Brian
Rae
•••Every day. You're saying the words that I want you to say. There's a pain in my heart and it won't go away. Now I know I'm falling in deep. 'Cause I need you here with me. - Marshmello
•••
Rae Clarkson. Dia menatap kagum, sosok pria tegap, tinggi, dan berotot. Setiap pria itu berganti gaya. Rae hanya sanggup berdecak kagum.
Brian Wang. Dia terus bergerak, berganti gaya ketika flash kamera memotretnya. Hingga suara sutradara di studio itu menghentikan sesi pemotretan itu, berhenti untuk beristirahat sejenak.
Brian berjalan kearah ruangan tata rias. Dan duduk dikursi yang berhadapan dengan kaca besar dihiasi lampu disetiap sisinya.
"Rae. Tolong perbaiki make up-nya." ucap sang fotografer kepada Rae yang sedari tadi tatapannya tidak pernah lepas dari Brian.
Rae mengangguk. Lalu ia mulai menghampiri Brian yang sedang fokus dengan ponselnya.
"Maaf.." ucap Rae dengan lembut.
Tangan lentik Rae menyentuh permukaan wajah Brian, tidak kuasa jantung Rae berdecak dengan kencang.
Tangannya beralih kepada rambut lebat hitam nan lembut Brian. Ia mulai memperbaiki tata'an rambutnya
Dengan menyentuh bagian kepala Brian saja, membuat Rae begitu bahagia. Kesempatan dalam kesempitan. Itulah Rae.
"Tolong jangan terlalu tebal make up-nya." ucap Brian dengan tiba-tiba sehingga membuat Rae terkesiap. Gadis itu mengangguk, dan Rae pun memoles make up tipis dipermukaan muka Brian.
Mata Brian terkunci kepada iris coklat yang sedang serius dengan kuas polesnya.
"Sudah." ucap Rae, tepat didepan Brian.