Suzaku muncul kembali menyerang sebuah desa manusia. Para petinggi kerajaan youkai lagi-lagi berkumpul untuk menghadapinya. Ketika Towa datang ke Istana Selatan untuk menemui Hime Hyori, dewi itu sudah mengetahuinya bahkan sebelum Towa mengungkapkan maksudnya. Tanpa pikir panjang ia pun ikut pergi bersama Yashahime itu menuju desa manusia yang kacau balau.
Sesampainya disana Hime Hyori melihat pemimpin Utara sedang bertarung dengan geramnya melawan Suzaku. Ryouga menggunakan wujud aslinya, rubah perak raksasa berekor sembilan ketika menghadapi Suzaku. Namun ketika Ryouga mengikat Suzaku dengan ekor sembilannya, ekor itu terbakar oleh api Suzaku. Dalam sekali tebasan sayap Suzaku, Ryouga terlempar ke tanah dalam wujud youkainya seraya memuntahkan darah dari bibirnya.
Melihat hal itu, siluman lipan, tengu dan yang lainnya ramai-ramai menyerang Suzaku dengan wujud asli mereka. Sesshoumaru yang memandang hal itu dari kejauhan telah menyadari kedatangan Hime Hyori dan Towa yang muncul di sisinya.
Suzaku mengerjai para siluman itu. Ia menggunakan wujud tak kasatmatanya. Hingga para siluman kebingungan celingak-celinguk tidak bisa melihatnya. Suzaku memanfaatkan kesempatan itu untuk menyerang mereka secara acak.
"Dia menghilang?" Towa terperangah.
"Dia masih disana," Hime Hyori berkata, "Tapi dia sedang menggunakan wujud penyamarannya. Mata youkai dan manusia tidak dapat melihatnya,"
"Jadi Hime-Sama dapat melihatnya?" Setsuna bertanya padanya.
"Cukup jelas," Hime Hyori mengakui.
Formasi pasukan youkai kacau balau. Para petinggi youkai mulai kelelahan. Keputusasaan menghinggapi wajah mereka.
"Kita lakukan saja Hyori," gumam Sesshomaru akhirnya.
"Nani?" Hime Hyori menatapnya.
"Matoi," ucap Sesshomaru.
"Kau yakin?"
"Aku percaya padamu,"
"Aku juga belum pernah melakukannya tapi aku akan berusaha,"
"Aku takkan buat kita berdua mati,"
"Aku tahu itu,"
Sesshomaru mencabut bakusaiganya. Hime Hyori memejamkan matanya memusatkan pikiran. Aura biru cemerlang terpancar dari sekujur tubuhnya yang perlahan-lahan halus dan menghilang merasuki tubuh Seshomaru. Mereka bergabung menjadi satu. Tiada penolakan dari energi Sesshomaru. Sebaliknya, energi Sesshomaru menerimanya dengan sangat baik. Si kembar dan pasukan Istana Barat lainnya yang melihat hal itu tampak terkesima.
Jadi seperti ini rasanya matoi.... Sesshomaru membatin. Ia dapat merasakan energi Hime Hyori mengalir dalam nadi-nadinya. Kehangatannya ketika wanita itu memercayakan seutuhnya, seluruh hidupnya pada dirinya. Ia merasakan indera-indera silumannya lebih kuat. Harum wanita itu mengaliri sirkulasi otaknya. Namun secara keseluruhan, sensasi paling ganjil itu rasanya menyenangkan. Dua jiwa melebur jadi satu. Moko-moko Sesshomaru kini bercabang banyak. Di sekeliling baju zirahnya juga terdapat selendang biru. Disamping bulan sabitnya terdapat tambahan lambang teratai.
"Wah... Seperti Sesshomaru versi Hime-Sama," Towa takjub.
"Atau Hime-Sama versi Sesshomaru," celetuk Moroha seraya mengerjap.
"Kau bisa melihatnya Sesshomaru?" tanya Hime Hyori. Suara itu berasal dari dalam tubuh Sesshomaru.
"Jelas sekali," gumam Sesshomaru yang mata emasnya kini sebening embun.
"Kini semuanya bergantung padamu,"
Sesshomaru melesat menuju Suzaku. Ketika ia melakukannya, moko-mokonya menjadi lebat mengikat Suzaku. Suzaku tercengang melihat kearahnya kemudian mendengus.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love of The Goddes
FanfictionHai! Pipi Tembam cinta setengah mati sama Akang Sesshomaru. Banyak banget inspirasi-inspirasi datang kalau mikirin Sesshomaru ini. Sehubungan dengan Yashahime Season 1 baru tamat, Pipi Tembam upload fanfictionnya juga disini. Sebisa mungkin tidak ou...