Be Mine, Fazel.

19.9K 730 46
                                    

Playlist🎶: David Cook - Always Be My Baby.

...¤...

"You'll always be a part of me
I'm part of you indefinitely
Girl, don't you know you can't escape me
Ooh darling, 'cause you'll always be my baby"

...¤...

Liana menatap surat kelulusan dari salah satu universitas diluar negeri. Harvard University. Sebagian hatinya merasa senang karena diterima salah satu universitas ternama di dunia. Namun sebagian hatinya merasa sedih karena akan meninggalkan keluarganya, termasuk orang yang Liana cintai.

Liana menghembuskan nafasnya. Lalu ia mulai melipat kembali surat itu. Liana memasuki mobilnya dan mulai mengendarai mobil itu menuju sekolah SMP Dirgantara.

Setelah ia sampai, Liana turun dari mobilnya dan mencari seseorang. Biasanya saat jam 12, dia selalu berada dibelakang sekolah, berlatih basket.

Senyum Liana terukir dari bibirnya ketika melihat sosok yang sedang berkumpul bersama tema-temannya.

Dengan langkah yang penuh semangat, Liana menghampiri sosok berpakaikan putih biru, yang sedang bersandar dipohon.

Langkah Liana terhenti ketika melihat sosok perempuan menghampiri sosok tegap yang sedang bersandar dipohon itu. Dan mereka, berciuman.

"Fazel.."

Fazel menghentikan pangutan bibirnya dibibir perempuan yang sedang memeluk lehernya. Matanya menatap datar kearah Liana yang menatapnya dengan penuh kesedihan.

"Mau apa lo kesini?" ucap Fazel dengan dingin.

Liana menelan salivanya. "Aku.. Aku mau bilang, kalau aku keterima di-"

"Lo kesini cuma mau bilang hal yang gak guna itu?"

"Fazel.. "

"Lebih baik lo pergi, dan jangan pernah muncul lagi didepan gue." potong Fazel, matanya menatap datar melihat Liana.

Liana meremas tali tas selepangnya. Matanya serasa mengabur, banyak pasang matanya melihatnya dengan pandangan cemooh.

"Baik. Aku akan pergi, jika itu kemauan kamu." ucap Liana dengan parau.

"Tentu. Gue, akan bahagia jika gue gak lihat lo lagi."

Liana mendongkakkan kepalanya, melihat sosok Fazel untuk terakhir kalinya. Remasannya semakin kuat, ketika melihat perempuan yang bergelayut manja dileher Fazel, memasang senyum remeh kearahnya.

Liana membalikkan badannya, dan berlari menjauh dari pandangan Fazel.

Fazel menggepalkan tangannya, menahan getaran yang begitu menyakitkan hatinya. Ia menghembuskan nafasnya kasar. Matanya menatap nyalang, mengingat Liana tadi berpelukan mesra bersama lelaki lain, tepat didepannya.

Dimana janji itu? Janji dimana Liana hanya akan terfokus kepadanya, menjadikan dia sebagai tujuannya, sekarang tanpa bersalah Liana melanggar janji itu.

🌿

Liana membuka pintu kamarnya dengan gemetar, air mata yang sedari tadi mengalir dimatanya tidak bisa ia hentikan.

Tubuhnya terjatuh disisi tempat tidurnya. Liana menyelusupkan wajahnya diantara lipatan tangannya. Sebuah isakan yang ia tahan akhirnya keluar. Tubuhnya bergetar.

About Us Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang