Gooooor! Terdengar lolongan Hyoshimaru yang sedang dalam wujud anjing youkai raksasanya. Malam itu terjadi gerhana bulan. Hyoshimaru terbang mengelilingi wilayah selatan dengan wujud aslinya ditemani permaisurinya Hime Shioin yang berada dalam wujud dewinya. Ia memiliki sepasang sayap yang sangat indah. Hime Shioin memang memiliki kecantikan yang memukau. Tubuhnya bercahaya di malam temaram itu. Hyoshimaru bagai pengawal yang menjaga malaikat tersebut.
"Mereka selalu seperti itu setiap kali gerhana bulan," gumam Hime Hyori, "Terbang beriringan seperti para dewa yang sedang turun dari kahyangan," ujarnya dengan tatapan penuh kekaguman terhadap orang tuanya.
"Kenapa kau tidak bergabung? Terbang dengan wujud aslimu?" tanya Sesshomaru.
"Eh?" Hime Hyori lagi-lagi salah tingkah, "Wujud asliku tidak begitu bagus,"
"Hanya karena memiliki sayap?"
Hime Hyori tersentak memandang Sesshomaru dengan wajah memerah, "Bagaimana kau tahu?" celetuknya.
"Aku menyelamatkanmu dari Orochi,"
Hime Hyori menunduk muram dan malu, "Sepasang sayap pada dewa dewi tentu saja normal dan indah. Namun sepasang sayap pada anjing raksasa...."
"Kau merasa terjebak antara apakah kau inugami daiyoukai atau siluman burung?"
Hime Hyori menatap Sesshomaru seraya mengerjap, lagi-lagi tebakannya benar. Apakah inugami daiyoukai dari barat memiliki kemampuan membaca pikiran?
"Bahkan Ryuki suka menertawakannya," gerutu Hime Hyori.
"Perlihatkan padaku," Sesshomaru berkata dengan tubuhnya sendiri diselimuti aura merah cemerlang.
"Aku tidak mau kau tertawakan," Hime Hyori enggan.
"Aku Sesshomaru, tidak pernah tertawa," kemudian ia berubah menjadi wujud aslinya, anjing youkai raksasa dan terbang mengarah ke gerhana bulan.
Setelah menghela napas dan berusaha menepis rasa malunya, Hime Hyori pun bersedia berubah ke wujud aslinya. Anjing youkai raksasa yang memiliki sepasang sayap. Ia terbang menyusul Sesshomaru ke arah gerhana bulan.
"Eh?" Hime Shioin melihat dua sosok besar yang baru menyusul itu.
"Hyori..." gumam Hyoshimaru masih dalam wujud raksasanya.
"Biasanya Hyori tidak mau menunjukkan wujud aslinya jika tidak dalam keadaan terdesak. Sepertinya Sesshomaru telah memberikan pengaruh yang bagus untuknya," ujar Hime Shioin seraya tersenyum.
"Aku setuju," ujar Hyoshimaru.
Beberapa saat lamanya Sesshomaru dan Hime Hyori terbang berkejaran. Meliuk-liuk lincah dan menukik indah. Akhirnya mereka kembali mendarat dengan wujud youkai mereka.
Sesshomaru memunggungi Hime Hyori ketika akan melangkah kembali ke istananya, "Wujud aslimu..."
Hime Hyori balas memunggunginya sambil menutup kedua telinga dengan telapak tangannya, "Aku tidak dengar..."
"Indah..." Sesshomaru berkata sebelum berlalu pergi.
"Eh?" Hime Hyori berbalik menoleh dan melihat punggungnya berjalan menjauh. "Indah katanya? Benarkah? Aku tidak salah dengarkan? Tapi ia sungguh tidak tertawa," ia mengerjap bingung sesaat sebelum akhirnya tersipu.
***
Sejak seribu tahun yang lalu, Hime Hyori sudah menggemari menulis syair, puisi-puisi dan kaligrafi. Terkadang ia juga suka melukis. Biasanya ia akan menulis atau melukis di teras luar istana yang menghadap kolam teratai. Ia akan menggelar perkamen dan tintanya diatas meja batu. Siang hari ini sangat cerah dan ia sedang dalam suasana hati bagus untuk menulis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love of The Goddes
FanfictionHai! Pipi Tembam cinta setengah mati sama Akang Sesshomaru. Banyak banget inspirasi-inspirasi datang kalau mikirin Sesshomaru ini. Sehubungan dengan Yashahime Season 1 baru tamat, Pipi Tembam upload fanfictionnya juga disini. Sebisa mungkin tidak ou...