Sesshomaru telah merasakan kehadiran mahkluk kecil itu diantara rerumputan. Myouga melompat ke sebuah batu yang agak besar untuk berpijak tanpa terhalang rumput. Ia bersujud menghormat pada Sesshomaru yang sedang dalam perenungannya di tebing tinggi.
"Doushita Myouga?" Sesshomaru bertanya padanya.
"Ini mengenai Koryu, Sesshomaru-Sama,"
Sesshomaru menoleh padanya, "Koryu?"
Myouga mengangguk, "Meski hamba tidak mampu mendeteksi dan mengumpulkan informasi lebih jauh, namun tanda-tandanya menunjukkan kemungkinan besar dia ada di desa manusia pesisir barat,"
"Aku tahu aku akan memeriksanya sendiri,"
"Koryu adalah ketiadaan, tapi dia ada. Sebaiknya anda berhati-hati Sesshomaru-Sama," Myouga memperingatkan sebelum pamit pergi.
***
"Kenapa kau tiba-tiba ingin berjalan-jalan di desa manusia?" tanya Hijiten yang ditugaskan mengawal Zen turun ke sebuah pasar di desa manusia.
"Sesekali menghilangkan penat di Istana Barat," ujar Zen ringan.
"Kau betul juga," Hijiten menyetujui, "Aku juga butuh penyegaran dan sedikit menurunkan kewaspadaan akan istana,"
Zen terkekeh, "Benar benar. Aku juga sekalian ingin melihat-lihat kalau-kalau ada barang bagus yang dapat digunakan untuk ramuan,"
"Aku mengerti,"
Tiba-tiba segerombolan wanita melewati mereka. Wanita-wanita muda yang baru saja pulang dari suatu perkumpulan seni. Kecantikan mereka telah membuat hampir semua mata di pasar itu tertuju pada mereka.
"Cantik," gumam Hijiten yang matanya mengikuti para wanita itu.
"Hei hei... tahan dirimu," Zen nyengir, "Jangan katakan kau juga ingin bersama manusia?"
Hijiten mengangkat bahu, "Apa salahnya? Sesshomaru-sama juga pernah bersama manusia. Lihat hasilnya si kembar itu,"
"Memang tidak ada salahnya tapi entahlah..."
"Kenapa Zen?"
"Aku tidak membenci manusia, aku menghormati mereka namun youkai yang bersama manusia selalu berakhir menyedihkan. Manusia tidak berusia panjang seperti youkai. Jika mereka meninggal, para youkai harus melanjutkan hidup mereka dalam kepahitan akan kehilangan. Keabadian menjadi sangat menyiksa," jelas Zen.
Hijiten menghela napas, "Kau benar. Inuyasha-Sama juga telah kehilangan beberapa kali. Ibunya Izayoi-Sama, Kikyo-Sama dan kemudian Kagome-Sama. Lalu Sesshomaru-Sama yang kehilangan Rin-Sama,"
"Itu sebabnya, aku tidak mau jatuh cinta pada manusia,"
"Tapi untunglah sekarang Sesshomaru-Sama ada Hime-Sama. Jika tidak, mungkin sampai saat ini, ia masih akan bermuram diri di Istana Dingin,"
"Ya kau benar. Kita harus berterima kasih pada Hime-Sama yang telah membuat Sesshomaru-Sama hidup kembali,"
Mereka berjalan lagi.
"Terima kasih atas pelajaran merangkainya, Hana-San," terdengar dua orang wanita yang tengah bercakap-cakap diantara keramaian pasar.
"Sama-sama," sahut Hana lembut.
Hijiten yang melihat dua wanita itu terpaku.
"Kenapa? Wanita cantik lagi?" tanya Zen menggoda.
"Lihat itu Zen," Hijiten menunjukkannya dengan pandangannya.
Zen melihat arah pandangnya dan tertegun juga.
"Itu tidak mungkin kan Zen? Apa mungkin reinkarnasinya? Persis sekali,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Love of The Goddes
FanficHai! Pipi Tembam cinta setengah mati sama Akang Sesshomaru. Banyak banget inspirasi-inspirasi datang kalau mikirin Sesshomaru ini. Sehubungan dengan Yashahime Season 1 baru tamat, Pipi Tembam upload fanfictionnya juga disini. Sebisa mungkin tidak ou...