Chapter 13

61 5 0
                                    


Hime Hyori dibawa ke Istana Langit Barat, nenek Tsubame yang merupakan anak buah Zen, satu-satunya tabib wanita di istana itu memeriksanya dan merawatnya.

"Nani?" Nenek Tsubame terkejut saat mendengar pernyataan Hime Hyori

Saat itu mereka hanya berdua saja diruangan.

"Anda ingin saya menyembunyikan semua ini?"

"Uhm," Hime Hyori mengangguk.

"Tapi Hime-Sama, intisari anda mengalami keretakan, Zen dan terutama Sesshomaru-Sama harus mengetahuinya,"

"Seorang dewa masih bisa hidup tanpa intisarinya, nenek Tsubame. Intisariku hanya mengalami keretakan, itu saja,"

"Namun dampaknya cukup besar Hime-Sama. Anda tidak boleh mengeluarkan energi berlebihan dalam bertarung maupun penyembuhan. Kondisi emosi anda harus stabil,"

"Aku tahu itu, aku mengerti kondisiku,"

"Percayalah Hime-Sama, Sesshomaru-Sama ingin mengetahui hal ini,"

"Lalu apa gunanya memberitahunya? Aku tidak mau siapapun tertekan karena masalah ini. Lagipula hal ini takkan bisa diperbaiki, intisarinya sudah retak,"

"Anda harus melakukan pertapaan, Hime-Sama. Untuk memperbaiki intisari itu,"

"Seribu tahun lagi?" Hime Hyori menggeleng, "Kau tahu aku tak bisa melakukannya,"

"Hime-Sama..." Mata nenek Tsubame tampak berkaca-kaca.

"Percayalah nenek Tsubame. Aku bisa menjaga diriku sendiri, aku masih memiliki hati daiyoukai," Hime Hyori menenangkannya.

"Lalu apa yang harus hamba katakan pada Zen-Sama?"

"Katakan saja, aku akan segera pulih,"

"Hime-Sama..." Nenek Tsubame merajuk.

"Aku mohon..."

Nenek Tsubame akhirnya terpaksa mematuhi.

***

"Hime-Sama akan segera pulih," Zen melaporkan.

Sesshomaru mengernyit, tubrukan serangan yang mengenai Hime Hyori cukup berat, apakah ia benar akan pulih secepat itu?

"Kau yakin Zen?" Tanya Sesshomaru.

"Ya tuan, namun ada sedikit dampak pelemahan pada kekuatannya,"

Sesshomaru tidak menanyai lebih jauh. Namun ketika malam hari dan berpapasan dengan Nenek Tsubame di koridor, Sesshomaru curiga. Nenek Tsubame tampak gugup saat berhadapan dengannya. Padahal ia tahu, siluman wallet kecil itu biasanya sangat tenang dan berwibawa. Ia akhirnya membawa nenek Tsubame ke ujung tebing yang sunyi. Berbicara empat mata secara rahasia.

"Katakan padaku, bagaimana kondisi Hyori sebenarnya?" Sesshomaru bertanya pada Nenek Tsubame yang bersimpuh padanya.

"Hamba.... Hamba..." Nenek Tsubame tampak dilemma.

"Aku tahu ada yang tidak benar. Zen tidak tampak berbohong, berarti kau yang telah menyembunyikan sesuatu,"

"Ampuni Hamba, Sesshomaru-Sama,"

"Katakan yang sebenarnya atau aku akan membunuhmu,"

"Baik, Tuan," Nenek Tsubame tersedu.

"Bagaimana keadaan Hyori?" Sesshomaru mengulang pertanyaannya.

"Intisari kekuatan Hime-Sama mengalami keretakan," Nenek Tsubame memberitahu.

"Nani?"

"Bagi seorang keturunan dewa-dewi, intisarinya adalah sumber utama kekuatannya. Jika sudah mengalami kerusakan seperti ini, Hime-Sama tidak boleh lagi menggunakan kekuatannya baik dalam pertarungan maupun penyembuhan. Kondisi emosinya juga harus stabil, Hime-Sama tidak boleh tertekan,"

Love of The GoddesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang