Tujuh tahun kemudian...
Sudah beberapa hari ini Hirayoshi menyelinap pergi ke dunia manusia untuk berlatih. Ayahnya dan kakak-kakaknya sedang keluar istana untuk menyelesaikan sengketa wilayah. Ibunya juga tengah melakukan pertapaan rutinnya dalam keheningan di Istana Langit Selatan. Hirayoshi yang merasa kesepian akhirnya diam-diam pergi ke rumah paman hanyonya di desa manusia dan kebetulan disana juga ada Totosai dan Myouga.
Hirayoshi lebih bahagia tinggal di desa ketimbang istana. Ia tidak akrab dengan ayahnya, setiap hari mereka selalu bersitegang. Ayahnya yang melatihnya langsung dan Hirayoshi meski sudah berusaha dengan keras, namun tidak kunjung berhasil membuat ayahnya puas. Entah kenapa Hirayoshi memiliki perasaan ayahnya membencinya dan tidak menginginkannya. Tampaknya ayahnya lebih menyayangi kakak kembarnya. Sementara ibunya juga terlalu mencintai ayahnya, jadi ia tidak pernah membantah. Ibunya selalu yakin, ketegasan ayahnya adalah semata-mata demi kebaikannya. Itu sebabnya Hirayoshi lebih sering mengunjungi paman hanyonya. Hirayoshi merasakan adanya kesamaan diantara dirinya dan Inuyasha, yaitu sama-sama dibenci oleh Sesshomaru.
Hirayoshi seringkali merenung dan bertanya-tanya, apa yang salah dari dirinya sehingga ayahnya membencinya? Namun setiap kali ia menanyakan hal itu kepada ibu dan kakak-kakaknya, mereka tidak pernah memberikan jawaban puas. Mereka selalu berkata hal yang sama, bahwa ayahnya bukan daiyoukai yang ekspresif. Tapi Hirayoshi tidak percaya semua itu. Dirinya memang persis ayahnya, tapi itu tidak menjadikan dirinya istimewa dimata ayahnya. Perlakuan ayahnya terhadap dirinya sangat berbeda dibandingkan dengan kakak kembarnya. Hirayoshi pun akhirnya berusaha mencari tahu sendiri. Belakangan ia tahu dari Jaken yang keceplosan bahwa ayahnya memang pernah ingin menyingkirkannya sewaktu masih di dalam kandungan. Hirayoshi menyimpan bulat-bulat kekecewaannya, kenyataannya kelahirannya memang tidak pernah diinginkan oleh ayahnya. Padahal ia sangat mendambakan kasih sayang dan pengakuan Sesshomaru.
Meski begitu, Hirayoshi sangat menyayangi kakak-kakaknya para Yashahime. Terutama Towa. Towa adalah tempatnya mengadu selain ibunya. Hanya Towa yang bersedia mendengarkannya, memberi pengertian dan menyemangatinya.
"Hirayoshi-Sama!" terdengar suara cempreng memanggil.
"Dia tidak ada," sahut Inuyasha cuek sembari menyeruput tehnya.
"Eh dia kemana?" Jaken celingak-celinguk.
"Paling latihan," sahut Totosai yang sedang mengasah tetsaiga.
Kagome, Miroku dan Sango sudah lama meninggal karena penyakit tua yang wajar. Inuyasha tinggal di desa manusia seorang diri. Totosai dan Myouga paling sering berkunjung. Terkadang Moroha dan Si kembar juga datang menjenguknya. Hishui dan keluarganya serta Kohaku kadang-kadang juga mampir bertamu. Kini ditambah keponakan daiyoukai seperempat dewa, Inuyasha semakin jarang merasa kesepian.
Setelah Kagome meninggal, sebenarnya Moroha ingin tinggal bersamanya. Namun Inuyasha tidak ingin dikasihani oleh putrinya. Lagipula Moroha sangat dekat dengan putri kembar Sesshomaru. Walaupun hubungannya dengan Sesshomaru tidak pernah akrab, namun Sesshomaru rupanya tidak bermasalah sama sekali dengan Moroha. Ia menerima keponakan seperempat youkainya. Moroha dan putri kembar Sesshomaru menjadi pasukan Yashahime yang sangat diandalkan di Istana Langit Barat. Inuyasha merasa hal itu baik untuk perkembangan kemampuan Moroha.
"Itu dia," Myouga menunjuk kepulangan Hirayoshi.
Tujuh tahun sudah berlalu. Meski baru berusia tujuh tahun, namun Hirayoshi sangat tajam. Kemampuannya sudah melebihi anak youkai seusianya bahkan beberapa yang lebih tua darinya. Ia seperti Sesshomaru versi kecil.
"Hirayoshi-Sama!" Jaken memanggilnya riang.
"Ada apa Jaken-Sama?" tanya Hirayoshi datar.
"Hime-Sama mengutus hamba untuk menjemput anda pulang,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Love of The Goddes
FanfictionHai! Pipi Tembam cinta setengah mati sama Akang Sesshomaru. Banyak banget inspirasi-inspirasi datang kalau mikirin Sesshomaru ini. Sehubungan dengan Yashahime Season 1 baru tamat, Pipi Tembam upload fanfictionnya juga disini. Sebisa mungkin tidak ou...