Chapter 5

73 7 0
                                    


"Hime-Sama," Rui menghampiri pembaringan ketika Hime Hyori terbangun pagi itu.

Hime Hyori memandang dua dayangnya, "Rei, Rui, kalian sudah disini,"

"Uhm," Rui mengangguk sembari membantu Hime Hyori duduk dan menyandarkan punggungnya pada bantalan, "Towa-Sama yang menjemput kami,"

"Melihat kondisi Hime-Sama yang seperti ini, sebaiknya untuk sementara kita tidak kembali dulu ke Istana Selatan, terutama setelah tabir pelindungnya rusak," Rei menyarankan.

"Aku tahu itu, Sesshomaru juga sudah mengijinkannya," sahut Hime Hyori.

"Hamba telah melihat sendiri persiapan matang yang sudah diatur Sesshomaru-Sama dalam memperketat penjagaan istana ini," ujar Rui.

Kemudian Rei mengulurkan sebuah nampan ditangannya pada Hime Hyori, "Ini adalah esensi dari bunga teratai yang diracik oleh Zen-Sama. Ini bisa membantu memulihkan tenaga dalam Hime-Sama," ujarnya.

Rui meraih mangkuk itu, "Sebaiknya Hime-Sama segera menghabiskannya dan beristirahat kembali," pintanya sembari mulai menyuapi Hime Hyori.

Namun setelah Hime Hyori menghabiskan ramuan itu ia tidak kembali berbaring. Esensi yang dibuat Zen sungguh manjur hingga ia bisa langsung merasakan khasiatnya. Hime Hyori memutuskan untuk bermeditasi sesaat demi mengatur kembali keseimbangan tenaganya.

"Ambilkan kimonoku Rei," pinta Hime Hyori setelah selesai bermeditasi.

"Tidakkah sebaiknya Hime-Sama beristirahat lagi?" Rui memohon.

Hime Hyori menggeleng, "Sudah terlalu lama aku berbaring, aku ingin mencari udara segar diluar,"

"Haik," Rei dan Rui mematuhi.

Mereka akhirnya keluar dari ruangan dan berjalan perlahan mengelilingi Istana Barat. Istana ini juga memiliki kolam dan air terjun. Namun tidak ada bunga-bunga maupun ikan di kolam tersebut. Segala sesuatunya datar saja, walaupun megah tetapi hampa. Istana Langit Selatannya sendiri dipenuhi oleh bunga teratai biru. Dahulu ketika Hime Shioin masih hidup, kolamnya dipenuhi oleh teratai merah.

"Hime-Sama," panggil Towa yang datang bersama kembaran dan sepupunya.

"Towa, Setsuna, Moroha," panggil Hime Hyori satu per satu.

"Bagaimana kondisi anda?" tanya Towa.

"Ah sudah jauh lebih baik,"

"Chichi-oye sudah memerintahkan kami, jika Hime-Sama butuh sesuatu katakan saja pada kami," kata Towa ramah.

"Arigatou," Hime Hyori berkata penuh terima kasih.

"Hime-Sama keluar dari kamar tidak apa-apakah?" tanya Moroha.

"Aku sedang ingin jalan-jalan,"

"Kami akan mengantarkan dan menunjukkan jalan jika Hime-Sama ingin berkeliling," kata Towa menawarkan.

"Aku harap tidak merepotkan,"

"Tidak sama sekali,"

Mereka akhirnya berjalan bersama-sama mengililingi Istana Barat. Sambil berkeliling Yashahime sambil berbicara menjelaskan. Hime Hyori jadi teringat Istana Selatan sendiri seribu tahun lalu. Sebelum peperangan, Istana Selatannya juga hampir seluas Istana Barat ini.

Hime Hyori tertegun saat melihat sebuah bangunan yang tertutup kabut diatas sana, agak jauh dari bangunan-bangunan utama istana ini.

"Itu adalah Istana Dingin," Towa menjawab ekspresi tanya pada wajah Hime Hyori.

Love of The GoddesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang