradisionalnya.

Erla beserta kelompoknya ditugaskan untuk menjadi mahasiswa kkn yang ditempatkan didesa yang sedikit terpencil. Akses yang begitu sulit, jalan yang hanya bisa ditempuh satu mobil membuat kelompok mereka kesusahan. Apalagi medan tempuhnya yang berbelok dan curam, membuat jiwa adrenalin Erla tertantang.

"Kita udah sampai didesa H. Jadwal kita hari ini, pertama kita akan beristirahat sejenak untuk membereskan barang-barang kita. Setelah itu kita akan bertemu dengan pemimpin daerah ini." ucap Chiko, selaku wakil ketua kelompok.

Yaa iya tahu. Semua tugas ini seharusnya dilaksanakan oleh Ketua kelompok, dan itu adalah Erla, tapi dengan sadisnya Erla mebebankan semuanya kepada Chiko. Erla sangat tidak suka bicara panjang lebar, lebih tepatnya sangar irit bicara. Yang ia tahu, Erla hanya bisa bertindak dengan tubuhnya.

Tetapi, kalau Erla sudah mengeluarkan suaranya. Mungkin semua orang akan merasa sakit hati, lantaran ucapannya yang sangat tajam bak pisau. Dan sekali ia mengucapkan perintah, itu mutlak harus dilaksanakan tanpa bantahan.

Secara Chiko sangat tahu sikap Erla darimana, dan itu dari ayahnya. Ketua mafia yang sangat tersohor sekaligus terkejam didunia gelap. Chiko bahkan merinding mendengarnya, ya walaupun ia belum pernah bertemu dengan ayahnya Erla. Tapi Chiko sangat yakin, saat melihat Erla seperti wujud ayahnya Reeves Romanov, manusia berdarah dingin.

"Oke, sekarang ayo kita kerumah sewa." ucap Chiko sambil membawa barang bawaannya.

Erla menatap datar para gadis desa yang berbisik, menatapnya dengan penuh kagum. Erla mendengus, tidak di kuliah, tidak disini semuanya sama saja, mereka terpesona dengan Erla.

Setelah mereka sampai dirumah yang disewanya. Erla menunda ranselnya disebelah ranjang yang berukuran single. Erla keluar dari kamarnya.

Erla menghirup udara senja, yang anehnya sangat sejuk.

"Erla kamu mau kemana?" tanya Miranda ketika melihat Erla melangkahkan kakinya menuju kebun penduduk setempat yang tepat dipinggir rumah sewa.

Erla berbalik, menatap Miranda dengan datar. Lalu kembali melanjutkan langkahnya.

Miranda berdecak kesal. "Dasar beruang kutub! Ibunya ngidam apa sih waktu hamil dia?!" ucap Miranda dengan kesal.

About Us Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang