Seorang pria dengan baju zirah hitam berjalan terburu-buru. Dagunya lancip, wajahnya putih pucat, matanya merah, ia tampak kejam dan tangguh. Sampai di hadapan singasana tuannya ia langsung bersujud dan menghormat.
"Jadi apa yang kau dapat Hebihito?" tanya tuannya.
Hebihito adalah panglima tinggi Suku Hantu.
"Itu benar dia Ryuki-Sama," lapor Hebihito.
"Nani?"
"Hime Hyori-Sama benar muncul kembali. Hime-Sama yang mengalahkan tiga dewa mata-angin itu, Suzaku, Genbu dan Byakko. Dia bermatoi dengan inugami daiyoukai, pemimpin Istana Langit Barat, Sesshomaru,"
"Hm? Sesshomaru?" Ryuki, sang naga putih yang juga tampan dan dingin memandang panglimanya lekat-lekat. Sebagai setengah dewa ia juga rupawan, namun ia licik dan angkuh, ia akan menghalalkan segala cara untuk mendapatkan semua yang diinginkannya.
"Sesshomaru adalah daiyoukai yang paling ditakuti saat ini," lanjut Hebihito.
"Tetap saja ia bukan tandingan para dewa," Ryuki mencemooh, "Tapi aku tertarik padanya. Matoi yang biasa dilakukan Hyoshimaru dan Shioin bukanlah trik yang mudah. Namun Hyori bisa melakukannya dengan sempurna bersama Sesshomaru ini," terdengar nada tidak suka dalam suaranya.
"Hime-Sama juga sangat akrab dengan putri-putri Sesshomaru,"
"Jadi dia sudah memiliki permaisuri?"
"Permaisurinya manusia, sudah lama meninggal,"
Ryuki tampak terpana, "Menarik,"
"Apa rencana anda Ryuki-Sama?"
Ryuki tersenyum berbahaya, "Melanjutkan impian yang tertunda,"
***
"Ugh," Hime Hyori memegang dadanya, mendadak mendapatkan firasat tidak enak.
"Ada apa, Hime-Sama?" tanya Rei.
Ryuki.... Dia kembali? Hime Hyori bertanya-tanya dalam hati.
"Hime – Sama?" Tanya Rei lagi.
Hime Hyori memandangnya, "Aku tidak apa-apa," ujarnya menenangkan.
"Hime-Sama," tiba-tiba Rui muncul datang menghadap.
"Ada apa?" Hime Hyori bertanya padanya.
"Ada yang ingin menemui anda,"
"Siapa?" Hime Hyori berharap Sesshomaru, tapi tahu itu mustahil.
"Utusan Istana Bulan,"
Dua dayang-dayang utusan Istana Bulan menunggunya di kolam belakang Istana Langit Selatan. Pada saat Hime Hyori muncul, mereka mengangguk hormat pada Hime Hyori.
"Ada perihal apa utusan Istana Bulan datang berkunjung?" tanya Hime Hyori sopan.
"Kami datang, untuk menjemput anda, Hime-Sama," kata salah satu dayang yang bernama Yui.
"Menjemputku?"
"Kaisar Langit telah memutuskan untuk mengangkat anda menjadi dewi di Istana Bulan, menggantikan posisi Hime-Shioin," kata seorang yang lain bernama Yue.
Hime Hyori dan dua dayang kembar kecilnya tampak terpana. Setelah seribu tahun lamanya, akhirnya panggilan itu datang juga. Panggilan yang selalu dinantikan oleh dirinya terlebih lagi Hime Shioin.
"Bukankah aku telah membuat murka Kaisar Langit perihal seribu tahun lalu? Kenapa tiba-tiba kini beliau memanggilku?" Hime Hyori bertanya lagi.
"Anda telah membuat kebajikan saat menyembuhkan wabah penyakit beberapa waktu lalu. Anda juga telah berhasil mengirim Suzaku, Genbu dan Byakko ke Yomitsu Kuni sehingga mereka bisa bertapa dengan tenang disana. Semua itu telah menyentuh Kaisar Langit dan beliau memutuskan untuk mengangkat anda menjadi dewi. Anda pantas untuk mendapatkan posisi itu Hime-Sama," jelas Yui.
Hime Hyori memejamkan matanya sesaat sebelum membuka lagi dan berkata, "Maaf. Tapi aku tidak bisa menerima panggilan itu,"
"Nani?" Rui dan Rei terperangah. Penantian seribu tahun yang sudah ada di depan mata, kini ditolak oleh Hime Hyori tanpa pikir panjang.
"Kenapa?" Tanya Yue.
"Aku belum pantas untuk menjadi dewi," Hime Hyori berkata, "Terlebih lagi masih ada Seiryu dan mungkin Koryu yang berkeliaran di dunia ini. Jadi, aku belum bisa pergi ke Istana Bulan,"
Yue dan Yui saling pandang.
"Aku akan tetap disini menjadi penunggu Istana Langit Selatan," Hime Hyori memutuskan.
"Kau yakin Hime-Sama?" Tanya Yue memastikan, "Kau tahu belum tentu ada kesempatan lain setelah ini,"
"Aku yakin," jawab Hime Hyori mantap.
"Kau takkan menyesalinya?" Tanya Yui.
Hime Hyori menggeleng, "Aku tidak akan menyesal. Sampaikan permintaan maafku dan terima kasih ku kepada Kaisar Langit,"
"Baik jika memang itu keputusanmu, kami akan menyampaikannya,"
Yue dan Yui pun pamit dan terbang pergi.
"Hime-Sama, bukan kah ini kesempatan agar anda bisa membantu mendiang Hime-Shioin dan Hyoshimaru-Sama?" Tanya Rei.
"Aku yakin mereka takkan bahagia jika aku memaksakan diri tinggal di Istana Bulan. Aku juga tidak akan bahagia disana. Sama saja seperti kesepian seribu tahun disini, hanya berbeda tempat," ujar Hime Hyori
"Hime-Sama. Apakah karena Sesshomaru-Sama?" Tanya Rui.
Mendengar nama itu, wajah Hime Hyori berubah sendu.
"Aku menyadari, menjadi dewi adalah keinginan Haha-ue. Aku sendiri awalnya tidak tahu apa keinginanku. Tapi jika diingat-ingat lagi, setiap kali melihat Haha-ue dan Chichi-oye bersama, aku sungguh iri. Aku juga menginginkan kebersamaan seperti itu, sebuah cinta yang berani hingga Haha-ue rela mempertaruhkan segalanya,"
"Tapi Hime-Sama, Sesshomaru-Sama telah..." Rui tidak tega meneruskan perkataannya.
"Aku tahu itu, aku tidak menyalahkannya, karena ia sendiri juga setia terhadap cintanya. Jika dia seperti Ryouga atapun Ryuki aku tidak mungkin menghormatinya hingga seperti ini,"
"Hime-Sama...." Rei tampak prihatin dengan keadaan tuannya.
"Jika aku ke Istana Bulan, tak ada jalan untuk kembali ke dunia ini, aku tak mungkin bisa melihatnya lagi. Namun jika aku tetap disini, masih ada harapan untuk bertemu lagi dengannya. Aku akan hidup dengan harapan itu," ucap Hime Hyori berkaca-kaca.
Kemudian Hime Hyori menatap ke kejauhan. Pemandangan gunung dan lautan terhampar di belakang istananya. Ia tahu dibalik itu ada lawan tangguh yang menunggu di Istana Hakone. Ia harus menyelesaikan apa yang telah dimulai seribu tahun lalu oleh Ryuki, walaupun ini mungkin akan menjadi pertarungan terakhirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love of The Goddes
FanfictionHai! Pipi Tembam cinta setengah mati sama Akang Sesshomaru. Banyak banget inspirasi-inspirasi datang kalau mikirin Sesshomaru ini. Sehubungan dengan Yashahime Season 1 baru tamat, Pipi Tembam upload fanfictionnya juga disini. Sebisa mungkin tidak ou...