Chapter 1

410 22 1
                                    


Seluruh penghuni Istana Selatan terhenyak dengan kejadian yang tiba-tiba itu. Setelah seribu tahun yang tenang, mendadak saja ada pergolakan pada segel langit istana mereka. Sempat terlintas di benak mereka, mungkin saja musuh lama yang berhasil meruntuhkan kekai perlindungan mereka selama ini. Tapi rupanya hanya seorang pria inugami daiyoukai terluka jatuh di halaman utama istana.

"Hati-hati Hime-Sama," Rui, seorang dayang kecil memperingatkan putri pimpinan mereka.

Sang Putri mendekati sosok yang terluka itu dan menunduk di sisinya. Mata indahnya yang berwarna biru cemerlang dan bercahaya bagai ada tetes embun disana bergetar saat melihat pria inugami daiyoukai itu yang tidak lain adalah Sesshomaru. Seribu tahun terkurung di Istana Selatan sembari menanti dengan sabar dan mengukuhkan hatinya demi mendapat panggilan dari para dewa, namun ia justru tergoyahkan dengan pria ini. Inugami daiyoukai paling tampan yang pernah ditemuinya. Sang Putri juga dapat merasakan pria ini memiliki kekuatan yang sangat besar. Kejatuhannya di istananya mampu memecahkan kekai ribuan tahunnya, jika ia sampai terluka seperti ini, berarti ia baru saja menghadapi musuh yang sangat berat.

Sang Putri tidak lain adalah Hime Hyori. Ia merupakan putri setengah dewa. Ibunya Hime Shioin adalah Dewi Teratai yang tinggal di Istana Bulan, sementara ayahnya Hyoshimaru adalah inugami daiyoukai pemimpin Istana Langit Selatan. Hime Shioin rela menanggalkan status dewinya demi bersama dengan Hyoshimaru, dia merupakan dewi yang sangat cantik. Hime Hyori mewarisi kecantikannya. Kimononya warna putih bergaya Timur dengan sulaman teratai biru yang indah. Selendang biru mengalungi lengannya beserta moko-mokonya. Rambut indahnya yang keperakan dihiasi dengan tusuk konde yang memiliki rantai cantik menghiasi sisi kiri-kanan belakang kepalanya. Sebagai turunan teratai, ia juga memiliki keharuman khas pada tubuhnya dan kemana pun ia melangkah, kupu-kupu akan mengikutinya. Ia musim semi yang hidup.

"Kita harus bagaimana sekarang, Hime-Sama?" tanya Rei, kembarannya Rui.

"Dia daiyoukai yang sangat kuat. Dia akan pulih dengan sendirinya, sementara itu kita harus membawanya ke ruangan yang aman," Hime Hyori menjawab dayang-dayangnya.

***

"Kami sudah mencarinya kemana-mana, namun jejak Sesshomaru-Sama tidak ditemukan," Hijiten melapor. Ia adalah panglima tertinggi yang memimpin pasukan Istana Barat.

Towa, Setsuna dan Moroha bertukar pandang cemas seraya menatap Joo Shizue, nenek mereka, ibu Sesshomaru.

Joo Shizue menghela napas resah. Ia tahu ketangguhan putranya, tidak biasanya ia menghilang tanpa jejak seperti ini.

"Kudengar Ryouga si rubah utara juga terluka sangat berat," Setsuna berkata muram.

"Suzaku memang lawan yang tangguh, dia bukan siluman biasa. Dia dewa, meski dia terbuang, dia tetaplah dewa," Moroha berkata seraya melipat tangannya dengan serius.

"Ini benar-benar petaka, kerajaan-kerajaan siluman tangguh pun sulit menghadapinya. Ini baru satu dewa, belum dengan tiga lainnya," Zen, siluman burung bangau yang merupakan tabib dan penasehat Kerajaan Barat juga berkata murung.

"Dimana terakhir kali dia menghilang?" Joo Shizue akhirnya buka suara menanyai Hijiten.

"Di sekitar wilayah Selatan," jawab Hijiten.

"Selatan adalah wilayah kosong. Terakhir kali dikuasai oleh Hyoshimaru sebelum keruntuhannya. Seharusnya, Sesshomaru tidak bisa menghilang jauh lebih dalam disana," Joo Shizue menimbang-nimbang.

"Kami akan mencari Chichi-oye di sana," Towa berkata.

Joo Shizue mengangguk, "Pergilah, Towa, Setsuna, cari ayah kalian sampai ketemu. Para petinggi kerajaan lain juga sedang terluka, keadaan bisa semakin kacau jika Suzaku mendadak berulah lagi,"

Love of The GoddesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang