Chapter 20

51 5 0
                                    


Sesshoumaru bersama Yashahime dan rombongan prajurit akhirnya tiba di Istana Langit Barat esok pagi-pagi sekali ketika matahari baru saja terbit. Mereka pulang disambut oleh para penghuni Istana Langit Barat karena lagi-lagi membawa kemenangan pertarungan. Bahkan pertarungan itu mampu diselesaikan lebih cepat daripada perkiraan sebelumnya.

"Hirayoshi!" Panggil Towa riang seraya berlari menghampiri adiknya.

"Nee-Chan!" Hirayoshi juga menghampirinya, senang dengan kepulangannya.

"Hup!" Towa menggendong Hirayoshi, "Kau semakin berat saja!"

"Turunkan aku nee-chan! Aku sudah besar tidak mau digendong!" Hirayoshi merajuk dengan wajah merah.

Towa terkekeh namun menurunkan Hirayoshi.

"Hirayoshi!" Terdengar suara Moroha yang menghampiri bersama Setsuna.

"Moroha nee-chan, Setsuna-neechan," Hirayoshi memanggil semuanya.

"Kau tidak nakal Hirayoshi?" tanya Setsuna.

"Uhm," Hirayoshi menggeleng kemudian menatap Moroha, "Kemarin aku sempat menginap beberapa hari di tempat Inuyasha oji-san," beritahunya.

"Chichi-oye?" Moroha garuk-garuk kepala, "Sudah saatnya memang aku mengunjunginya,"

"Aku ikut, aku juga sudah lama tidak menyapa Inuyasha oji-san," ujar Towa.

"Baiklah," Moroha mengangguk, "Kau Setsuna?"

"Sebaiknya aku juga ikut," Setsuna menyetujui.

Tiba-tiba Hime Hyori menghampiri mereka.

"Hime-Sama!" panggil Yashahime bersamaan.

Hime Hyori tersenyum pada mereka, "Kalian kembali lebih cepat dari yang seharusnya,"

"Tentu saja!" Moroha menyahut riang, "Tidak sulit membasmi para ular itu!"

"Ah ya sejak seribu tahun lalu, Istana Selatan juga kerap kali bersitegang dengan kerajaan ular kobra," Hime Hyori berkata.

"Tapi mereka sudah lemah sekarang, seharusnya tidak berani berulah lagi," Towa berkata.

"Namun kita tetap harus waspada," ujar Setsuna sedatar biasanya.

"Nee-chan, aku juga ingin ikut bertarung dengan nee-chan," Hirayoshi meminta pada Towa penuh harap.

"Tentu saja setelah kau besar nanti, kau pasti akan ikut kami bertarung. Karena itu kau harus berlatih yang rajin," Towa menepuk-nepuk kepala adiknya.

Pembicaraan mereka langsung terhenti ketika Sesshomaru menghampiri mereka.

"Hyori..." Sesshomaru memanggil permaisurinya.

"Anata..." Hime Hyori juga menyambut hangat Sesshoumaru.

"Chichi-oye," Hirayoshi memanggil ayahnya.

Sesshoumaru hanya menatapnya tanpa kata, ekspresinya sulit ditebak. Hirayoshi hanya bisa menunduk, tatapan ayahnya selalu seolah dirinya ada berbuat salah. Para Yashahime juga jadi kikuk tidak tahu harus bagaimana.

Hime Hyori yang menepis kecanggungan itu, "Kau baru saja kembali, kau pasti lelah Anata," ujarnya seraya tersenyum dan menggandeng lengan Sesshoumaru, mengajaknya masuk ke istana.

Hirayoshi menghela napas, paling tidak hari ini ia masih selamat.

Towa yang mengerti merangkulnya, "Sabar Hirayoshi... Suatu hari Chichi-oye pasti akan bangga padamu..."

"Benarkah? Aku tidak sekuat nee-chan..." Hirayoshi berkata murung.

Towa tersenyum seraya memberinya semangat, "Kami cuma hanyo, tapi kau daiyoukai seperempat dewa, kelak kau pasti jauh lebih kuat daripada kami,"

Love of The GoddesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang