Mine

29.6K 809 21
                                    

Joe melangkahkan kakinya di area kolidor, satu tangannya dimasukkan kedalam saku celana traning-nya, dan satu tangannya memegang handphone putih miliknya.

Joe tersenyum tipis, ketika beberapa wanita menyapanya. Itu sudah biasa, baginya. Tatapannya kembali terpokus ke alat elektronik itu, tanpa menyadari ada seorang wanita yang mengangkat tumpukan buku, menghalangi jalannya itu.

Bruk..

Joe terdiam seketika melihat wanita yang terpental karena menubruk tubuh tegapnya. Wanita itu meringis, sambil mengusap bokongnya.

"Awhh.. Bokongkuu.." lirih wanita itu.

Joe mengulum bibirnya, menahan senyum melihat wanita kecil berpakaian formal itu. Joe menundukkan tubuh tegapnya dan membantu wanita itu membereskan bukunya.

Joe melirik wanita didepannya, tatapannya terpaku melihat ketika wajah wanita didepannya itu, bibir tipis merah muda, hidung mungil, mata bulat berwarna hitam, dan bulu mata yang sedikit lentik itu.

"Terima kasih.." ucap wanita itu dengan lembut, bibirnya tersenyum manis ke arah Joe.

Joe hanya mampu berkedip terpaku, wanita itu menyerngit heran, melihat pria didepannya itu hanya terdiam. Wanita itu melambaikan tangannya didepan wajah pria itu.

"Hei.." suara lembut itu mambuat Joe tersentak.

"Terima kasih sudah membantu saya.."

"Tidak masalah Ms." jawab Joe. "Biar saya membantu anda Ms." bantu Joe sambil mengambil tumpukan buku itu dari tangan wanita mungil di depannya ini.

"Apa tidak merepotkan?" tanyanya.

"Tidak sama sekali Ms." sanggah Joe.

"Sekali lagi, terima kasih.. Hmm.." wanita itu bingung harus memanggil nama pemuda di depannya ini.

"Joe Jonas." ucap Joe memperkenalkan diri.

"Joe. Terima kasih Joe."

🌛

Joe tersenyum ketika mengingat kejadian tadi. Baru pertama kalinya, dirinya begitu bahagia oleh seorang wanita.

Langkah Joe terhenti, tangannya meraba dadanya, jantungnya berdegup dengan kencang. Bayangan wanita itu mulai merambat ke pikiran Joe, pipi joe bersemu merah. Wanita itu, wanita itu berhasil mendobrak pertahanan hatinya.

Wanita itu.. "Oh Shit, aku lupa bertanya siapa namanya!! Arghh gagal. Gagal!!" umpat Joe sambil meremas rambutnya frustasi.

Mood Joe hancur. Joe memasuki kelasnya, hingga membuat keadaan kelas yang tadinya berisik, menjadi hening. Para wanita berteriak girang melihat Joe. Tetapi, Joe tetap mengacuhkannya, moodnya benar-benar hancur.

Joe melemparkan ranselnya keatas meja dengan kasar. Sehingga Alka, sahabatnya yang sedari tadi asik dengan tontonan di Hp nya, seketika terlonjak kaget. Alka mengelus dadanya, hampir saja dirinya terkena serangan jantung.

"What the hell!! Apa kau ingin membuatku mati cepat di usia muda. Huh.." geram Alka.

"Bodo amat."

"Kenapa sih? Dateng-dateng langsung naik pitam aja." tanya Alka heran.

"Argh.." teriak Joe prustasi sambil meremas rambunya. Sontak semua penghuni kelas melihat kearah Joe dengan heran.

Tiba-tiba semua penghuni kelas terdiam. Joe tidak memperdulikannya, kelapanya ia tidurkan diatas meja, dan mulai memejamkan matanya.

"Selamat pagi, saya disini sebagai dosen penggati sementara Prof. Devon, nama saya Celina Jolieana."

About Us Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang