Chapter 29

52 3 0
                                    

Seminggu kemudian Ryuki menyatakan perang dengan Istana Langit Selatan. Ia tidak hanya membawa rombongan seluruh pasukan Suku Hantunya, melainkan juga kerajaan-kerajaan lain dimana pangerannya juga sudah ditolak mentah-mentah oleh Hime Shioin. Ryuki menjadi provokator memanas-manasi mereka semua untuk turut membantu menyerang Istana Selatan, ia sendiri yang menjadi pimpinan dari peperangan itu.

Hime Hyori berlari memasuki aula istana utama. Kimono, moko-moko, selendang dan rantai hiasan rambutnya berderai mengikuti gerak tubuhnya. Napasnya terengah-engah, embun dimatanya bergetar, wajahnya menyiratkan perasaan bersalah dan kepanikan.

"Chichi-oye, Haha-ue," Hime Hyori bersujud dihadapan orang tuanya disaksikan oleh seluruh panglima Istana Langit Selatan.

"Ada apa Hyori? Kenapa kau tergesa-gesa seperti itu?" tanya Hyoshimaru.

"Hyori ingin mengajukan seppuku," Hime Hyori berkata langsung pada inti persoalan.

Semua di aula itu terkesiap.

"Nani? Kau sadar apa yang kau katakan?" tanya Hyoshimaru lagi.

"Hyori yang menyebabkan semua ini. Ryuki dan pasukan kerajaan lainnya melakukan penyerangan karena Hyori. Jika Hyori mati, mereka semua akan berhenti,"

"Hyori, kau adalah hidup kami, bagaimana mungkin kami membiarkanmu melakukan seppuku?" Hime Shioin berkata.

"Tapi Hyori tidak bisa membiarkan kerajaan ini hancur karena Hyori," Hime Hyori berkata dengan airmata berlinangan, "Hyori tidak bisa membiarkan korban berjatuhan hanya karena Hyori. Aku tidak pantas Haha-ue, Chichi-oye! Mohon ijinkan Hyori seppuku!"

"Hime-Sama!" panglima tinggi Istana Selatan berkata, "Kami bersedia mengorbankan nyawa kami untuk Hime-Sama! Itu adalah suatu kehormatan bagi kami! Hime-Sama tidak perlu sungkan!"

"Benar! Benar!" Para jenderal lain ikut menyahut.

Mendadak Istana Langit Selatan berguncang.

"Nani?" Semua terkesiap.

"Sepertinya serangannya sudah dimulai," Hime Shioin berkata.

"Ayo kita hadapi mereka!" Hyoshimaru berkata kemudian keluar mendahului para pasukan.

Panglima tinggi, para jenderal dan pasukan anjing putih lebih dulu meluncur ke arena pertarungan. Hyoshimaru mulai bermatoi dengan Hime Shioin. Hime Hyori ingin menyusul namun dihalangi oleh Hyoshimaru.

"Kau tetap disini Hyori," Hyoshimaru berkata padanya.

"Nani?"

"Chichi-oye dan Haha-ue takkan membiarkanmu bertarung. Kami akan membuatkan tabir pelindung untukmu hingga peperangan selesai,"

"Tidak Chichi-oye..."

Ratusan pasukan siluman kecil mulai menyerbu dari langit menuju Istana Selatan.

"Cih!" Hyoshimaru mendengus.

Mendadak ada sebuah petir hijau menyapu semua siluman itu. Hanya dalam sekali tebasan bakusaiga, Sesshomaru membersihkan semuanya.

Hyoshimaru terperangah kemudian melihat Sesshomaru. Segala ketegangan ini telah membuatnya lupa bahwa Sesshomaru masih berada di istananya.

"Pergilah, aku akan mengurus segala sesuatunya disini," Sesshomaru berkata pada Hyoshimaru, ia sengaja muncul untuk mencegah Hyoshimaru membangun tabir pelindung.

"Aku mengandalkanmu Sesshomaru," Hyoshimaru pun terbang pergi.

Sesshomaru dan Hime Hyori mulai bekerja sama berusaha menangkis dan mencegah para pasukan siluman merasuk istana lebih dalam lagi.

Love of The GoddesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang