Vanessa memasuki perusahaan tempat bekerjanya. Perusahaan dengan 30 lantai, dengan taman didalam bangunan membuat perusahaan itu begitu mewah sekaligus natural. D&N Commpany.
Walaupun ia hanya bekerja sebagai OG, tidak membuat dirinya malu atau mengeluh. Yang terpenting baginya, membesarkaan kedua anak kembarnya. John dan Jeny.
Vanessa memasuki pintu belakang perusahaan, karena pegawai OG dilarang memasuki pintu utama perusahaan, sehingga peraturan perusahaan mengharuskan OG memasuki pintu belakang.
"Hai Vanesa." sapa Ema, sahabat sekaligus rekan kerjanya. Merasa dipanggil, Vanessa tersenyum, lalu membalas sapaan Ema.
"Oh, hai Ema. Ada apa denganmu? Pagi ini kau terlihat bersemangat?" tanya Vanessa heran, melihat Ema yang sedari tadi sangat bersikap Agresif. Bahkan pakaian yang ia kenakan berbeda dari hari sebelumnya, sangat begitu rapih.
"Kau tidak tahu Vanesa?" tanya Ema.
"Tidak, aku tidak tahu." jawab Vanessa dengan polos. Ema menepuk dahinya, bagaimana bisa sahabatnya ini tidak tahu gosip terhangat saat ini. Ah, dia lupa, Vanessa bahkan tidak pernah memperdulikan gosip yang berada disekitarnya. Yang Vanessa tahu yaitu Kerja.
"Hari ini CEO akan datang."
⚡
Pria tampan, dengan setelah jas berwarna hitam baru saja keluar dari mobil sportnya. Rahangnya yang kokoh, bahu yang lebar keras dan berotot, membuat semua wanita yang berada disana meneteskan air liurnya. Bak melihat dewa yunani turun dari langit. Begitu sempurna.
Langkahnya yang tegap memasuki loby perusahaan, yang dibalas dengan sambutan meriah bagi karyawan-karyawan yang mengabdi pada perusahaannya.
"Selamat datang Mr. Daniel Davidson." sapa seluruh karyawan.
"Hm." jawab Daniel.
Daniel melangkahkan kakinya kedalam lift. Sebelum pintu lift tertutup, ia melihat pegawai yang terburu-buru memasuki barisannya. Dan wajahnya seperti familiar, apakah itu dia?
⚡
Daniel memasuki ruangan dengan pintu yang bertuliskan CEO. Tubuhnya ia hempaskan dikursi kebesarannya. Tangannya memijat pelipisnya, yang terasa pening.
Tangannya terulur menekan enterkom yang langsung terhubung kebagian OB.
"Bawakan aku kopi hitam, tanpa gula." perintah Daniel.
Matanya langsung tertuju kepada objek yang didalam figura. Tangannya mengelus-elus foto seorang wanita yang sedang tersenyum lebar.
Sudah 5 tahun, semenjak kejadian itu, wanitanya pergi meninggalkannya, tanpa meninggalkan jejak sedikitpun. Daniel bahkan sempat depresi, melakukan banyak cara agar ia bisa menemukan wanitanya.
"Where are you? I miss you so bad Nesa."
⚡
"Vanessaaa.." teriak Nely, pemimpin para OB. Vanessa berlali menuju Nely, tanpa menunda-nunda apapun.
"Yes madam." ucap Vanessa dengan terengos-engos karena berlari. Nely mendengus kasar.
"Cepat bikin kopi hitam. Tanpa gula. Jangan lama, itu untuk CEO. Setelah selesai, antarkan keruangannya." perintah Nely. Lalu wanita tua itu berlalu pergi.
Vanessa menghembuskan nafasnya sabar. Lalu ia mengambil cangkir dan mulai membuat pesanan pimpinannya itu.
Setelah menakar kopi, ia menambahkan air panas dan mulai mengaduknya. Ingatannya merasuk kepikirannya, seseorang dari masalalu yang juga sangat suka kopi hitam tanpa gula, buatannya.