Refine Me

17.1K 584 241
                                    

Spesial untuk bebekyuhu, teman curhat onlineku yang paling sabar, walaupun baru beberapa hari kenal😂

____________

INFO❗

Cerita ini asli terjadi, atau bisa disebut kisah nyata. Mereka (tokoh) adalah temanku, dan ini dipersembahkan juga untuk mereka berdua.

Terimakasih untuk kalian yang sudah memperbolehkan aku untuk membuat kisah kalian menjadi suatu cerita di karyaku ini 💜

___________

Jika kamu menginginkan seseorang itu untuk berubah agar kamu bisa menyukainya dan bisa bersamanya. Cobalah untuk mencoba, tuntun dia kearah yang semestinya, perlahan demi perlahan tanpa menuntut untuk dia berubah secara drastis.

Mulailah kembali ke titik nol, karena dimana seseorang itu berubah dan menjadi pribadi yang lebih baik, ada seseorang yang berperan penting untuk perubahannya.

Jadi, apa yang ditakutkan? Masih ada jalan.

-Mrs. Johnson

Lelaki itu terdiam sambil menyeruput kopi hitam kesukaannya. Sesekali ia tersenyum melihat teman tongkrongannya yang selalu menggoda seorang perempuan jika melewati mereka.

Manurl menghisap rokoknya yang terselip dibibirnya. Sesekali mata tajam hitamnya mebatap suasana jalanan yang masih ramai, walaupun sudah memasuki jam 10 malam.

"Woy lihat, gila bener dah! Cantik banget anjir, itu pipi atau bakpau tumpah. Chubby banget pipinya." ucap Bara sambil menyenggol bahu Andri.

Andri menolehkan pandangannya, melihat sosok perempuan yang dibicarakan oleh Bara. Langsung saja ia berdecak kagum, melihat perempuan itu.

"Lo bener Bar. Gila cakep bener dah, Bang lo kaga mau lihat? Siapa tahu lo demen dah." ucap Andri, mengintrupsi.

Manuel, ia mendengus lalu kembali menghisap rokoknya, "Lah, kaga peduli gue." ucap Manuel dengan acuh.

Manuel mendongkakkan kepalanya dan melihat langit malam yang masih menampakan sedikit bintang, karena terhalang oleh polusi kendaran.

Andri berdecih, "Wih bro, dia jalan kesini anjir! Siap-siap godain pake jurus andalan Bara api!" ujar Andri antusias.

Manuel menggeleng geli melihat tingkah konyol temannya itu, lalu matanya terpaku melihat sosok perempuan berkerudung dengan bertubuh kurus itu, sedang menundukkan kepalanya takut karena terus diperhatikan oleh Bara dan Andri.

"Hai cantik, mau kemana? Sini duduk dulu sama abang, kita bincang-bincang sambil ngopi bareng." goda Bara, membuat perempuan itu semakin menundukkan kepalanya.

Manuel seolah geram melihat teman-temannya itu menggoda gadis berkerudung mocca itu. Lalu ia menampol kedua kepala temannya itu.

"Anjing bang! Kenapa lo tiba-tiba mukul kepala ganteng gue?!" sentak Andri.

Manuel berdecak, "Itu karena lo goda perempuan tadi, bangsat! Jangan goda dia lagi, anjing! Lu gak lihat mukanya sampe pucet gitu." sentak Manuel, balik.

"Kenapa sih lo bang? Aneh banget perasaan. Biasanya lo gak masalah kalau kita-kita goda cewek yang ngelewat. Biasanya juga, lo suka godain bareng kita-kita." ucap Bara dengan heran.

About Us Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang