Chapter 22

50 4 0
                                    


"Towa? Setsuna?" Sesshomaru memanggil, menyadari kehadiran putri kembarnya saat malam yang gelap dan sunyi di desa pesisir barat.

Towa dan Setsuna akhirnya menampakkan diri.

"Kenapa kalian kemari?" tanya Sesshomaru.

Towa dan Setsuna bertukar pandang sebelum akhirnya Towa memutuskan untuk maju bicara, "Kami sudah tahu semuanya Chichi-oye,"

"Uhm?"

"Tiga bulan kau pergi, kau takkan bisa menutupinya lebih jauh lagi. Tapi, Hime-Sama masih belum tahu apapun," ujar Towa.

"Dia bukan Haha-ue. Mirip ya, tapi dia bukan Haha-ue," tegas Setsuna dingin.

"Kalaupun benar dia reinkarnasi Haha-ue, bagaimanapun juga ceritanya sudah berakhir. Kau harus terus melanjutkan hidup tanpa menoleh ke belakang Chichi-oye. Jangan kecewakan Hime-Sama. Dia juga sudah banyak menderita," pinta Towa.

Sesshomaru memejamkan mata seraya memunggungi putri kembarnya, "Kembalilah ke istana, masih ada yang harus kuselesaikan disini,"

"Chichi-oye..." Towa mendesak.

"Aku akan segera kembali,"

Towa dan Setsuna saling menatap putus asa sebelum akhirnya undur diri. Mereka kembali ke Istana Barat dimana Zen dan Hijiten sudah diam-diam menunggu.

"Bagaimana?" Tanya Zen ketika melihat si kembar tiba.

Towa dan Setsuna menggeleng.

Bahu Zen dan Hijiten terkulai.

"Seharusnya aku tidak memberitahunya, semua salahku," Zen menyalahkan dirinya sendiri. Menyesal telah mengungkapkan kemiripan antara Hana dengan Rin pada Sesshomaru.

"Tak disangka Sesshomaru-Sama masih begitu memikirkan Rin-Sama," gumam Hijiten.

"Rin-Sama cinta pertamanya, tentu saja ia masih merindukannya," ujar Zen.

"Bagaimana dengan Hime-Sama?" tanya Hijiten pada si kembar.

"Hime-Sama masih belum tahu," sahut Setsuna, "Tapi jika Chichi-oye tidak kembali juga, aku khawatir Hime-Sama akan turun tangan mencari sendiri,"

"Towa-sama, Setsuna-Sama, bukankah kalian seharusnya senang jika Hana-San memang merupakan reinkarnasi Rin-Sama?" tanya Hijiten lagi.

Towa bertopang dagu, "Kami merindukan Haha-ue ya... Tapi entah kenapa aku merasa ada sesuatu yang salah disini. Aku sendiri telah melihat Hana-San. Memang sangat mirip Haha-ue, tapi aku tidak dapat merasakan dia adalah haha-ue...."

"Ah, tidak ada kontak batinnya," Setsuna mengiyakan.

"Setelah lima puluh tahun Chichi-oye akhirnya bangkit dari kesedihan berkat Hime-Sama. Kenapa sekarang dia begitu lagi? Hime-Sama juga telah banyak berkorban," Towa teringat ketika Hime Hyori melahirkan Hirayoshi. Sedikit lagi saja ia terlambat mengembalikan intisari kekuatannya, nyawa Hime Hyori akan melayang. Setiap kali memikirkan hal itu Towa selalu bergidik. Hirayoshi nyaris tidak punya ibu seperti empat belas tahun pertama hidupnya. Sejak kejadian itu, Towa menyadari rasa sayangnya terhadap Hime Hyori kian membesar.

Zen mendesah, "Sesshomaru-Sama memang tidak tertarik mengangkat selir seperti Shiho atau wanita youkai manapun. Tapi jika sudah menyangkut Rin-Sama..."

Setsuna menghela napas, "Semoga saja Chichi-oye segera sadar dan kembali,"

***

"Ugh," Hime Hyori muntah darah lagi. Ini sudah yang ketiga kalinya.

Love of The GoddesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang